Profil Prof. Dr. Pratikno - Akademisi dan Politisi
- 5 tahun yang lalu
TRIBUN-VIDEO.COM - Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., lahir di Bojonegoro, Jawa Timur, pada 13 Februari 1962.
Kini Pratikno menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara.
Pratikno merupakan seorang akademisi.
Sebelumnya, Pratikno merupakan Rektor Universitas Gadjah Mada.
Ia juga tercatat pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM.
Ia memiliki seorang istri yang bernama Dra. Ec. Siti Faridah.
Dari pernikahan tersebut, Pratikno dikaruniai tiga orang anak.
Pendidikan
Setelah lulus SD, Pratikno melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP.
Namun perjuangan tersebut tidak mudah karena jarak sekolah dan rumah Pratikno puluhan kilometer.
Kampung halaman Pratikno terletak sekitar 40 km dari Bojonegoro.
Bahkan, daerah tempat tinggalnya tersebut baru dialiri listrik pada awal 1990-an.
Melihat kondisi jarak sekolah dan rumah yang jauh, kedua orang tua Pratikno mengizinkannya untuk kos.
Kedua orang tua Pratikno berprofesi sebagai guru SD.
Meski demikian, keluarganya hidup dalam kesederhanaan.
Setelah berhasil menyelesaikan pendidikannya di SMP, ia melanjutkan pendidikan di sebuah SMA di Kota Bojonegoro.
Selanjutnya, Pratikno melanjutkan ke Jurusan Ilmu Pemerintahan Fisipol UGM.
Pratikno mengatakan kala itu universitas ternama yang ia kenal hanya UGM.
Ketika menjadi mahasiswa, Pratikno sempat memiliki rasa kurang percaya diri atau minder.
Meski demikian, ia berhasil menjadi mahasiswa terbaik jurusan ketika memasuki semester ketiga kuliahnya.
Pratikno juga mulai mengirimkan tulisan ke beberapa media terkenal di Jawa, pada 1980.
Honor dari menulis digunakan sebagai biaya hidup di Yogyakarta.
Selanjutnya, Pratikno menyelesaikan oendidikan magister dan doktornya di luar negeri.
Karier
Ia kembali ke tanah air pada 1990-an.
Kala itu ia mendirikan lembaga swadaya masyarakat yang bernama Ademos Indonesia.
Ademos Indonesia merupakan wadah bagi masyarakat untuk mengembangkan diri, mengadvokasi, serta membentuk kelompok peternak dan mengembangkan teknologi peternakan. (2)
Karier akademiknya diawali dengan menjadi dosen di Universitas Gadjah Mada.
Dari sini pula Pratikno harus mengambil gelar master dan doktornya.
Kariernya di UGM terbilang cemerlang.
Pratikno pernah menjabat sebagai Dekan FISIP UGM.
Sejak saat itu ia mulai dikenal dan menjadi perhatian publik.
Tercatat Pratikno pernah menjadi moderator debat capres 2009.
Selain itu, ia juga pernah menjadi tim seleksi anggota KPU dan Bawaslu.
Pada usia yang ke-50, Pratikno mendapat amanah untuk menjadi Rektor Universitas Gadjah Mada periode 2012-2017.
Pada tahun 2014, Pratikno menjadi tim ahli dan tim sinkronisasi program pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Terkahir, Pratikno ditunjuk sebagai Menteri Sekretaris Negara periode 2014-2019.
Kini Pratikno menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara.
Pratikno merupakan seorang akademisi.
Sebelumnya, Pratikno merupakan Rektor Universitas Gadjah Mada.
Ia juga tercatat pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM.
Ia memiliki seorang istri yang bernama Dra. Ec. Siti Faridah.
Dari pernikahan tersebut, Pratikno dikaruniai tiga orang anak.
Pendidikan
Setelah lulus SD, Pratikno melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP.
Namun perjuangan tersebut tidak mudah karena jarak sekolah dan rumah Pratikno puluhan kilometer.
Kampung halaman Pratikno terletak sekitar 40 km dari Bojonegoro.
Bahkan, daerah tempat tinggalnya tersebut baru dialiri listrik pada awal 1990-an.
Melihat kondisi jarak sekolah dan rumah yang jauh, kedua orang tua Pratikno mengizinkannya untuk kos.
Kedua orang tua Pratikno berprofesi sebagai guru SD.
Meski demikian, keluarganya hidup dalam kesederhanaan.
Setelah berhasil menyelesaikan pendidikannya di SMP, ia melanjutkan pendidikan di sebuah SMA di Kota Bojonegoro.
Selanjutnya, Pratikno melanjutkan ke Jurusan Ilmu Pemerintahan Fisipol UGM.
Pratikno mengatakan kala itu universitas ternama yang ia kenal hanya UGM.
Ketika menjadi mahasiswa, Pratikno sempat memiliki rasa kurang percaya diri atau minder.
Meski demikian, ia berhasil menjadi mahasiswa terbaik jurusan ketika memasuki semester ketiga kuliahnya.
Pratikno juga mulai mengirimkan tulisan ke beberapa media terkenal di Jawa, pada 1980.
Honor dari menulis digunakan sebagai biaya hidup di Yogyakarta.
Selanjutnya, Pratikno menyelesaikan oendidikan magister dan doktornya di luar negeri.
Karier
Ia kembali ke tanah air pada 1990-an.
Kala itu ia mendirikan lembaga swadaya masyarakat yang bernama Ademos Indonesia.
Ademos Indonesia merupakan wadah bagi masyarakat untuk mengembangkan diri, mengadvokasi, serta membentuk kelompok peternak dan mengembangkan teknologi peternakan. (2)
Karier akademiknya diawali dengan menjadi dosen di Universitas Gadjah Mada.
Dari sini pula Pratikno harus mengambil gelar master dan doktornya.
Kariernya di UGM terbilang cemerlang.
Pratikno pernah menjabat sebagai Dekan FISIP UGM.
Sejak saat itu ia mulai dikenal dan menjadi perhatian publik.
Tercatat Pratikno pernah menjadi moderator debat capres 2009.
Selain itu, ia juga pernah menjadi tim seleksi anggota KPU dan Bawaslu.
Pada usia yang ke-50, Pratikno mendapat amanah untuk menjadi Rektor Universitas Gadjah Mada periode 2012-2017.
Pada tahun 2014, Pratikno menjadi tim ahli dan tim sinkronisasi program pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Terkahir, Pratikno ditunjuk sebagai Menteri Sekretaris Negara periode 2014-2019.