CHIEF TALK: Kuadran Prioritas untuk Pendidikan Indonesia

  • last month

Pemerataan pendidikan merupakan hal mulia. Ketimpangan antara satu daerah dengan daerah lain menjadi menyedot perhatian REFO Indonesia. 

 

Melalui berbagai program, REFO Indonesia ingin menjadikan semua wilayah punya titik yang sama di bidang pendidikan.

 

Bersama Pendiri dan Direktur Pelaksana REFO, Chief Talk mencoba mengupas bagaimana kuadran prioritas untuk pendidikan Indonesia. 

 

Saksikan Chief Talk di Okezone.com setiap Rabu pukul 20.00 WIB.

 

Host: Herjuno Syaputra

Category

🗞
News
Transcript
00:00Ya apa kabar, kembali di program Cheap Talk bersama saya Herfino Syaputra dan sudah ada tamu di sebelah saya.
00:13Tapi nanti kita kenalan, beliau sudah senyum-senyum karena kita akan bicara mengenai bagaimana kondisi dunia pendidikan di Indonesia saat ini
00:21serta pengaruh kecerdasan buatan atau AI untuk anak-anak bangsa.
00:25Dan untuk mengetahui lebih lanjut terkait hal itu, langsung saja kita sapa pendiri dan direktur pelaksana REVO, Pepita Gunawan.
00:33Halo, Mbak Pepita.
00:35Halo Mas Herfino.
00:36Selamat datang di Cheap Talk.
00:37Terima kasih, senang sekali ada di sini.
00:39Terima kasih telah datang.
00:40Karena ini programnya Cheap Talk, jadi aku panggilnya Mbak Pepita, ganti nama, sebutannya Chief.
00:48Wow.
00:49Jadi ketika saya menyebut Anda Chief, Anda harus menjawab pertanyaan saya.
00:52Oke.
00:54Sehat, Chief.
00:55Sehat, puji Tuhan, alhamdulillah.
00:57Maksudku, saya melihat Anda sangat berdaya dan seorang perempuan, direktur lagi, itu menurut aku satu simbol yang sangat harus dimiliki.
01:09Karena biar anak-anak di luar sana juga punya role model dan mereka melihat Anda sebagai inspirasi seperti itu.
01:18Kalau bicara, sebelum kita bicara REVO dan dunia pendidikan, sebagai perempuan di dunia yang cukup, let's say, maskulin, kita bicara mengajar,
01:29bagaimana rasanya?
01:32Rasanya seringkali mengintimidasi ya.
01:36Sesungguhnya, ya.
01:38Dan mengintimidasi sekali, tapi pada saat yang sama juga sangat menantang.
01:46Jadi ada sebuah tantangan juga buat diri saya sendiri, bagaimana caranya supaya saya sebagai seorang perempuan menjadi Chief,
01:54tidak dipandang sebelah mata, dan dipandang sama dengan gender sebelah gitu.
02:02Ya, karena kalau kita lihatkan bahwa kadangkan dunia kerja, dunia profesional, tapi kita bangga dengan kemajuan,
02:12bagaimana progres paradigma kita melihat semuanya punya kesempatan yang sama, termasuk bagaimana perempuan berdaya.
02:18Dan Chief juga menunjukkan itu, dan memang sudah layak ya, Chief, bahwa seorang perempuan tidak hanya harus punya stigma kuliah, kerja, terus di rumah tangga,
02:29tapi mereka juga harus terus menggali potensi seperti yang Chief lakukan.
02:36Saya rasa ya, justru buat perempuan itu seperti apa yang disebutkan Mas Juno barusan, ya.
02:42Tuntutan untuk menjadi seorang pemimpin, itu menjadi satu bagian yang kayaknya itu berbeda, gitu.
02:51Kayak, itu di luar dari kebiasaan, ya. Luar dari culture, gitu ya.
02:56Tapi menurut saya, itu malah membuat suatu tantangan buat para perempuan, bukan cuma menjadi perempuan biasa.
03:03Tapi menurut saya, perempuan itu mau gak mau harus menjadi luar biasa.
03:07Dan menurut saya, itu suatu kehormatan menjadi seorang wanita.
03:11Gimana kita bisa jagel antara keluarga, antara pekerjaan, antara...
03:18Kamu adalah seorang anggota masyarakat, kamu memiliki harapan sebagai seorang ibu, kamu juga harus mengajarkan anak-anakmu,
03:25kamu harus menunjukkan wajahmu di sekolah, gitu kan ya.
03:29Mungkin kadang-kadang kamu harus memasak untuk anak-anakmu, gitu.
03:32Jadi, ada harapan yang kamu ingin memenuhi.
03:35Bukan bahwa kamu harus memenuhi, tapi kamu ingin memenuhi.
03:38Saya ingin memenuhi.
03:39Itulah kenapa saya menghormati perempuan-perempuan yang bekerja.
03:43Karena mereka juga tadi sebagai ibu, rolnya.
03:46Tapi di luar itu juga sebagai profesional, itu luar biasa.
03:49Jadi, terima kasih banyak atas semuanya yang telah kamu lakukan.
03:52Dan memang inspirasi banyak orang.
03:53Nah, kalau kita bicara pendidikan, Chief, ini penting sekali.
03:56Karena kalau kita lihat pendidikan satu bangsa kan juga jadi tolak ukur bagaimana suatu bangsa itu maju.
04:02Dan kalau kaitannya dengan AI, ini kan satu aspek yang sangat substansial untuk saat ini.
04:09Dan mempengaruhi banyak lini kehidupan, termasuk pendidikan.
04:14Dari kacamata, Chief, sendiri.
04:16Bagaimana sebenarnya pendidikan di Indonesia saat ini dan kaitannya dengan AI?
04:21Saya melihat pendidikan saat ini sudah banyak kemajuannya dibanding beberapa tahun yang lalu.
04:27Sudah banyak progres, dan itu kan merupakan sebuah harapan.
04:32Buat kita semua bahwa it's gonna get better, even going to get better even more.
04:38Pada saat yang sama, tuntutan dunia juga semakin besar.
04:41Termasuk dengan adanya AI.
04:43Jadi kita tuh nggak lagi bicara tentang digital-digital, teknologi.
04:48Tapi sekarang sudah one level beyond, yaitu AI.
04:53Jadi sekarang ada banyak tantangan lain yang sebetulnya orang-orang especially educator di Indonesia ini baru belajar untuk mengatasi.
05:02Sekarang ditambahkan dengan tantangan baru dengan adanya AI.
05:07Tantangan yang ada misalnya, apakah sekarang guru-guru kita itu tahu cara memanfaatkan AI?
05:14Apakah terus kemudian sekolah-sekolah itu kita punya policy bagaimana memanfaatkan AI?
05:20Apakah kita mengerti etisnya?
05:22Seberapa jauh AI itu bisa dimanfaatkan dalam sekolah?
05:26Batasan-batasan apa yang kita anggap sebagai normal, sebagai curang dalam pemanfaatan AI?
05:33Karena kalau kita bicara AI ini kan sangat advance.
05:37Jadi anak-anak kalau nggak bisa menggunakan dengan wise, ini sebagai itu bisa jadi tool yang tadi curang lah.
05:43Atau di luar batas-batas yang harusnya tadi kita pahami bersama.
05:49Kalau tenaga pengajar, ini kan penting sekali.
05:51Karena mereka kan harus punya insight, harus punya let's say quality.
05:58Berarti dengan kata lain bahwa tenaga pengajar di tanah air harus memahami AI dan fungsinya.
06:06Karena AI ini kalau kita lihat toolsnya bisa sangat membantu ya Ci Fitri?
06:09Bisa, jadi seperti ya kalau memudahnya seperti pedang bermata dua.
06:17Tergantung dari siapa yang memanfaatkan.
06:20Dan bisa bermanfaat dengan baik, bisa mendisrupsi pendidikan.
06:24Bisa menambah misalnya kesempatan untuk personalisasi pendidikan.
06:29Bisa menambah misalnya kita jadi bisa menganalisa dan memprediksi misalnya jurusan mana yang cocok buat seorang anak.
06:36Atau karir apa.
06:39Tapi pada saat sama juga memberikan sebuah tantangan.
06:41Seperti tadi, bagaimana kita mengukur apa yang, batasan mana gitu ya.
06:47Apakah nanti ketika student menggunakan AI, gurunya nggak tahu nih ya, dia menggunakan AI.
06:53Dan ketika karyanya nanti diserahkan, wah anak ini ternyata curang gitu kan.
06:59Jadi itu hal-hal yang baik dan juga menantang untuk AI gitu.
07:05Nah kalau Ci Fitri sendiri lihat scene-nya di tanah air, apakah tadi sistem kita sudah siap?
07:12Atau juga tenaga pengajar kita, stakeholdersnya, pemangku jawabatan ini,
07:17sudah slowly going there nggak sih untuk tadi mengadaptasi AI ini ke rana pendidikan.
07:26Kita mulai dengan pertanyaan Mas Juno yang pertama.
07:28Sistem kita siap nggak sih?
07:33Jadi di Indonesia itu, bukan di Indonesia sih, di dunia.
07:36Biasanya jika ada sebuah kemajuan, especially teknologi gitu ya.
07:41Biasanya dunia pendidikan itu suka nggak suka? Biasanya itu yang terakhir mengadopsi.
07:47Jadi biasanya duluan itu adalah dunia bisnis, industri, baru nanti terakhir baru education.
07:53Dan itu yang sama yang sedang terjadi saat ini.
07:56Mungkin dunia bisnis, dunia enterprise sudah mulai sangat aktif menggunakan AI dalam solusi-solusi mereka.
08:04Tapi di dalam pendidikan itu, pendidik, pemimpin baru sedang belajar memanfaatkan.
08:11Jadi apakah siap? Menurut saya belum siap.
08:15Tapi we are going there.
08:17We are getting there? Not yet.
08:19But we are going there, we are testing the water.
08:23Dan juga maybe still deciding whether is it a good thing, is it not a good thing?
08:29Masih kayak on the fence, menurut saya ya.
08:33Jadi itu saya lihat kalau di Indonesia itu.
08:37Dan ini concernnya Chief juga bersama Revo ya?
08:41Dari reformasi ternyata tadi.
08:43Reformasi betul.
08:44I was like wondering, ini aku bacanya Revo apa?
08:47Ini Revo yang seperti merek Motorola.
08:49Dari reformasi.
08:50Oke, nah ini Revo juga bergerak di bidang pendidikan.
08:53Iya, betul.
08:54Aku tadi lihat secara at glance ya, webnya, Instagramnya.
08:59And I'm really, you know, sangat apresiasi karena ada satu platform,
09:05satu hal di mana Chief dan juga Revo ini memang terjun di rana pendidikan ini.
09:11Kalau kita lihat Revo dan kaitannya dengan ketertarikan Chief tadi di bidang pendidikan,
09:16ini 2018.
09:172018, betul.
09:19Kalau banyak yang belum tahu, Revo itu apa?
09:22Revo itu apa?
09:23Revo ini, we are people builder.
09:27Jadi as simple as that.
09:28People builder, oke.
09:29Jadi orang tuh, mungkin kontraktor dia build buildings ya.
09:32Property.
09:33Property.
09:34We build people.
09:35Alright.
09:36Jadi that's one thing that we have always been very clear about.
09:39Jadi kita fokus dalam kapasitas building, capacity building.
09:43Dan apapun yang kita kerjakan itu, semuanya akan berputar di situ.
09:48Main product services yang kita lakukan itu memang consulting.
09:52Consulting.
09:53Training.
09:54Jadi we help a lot of schools, a lot of educators dalam pemanfaatan especially technology.
10:00But at the same time, starting last year, kita mulai mencari cara bagaimana caranya kita tuh punya,
10:07membawakan konten-konten yang baik itu ke educators di Indonesia.
10:11Common educators.
10:12Oke.
10:13Jadi kita mulai membuat solusi one to many dalam bentuk event.
10:18Jadi dalam event ini, biasanya kita akan raise isu-isu yang sedang ngetrend gitu ya.
10:22Maybe it's not very common in education to talk about those issues.
10:25Tapi kita mau raise.
10:26Jadi last year, bulan apa?
10:28Oktober.
10:29I think we were the first consulting company in Indonesia which talk about AI.
10:36Nyari pembicaranya susah banget ya.
10:38Nyari topiknya itu yang spesifik sama Indonesia itu susah banget.
10:41But we did it anyway.
10:44Ketika orang datang, they were very interested because nobody else talk about it.
10:49Because you were the first at that time, right?
10:52Jadi we did such thing and this year, kita bakal melakukan lebih banyak hal seperti itu.
10:58We are still raising issues about AI, but this year we're gonna talk more about ethics.
11:03The ethics of AI, policies in school about AI, how you integrate AI in the learning itself.
11:10It's not only the tools, the AI tools.
11:13But it's about how you use AI in your daily, day-to-day education.
11:20Itu yang kita lakukan.
11:23We are starting to do that this year.
11:26And I think we're gonna do more of that.
11:28It's a one to many.
11:29Jadi kita bawa speaker atau kita bikin kontennya, kita bikin programnya.
11:33And we are sharing that to educators in Indonesia.
11:36And hopefully whatever that we do is accessible to common educators.
11:39Bukan cuman educators sekolah internasional, educators punya duit.
11:44But common educators of Indonesia.
11:46Tapi ini berarti penting sekali ya, Chef.
11:47Kalo kita ngeliat bahwa tenaga pendidik educators itu mereka memang harus punya quality yang mumpuni.
11:55Karena kita bicara mendidik.
11:57Bagaimana kalau anak didik kita tadi harus maju.
12:00Kalau educatorsnya juga left behind.
12:02Itu kenapa REVO tadi concernnya untuk building people dan juga educators.
12:10Kalo dari background ya, Chef.
12:12Jadi pernah kerja di Google juga sebenernya.
12:14Betul, betul.
12:15Terus ke REVO.
12:18Ada benang merah ya ga sih sebenernya?
12:19Tentunya ada ya.
12:20Jadi sepanjang karir perjalanan saya itu, saya itu selalu di jalur education.
12:26Walaupun saya itu ga pernah jadi guru.
12:27Ga pernah jadi dosen.
12:29Tapi pekerjaan pertama saya, saya kerja di sebuah training company.
12:33Saya banyak melatih anak-anak SD sampai kuliah.
12:37Waktu itu life skills ya, character building.
12:40Kemudian saya pernah kerja di sebuah universitas.
12:43Membantu universitas untuk bisa berhubungan dengan dunia industri.
12:47Kemudian yang sebelum REVO itu di Google.
12:49Nah di Google itu juga, saya waktu itu pas lagi masuk Google tuh saya gapek.
12:54Jadi orang gapek kerja di Google gitu.
12:56Everybody does, Chef. At first pastinya gitu.
12:59Terus jadi waktu itu saya bertanggung jawab atas bagaimana caranya mengedukasi educational institution di Indonesia menggunakan teknologi.
13:08Jadi kerjaan saya itu ketemu dengan sekolah, ketemu dengan kampus, talk about technology and help them to use the technology.
13:16Dan disitu saya mulai merambah di dunia education di Indonesia.
13:20Jadi ketika saya memulai REVO, sangat natural ketika saya bergerak di bidang yang sama.
13:25Jadi backgroundnya sudah sangat nyambung tadi dengan previous job, dengan yang sekarang dilakukan.
13:31Itu penting, plus kalau aku lihat ya Chef dari awal bagaimana seorang Chef Pevita ini very passionate about education.
13:39Itu kadang yang membuat orang keep on fire gitu ya.
13:42Karena mereka punya passion yang gak terbatas terhadap satu bidang.
13:46Dan itu perlu.
13:47Karena endurance-nya pasti lama, right?
13:50Nanti kita jeda dulu, kita akan ngobrol dengan Chef tadi secara personal juga.
13:55Kira-kira apa yang membuat Chef begitu passionate dan apa yang mimpi-mimpi yang akan digapai di tahun-tahun berikutnya.
14:01Tetap bersama kami di Chef Talk.
14:02Itu selalu ungkapan yang selalu keluar dari mulut saya ya.
14:05PR kita masih panjang ya guys.
14:07Masih panjang banget.
14:08Jadi ya keep doing what we are doing gitu kan.
14:19Oke kembali lagi di Chef Talk dan masih bersama Chef Pevita.
14:23Chef, tadi kita ngobrol tinggal di mana Chef?
14:27Ternyata dekat ya Chef ya.
14:29Kita kembali ke bahasan kita soal dunia pendidikan dan revo.
14:34Ini mungkin lebih personal Chef sekarang.
14:37Aku pengen tahu bagaimana Chef memulai revo.
14:41Dan tadi kan 2018.
14:45Memang sudah terbayangkan atau it happened naturally?
14:50Tanpa ya terlalu di plan.
14:54Atau memang seperti apa Chef awalnya?
14:57Jadi kalau pertanyaannya apakah terjadi naturally atau dipikirkan.
15:03Jadi saya tuh orangnya overthinking ya.
15:05Oh my goodness, sama lah semua orang.
15:07Overthinking ya.
15:08Jadi sebetulnya cita-cita membuat revo ini udah dari sejak SMA loh.
15:12Waduh.
15:13Jadi waktu itu di SMA itu saya memang fortunately saya mengikuti sebuah program.
15:19Dan di program itu memang saya dilatih ke pemimpinan.
15:23Dan salah satu segmennya itu saya ditanya visi hidup kamu tuh apa gitu.
15:27Dan disitu saya terpaksa memikirkan visi hidup gitu.
15:32Jadi saya tuh mau ngapain sih, apa sih yang saya cita-citakan gitu.
15:37Dan waktu itu saya temukan bahwa saya tuh ternyata kepengen sekali.
15:41Somehow pengen sharing dengan anak-anak seumur saya.
15:44Waktu itu masih remaja.
15:46Tentang all the good things that happen in my life gitu.
15:50Jadi saya merasa sangat fortunate saya lahir di kota.
15:53Saya lahir di keluarga yang bisa membiayai saya sekolah.
15:57Di sekolah yang baik.
15:58Dan juga saya bisa dibilang tuh saya punya bright future gitu ya.
16:02Dan menurut saya itu suatu hal yang sangat fortunate.
16:05Gak banyak anak Indonesia itu bisa merasakan hal itu.
16:08Dan somehow waktu itu saya merasa bahwa saya ingin sekali sharing
16:11apa yang saya miliki itu ke anak-anak seumur saya.
16:14Waktu itu namanya masih SMA ya.
16:16Jadi itu menjadi sesuatu yang ada di hati saya.
16:20Saya kuliah, saya kerja.
16:22Sempat suatu saat itu saya merasa frustasi sebetulnya.
16:26Frustasi kerja dengan manusia dan membangun manusia itu.
16:29Wah itu sangat melelahkan.
16:32Jadi saya sempat frustasi.
16:34Saya sempat terpikir untuk ah enggak deh.
16:37Saya mau kerja yang gampang aja gitu.
16:39Jangan yang kayak gini, ini susah.
16:40Karena ngatur manusia kan.
16:41Oh iya ngatur manusia.
16:42Dan yang namanya mengatur manusia itu tidak menjanjikan ya.
16:45Mau dia nanti jadi atau enggak itu bukan tergantung saya.
16:48Tergantung dia.
16:49Nah jadi waktu itu saya sempat frustasi.
16:53Tapi yang namanya passion ya.
16:55Yang namanya passion itu muncul lagi gitu.
16:57Muncul lagi dalam perjalanan itu.
16:59Jadi perjalanan dari SMA sampai saya memulai REVO itu ada berapa belas tahun tuh ya.
17:03Saya lulus SMA tahun 2000.
17:05Sampai 2018.
17:07Jadi 18 tahun perjalanan dan passionnya masih sama.
17:10Saya mulai REVO.
17:11Jadi apakah overthinking atau apakah sesuatu yang natural.
17:15Natural sih tapi karena overthinking juga gitu.
17:18Karena gini Cief.
17:20Anak zaman sekarang ya.
17:22Generasi sandwich.
17:24Yes of course.
17:25Ya yang disebut.
17:26Bahkan kalau aku nyebutnya bukan lagi sandwich sih.
17:28Apa nih?
17:29Lapis legit.
17:30Lapis legit ya.
17:31Karena mereka punya tadi.
17:33Di satu sisi kan anak-anak zaman sekarang bahwa.
17:35Pengen sesuatu yang instan.
17:37Tapi harus juga.
17:39Harus juga menabung.
17:40Harus juga punya mimpi.
17:42Harus juga punya visi.
17:43Harus punya banyak tuntunan.
17:45Nah kalau Cief tadi bahwa.
17:47Bicara overthinking.
17:48Semua orang juga seperti itu akan mengalami hal-hal yang sama.
17:51Jadi dari itu akhirnya.
17:53Punya ketertarikan.
17:55Dan akhirnya pengen punya tadi.
17:58To be blessing untuk banyak orang.
18:00Dari membangun travel.
18:03Dibilang tadi susah kan?
18:04Susah.
18:05By the time Cief.
18:06Sampai sekarang di 2024.
18:08So far how is that?
18:09Perkembangannya seperti apa?
18:10Sudah sesuai kah dengan mimpi-mimpinya?
18:14Masih banyak.
18:15Ya masih banyak.
18:16Saya selalu kalau misalnya.
18:18Misalnya ada sesuatu.
18:21Kejadian gitu ya.
18:22Di dunia pendidikan gitu ya.
18:23Sesuatu especially yang.
18:25Kadang-kadang nyeleneh.
18:26Yang kadang-kadang membuat semua itu kayak.
18:28Aduh kenapa sih itu terjadi gitu ya.
18:30Itu selalu ungkapan yang selalu keluar dari mulut saya ya.
18:33PR kita masih panjang ya guys.
18:35Masih panjang banget.
18:37Jadi ya.
18:38Keep doing what we are doing gitu.
18:40Karena perjalanan itu masih panjang gitu.
18:43Dan kita cita saya itu.
18:45Ingin melihat Indonesia itu berubah.
18:47Jadi Indonesia bertransformasi.
18:49Lewat jalur pendidikan.
18:51Dan di dalam kepala saya.
18:53Kepingin Indonesia itu dikagumi sama bangsa lain.
18:55Jadi Indonesia itu bukan dilihat.
18:57Cuma jadi dunia.
18:59Negara pasar.
19:00Tempat orang lempar produk.
19:02Tapi Indonesia itu menjadi negara.
19:04Yang ketika orang lihat.
19:05They look up to Indonesia.
19:07Hormat gitu.
19:08Karena merasa Indonesia itu.
19:10Negara yang bisa berbagi.
19:11Negara yang knowledge-nya advance.
19:14Teknologinya advance.
19:16Itu yang saya inginkan.
19:18Orang-orang yang advance.
19:20Dan saya rasa perjalanan.
19:21Perjalanan masih sangat jauh.
19:23Karena PR kita kan banyak shift.
19:25Bukan bicara.
19:27Anak muda yang cuma menguasa teknologi.
19:30Tapi berketuhanan juga.
19:32Karena percuma kalau kita punya.
19:34Ideas.
19:36Tapi we forgot our values.
19:38Our God.
19:39Ini juga concern shift gak sih.
19:40Ngeliat bahwa sebenarnya generasi kita tuh.
19:42Tantangannya luar biasa.
19:44People tend to.
19:46For the sake of likes and everything viral.
19:48They forgot the values.
19:49I was like oh God.
19:51Itu juga kalau shift ngeliatnya gimana?
19:54Call me conservative.
19:56I don't care.
19:57Me too.
19:59Visi Revo itu.
20:01Melihat Indonesia dipimpin.
20:03Oleh pemimpin yang berketuhanan.
20:05Berketuhanan holistic.
20:07Dan berdampak.
20:11Jadi itu yang ingin saya lihat.
20:13Itu visi saya.
20:15Jadi ketika kami melakukan.
20:17Berbagai macam hal di Revo.
20:19Kami tuh gak boleh lupa.
20:21Bahwa yang mau kita bentuk ini.
20:23Orang-orang yang gak boleh lupa sama Tuhan.
20:25Tuhan tuh beda sama agamanya.
20:27Ketika orang tuh takut dengan Tuhan.
20:29Mau dia agama apapun.
20:31I do agree.
20:33They will do things.
20:37Yang ada takutnya.
20:39Mereka akan question first.
20:41Ini benar gak ya?
20:43No matter agamanya apa.
20:45Merasa bahwa they belong to someone.
20:47Something that bigger than them.
20:49Mereka akan mempertanyakan itu dulu.
20:51Agree.
20:53Let's stop debating about.
20:55Which ever religion.
20:57The most important thing is.
20:59Kamu tau gak sih Tuhan?
21:01Kamu tuh yang mana siapa?
21:03Kamu ikutin gak sih?
21:05Karena kalau kita lihat.
21:07Dunia digital.
21:09Pendidikan yang bagus.
21:11Ini kan kadang merubah manusianya.
21:13Lebih cuek.
21:17Selfish.
21:19Dan akhirnya lupa bahwa.
21:21Hidup gak cuma bicara soal material things.
21:23Superficial.
21:25Ada hal-hal yang kadang gak.
21:27Yang gak boleh kita lupain as a human.
21:29Dan itu.
21:31Chief juga memandang bahwa.
21:33Selain kita tadi menguasa teknologi.
21:35Kita juga harus berketuhanan.
21:37Ini value yang menurut aku.
21:39Gak boleh lupa sih kita.
21:41Kita harus kayak gitu.
21:43Kalau ada pertanyaan.
21:45Dari anak-anak muda.
21:47Gen Z.
21:49Kiat sukses.
21:51Ini kan banyak sekali.
21:53Banyak orang-orang yang.
21:55Kuliahnya bagus.
21:57Sekolahnya bagus.
22:03Mereka kayak ngerasa.
22:05Gue ngapain ya?
22:07Kalau ada pertanyaan ini.
22:11Sebetulnya kuncinya itu satu sih.
22:15You need to find your vision.
22:17As early as possible.
22:19Jadi ketika.
22:21Bukan menemukan tapi merumuskan.
22:23Merumuskan visi hidupnya.
22:25As early as possible.
22:27Jadi ketika dia merumus.
22:29Atau dia secara sadar mulai merumuskan visi itu.
22:31Walaupun dia belum jelas.
22:33Tapi dia mulai merumuskan.
22:35Dia mulai memikirkan.
22:37Nanti apa pun yang dia kerjakan.
22:39As early as possible.
22:41You need to formulate your vision.
22:43Dan vision itu sangat erat.
22:45Hubungannya dengan.
22:47Tujuan hidup kita.
22:49Dan sekali lagi tujuan hidup itu gak akan lepas dari.
22:51Berketuhanan tadi.
22:53You are aware that you are a creative being.
22:55Jadi you are aware that you are in this.
22:57In this whole world.
22:59For a purpose.
23:03It starts from there.
23:05Pertama ya.
23:07Berhubungan dengan Tuhanmu.
23:09Then you can define your purpose.
23:11And then after you define your purpose.
23:13You start formulating your life vision.
23:15Itu kedengerannya susah.
23:17Susah banget gitu ya.
23:19But that's where you need to start from.
23:21Jadi dari situ.
23:23Kamu mulai men-define kamu punya life vision.
23:25Then you start rolling out your life.
23:27Kamu SMA.
23:29Pilih jurusan. Pilih kuliah.
23:31Pilih karir.
23:33Itu semua kalau kamu sudah merumuskan itu di awal.
23:35Mengerucut, mengerucut, mengerucut.
23:37Dan menuju ke direction yang seharusnya.
23:39Berarti dengan kata lain bahwa
23:41anak-anak SMA sekarang harus experience many things.
23:43Mereka harus berani coba.
23:45Apapun itu.
23:47Life skills, you know.
23:49Less, less.
23:51Atau lomba. Or everything.
23:53Itu karena in the end akan.
23:55Kita bikin kayak gini.
23:57Path kita akan mengerucut dan tahu.
23:59Kayaknya I'm good at this one.
24:01Misalnya ya.
24:03Jadi gak cuma kita belajar sekolah.
24:05Di sekolah.
24:07Tapi ada soft skill yang memang harus
24:09kita tempatkan.
24:11Aku setuju seperti itu mas.
24:13Karena biar gimana ya.
24:15Namanya jalan hidup manusia itu kita gak tahu ya.
24:17Masa depan kita itu kita gak tahu.
24:19Dan kita gak bisa tentuin.
24:21Jadi fortunate.
24:23Kalau kita sebagai orang yang lahir di kota.
24:25We are very fortunate.
24:27We are very fortunate that we have that kind of
24:29experience and access.
24:31Opportunity to be able to experience that.
24:33Dan ketika kamu memiliki
24:35experience itu, kamu
24:37terexpose dengan banyak hal.
24:39And one day you can decide which areas
24:41that you want to focus on.
24:43Dan itu banyak yang tidak bisa dirasakan
24:45di alami oleh
24:47anak-anak Indonesia yang
24:49gak se-fortunate itu.
24:51Jadi PRnya adalah
24:53bagaimana kita
24:55yang fortunate itu bisa
24:57membukakan akses itu ke anak-anak lain di Indonesia.
24:59So that they can be as fortunate
25:01as we are.
25:03That's what I did you know.
25:05You know your answer kind of
25:07remind me bahwa
25:09I did many things when I was like after high school
25:11and graduated.
25:13Karena aku ngerasa sih bahwa ketika kita punya
25:15banyak pilihan, kita nyoba banyak hal.
25:17Akhirnya kita tahu
25:19aku harus kemana dan harus ngapain.
25:21Plus ada link disitu yang kita create.
25:23Karena kita ketemu orang ini,
25:25A, B, C dan akhirnya
25:27saya mau kesini, I have to find him.
25:29You know.
25:31Oke Chief, thank you so much untuk waktunya.
25:33Berarti dari the whole
25:35discussion that we got, ini penting
25:37sekali glorifying the process.
25:39It's not only about the result.
25:41Karena aku melihat bahwa result itu bonus.
25:43Glorifying the process
25:45is like you know
25:47that's what you gotta do.
25:49Sebenarnya teman-teman udah winning
25:51ketika kalian sudah belajar,
25:53berproses.
25:55Dan hasilnya pasti itu yang terbaik.
25:57Jadi jangan lupa untuk
25:59glorifying the process.
26:01Chief, thank you so much for everything,
26:03for the insight, for the talksnya juga.
26:05Dan sukses buat Revu.
26:07Karena dunia pendidikan ini suatu
26:09hal yang sangat
26:11substantial, fundamental
26:13untuk perkembangan bangsa.
26:15I do appreciate your job and everything.
26:17Semoga Chief sehat
26:19dan terus berkarya.
26:21Banyak bisa menjadi blessing untuk banyak anak-anak muda di luar sana.
26:23Thank you so much.
26:25It's a wrap. Terima kasih yang sudah menyaksikan
26:27Chief Talk hari ini. Dan saya Arjuna Syaputra.
26:29Pepita Gunawan. Undur diri.
26:31Bye-bye.
26:53Sub indo by broth3rmax

Recommended