Warga Kebanjiran Selama Lebih dari Sebulan

  • 4 tahun yang lalu
SIDOARJO, KOMPAS.TV - 2 desa, di Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, sejak sebulan belakangan ini tergenang banjir.

Diduga, banjir semakin parah akibat aktivitas pengeboran oleh perusahaan Minarak Brantas Gas, yang melakukan pengurukan, dan tidak memperhatikan sistem drainase.

Sejak akhir tahun 2019 lalu, warga dua desa, yakni desa kedung benteng, dan Banjar Asri, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, tergenang banjir, dengan ketinggian antara 20 hingga 50 cm.

Bahkan ketinggian banjir, dalam kurun 2 pekan ini, semakin tinggi, dan belum juga menandakan akan segera surut.

Tercatat, 10 keluarga, yang berada di desa kedung banteng, terpaksa mengungsi, ketempat sanak saudara mereka.

Rumah yang mereka tinggali kini tak lagi layak dihuni, akibat tingginya banjir yang menggenangi rumah mereka.

Bagi sebagian warga, yang memilih bertahan, mereka terpaksa menaikkan barang-barang mereka, ke tempat yang tinggi, dengan menggunakan kursi maupun meja, agar tidak semakin rusak akibat genangan banjir.

Aktivitas pengeboran dan pengerukan oleh minarak brantas yang berlangsung di sekitar permukiman, diduga menyumbat jalur air, akibat tidak adanya sistem drainase.

Selain permukiman, banjir juga merendam sejumlah sekolah, dan membuat aktivitas belajar mengajar terganggu.

Tercatat, terdapat 10 kepala keluarga, yang berada di Desa Kedung Banteng, yang terpaksa mengungsi ke tempat sanak saudara mereka, karena rumah yang mereka tinggali kini tak lagi layak dihuni, akibat tingginya air banjir yang menggenangi rumah mereka.

Menurut Yana, salah satu warga, selain akibat dari drainase yang buruk, serta curah hujan yang tinggi.

Banjir ini juga diperparah oleh aktivitas pihak Minarak Brantas, yang tengah melakukan aktivitas pengeboran, di sekitar pemukiman warga.

Pihak Minarak Brantas atau proyek Lapindo ini diduga tidak memperhatikan sistem drainase, membuat puluhan sawah warga tak lagi dapat digunakan.

Meskipun terjebak dengan kondisi banjir, namun bagi sebagian warga memilih untuk tetap bertahan.

Mereka menaikkan barang-barang ke tempat yang tinggi, dengan menggunakan kursi maupun meja, agar tidak semakin rusak akibat genangan banjir.


Dianjurkan