Ahok Menjelaskan Alasannya Bergabung Sebagai Kader PDI Perjuangan
- 3 tahun yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjelaskan alasan dirinya bergabung sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Alasan tersebut disampaikan oleh Ahok, pada saat menghadiri acara perayaan tahun baru Imlek secara virtual, di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P ,yang ditayangkan secara live di channel Youtube PDI Perjuangan, Jumat (12/2/21).
Menurut Ahok, salah satu alasannya adalah bahwa PDI Perjuangan sudah terbukti menjadi partai yang mampu bertahan melalui kekuasaan.
"Kenapa kita harus pilih PDI Perjuangan ya. Karena memang kalo kita bicara partai, bicara karakter orang, itu mesti diuji melalui kekuasaan. Melalui kesusahan orang bisa lewatin, melalui kekuasaan," ujar Ahok.
Ahok juga mengatakan bahwa PDI Perjuangan adalah rumah bagi kaum nasionalis.
"Dan kita bisa melihat PDI Perjuangan di bawah ibu Megawati sebagai Ketua Umum ini telah membuktikan PDI Perjuangan adalah rumah besar bagi kaum nasionalis dan juga memperjuangan kepentingan semua anak bangsa tanpa membedakan suku, agama, ras, antar golongan," kata Ahok.
Alasan tersebut disampaikan oleh Ahok, pada saat menghadiri acara perayaan tahun baru Imlek secara virtual, di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P ,yang ditayangkan secara live di channel Youtube PDI Perjuangan, Jumat (12/2/21).
Menurut Ahok, salah satu alasannya adalah bahwa PDI Perjuangan sudah terbukti menjadi partai yang mampu bertahan melalui kekuasaan.
"Kenapa kita harus pilih PDI Perjuangan ya. Karena memang kalo kita bicara partai, bicara karakter orang, itu mesti diuji melalui kekuasaan. Melalui kesusahan orang bisa lewatin, melalui kekuasaan," ujar Ahok.
Ahok juga mengatakan bahwa PDI Perjuangan adalah rumah bagi kaum nasionalis.
"Dan kita bisa melihat PDI Perjuangan di bawah ibu Megawati sebagai Ketua Umum ini telah membuktikan PDI Perjuangan adalah rumah besar bagi kaum nasionalis dan juga memperjuangan kepentingan semua anak bangsa tanpa membedakan suku, agama, ras, antar golongan," kata Ahok.