Riza Riri - Sutradara Laskar Pelangi dan Ada Apa Dengan Cinta 1 & 2
- 5 tahun yang lalu
TRIBUN - VIDEO.COM – Riri Riza adalah seorang sutradara, produser film dan penulis naskah asal Indonesia.
Mohammad Rivai Riza atau biasa dikenal sebagai Riri Riza lahir di Makassar pada 7 Oktober 1970.
Riri Riza merupakan anak dari pasangan Mohammad Riza dan Hajerah Dg Tongi.
Riri Riza adalah alumni Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Fakultas Film dan Televisi.
Riri Riza lantas meneruskan studinya dan mendapatkan gelar Master Penulisan Skenario Film Panjang di Royal Holloway, University of London (1)
Karier
Riri Riza sudah bersinggungan dengan dunia film sejak kecil.
Ayahnya, Mohammad Riza merupakan karyawan di Departemen Penerangan Sulawesi.
Saat Kecil, Riri Riza sering menemani ayahnya hingga ke pelosok Makassar untuk memutar film tentang Keluarga Berencana (KB), transmigrasi, dan program pemerintah Orde Baru lainnya saat itu. (2)
Film pertama Riri Riza merupakan sebuah film pendek untuk tugas akhir kuliahnya, berjudul Sonata Kampung Bata (1994).
Film Sonata Kampung Bata kemudian mendapatkan penghargaan festival film pendek di Oberhausen, Jerman dan kemudian ditayangkan di beberapa festival di Asia, Eropa dan Amerika. (3)
Kuldesak (1998) merupakan film Riri Riza yang menceritakan tentang kehidupan remaja Jakarta dengan mimpinya masing-masing.
riri riza
Riri Riza ketika memberikan arahan kepada aktris dalam kegiatan shooting sebuah film (straight.com)
Film Kuldesak digarap selama tiga tahun oleh Riri Rizayang berkolaborasi dengan Mira Lesmana, Nan Triveni Achnas, dan Rizal Mantovani.
Riri Riza menyutradarai film Petualangan Sherina (2000) yang menjadi film panjang pertamanya bertema drama musikal.
Dua tahun setelahnya, Riri Riza menjadi penulis skenario sekaligus sutradara pada film Eliana, Eliana (2002).
Film Eliana, Eliana (2002) sukses mendapatkan penghargaan Young Cinema Award dan NETPAC/Fipresci Jury Awards di Singapore International Film.
Riri Riza kembali berkolaborasi dengan Mira Lesmana pada film Ada Apa Dengan Cinta? (2002).
Gie (2005), 3 Hari Untuk Selamanya (2007), dan Atambua 390 Celcius (2012) juga merupakan kolaborasi antara Mira Lesmana sebagai produser dan Riri Riza sebagai sutradara.
Riri Riza menjadi penulis skenario sekaligus sutradara dalam film Gie (2005).
Film “Gie” kemudian berhasil memenangkan penghargaan untuk Film Terbaik, Aktor Terbaik dan Sinematografi terbaik di Festival Film Indonesia 2005, penghargaan Special Jury Prize di Singapore International Film Festival 2006 dan Special Jury Prize di Asia Pacific Film Festival 2007.
Selain berkarier di dalam negeri, Riri Riza juga pernah terlibat dalam produksi film internasional.
Mohammad Rivai Riza atau biasa dikenal sebagai Riri Riza lahir di Makassar pada 7 Oktober 1970.
Riri Riza merupakan anak dari pasangan Mohammad Riza dan Hajerah Dg Tongi.
Riri Riza adalah alumni Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Fakultas Film dan Televisi.
Riri Riza lantas meneruskan studinya dan mendapatkan gelar Master Penulisan Skenario Film Panjang di Royal Holloway, University of London (1)
Karier
Riri Riza sudah bersinggungan dengan dunia film sejak kecil.
Ayahnya, Mohammad Riza merupakan karyawan di Departemen Penerangan Sulawesi.
Saat Kecil, Riri Riza sering menemani ayahnya hingga ke pelosok Makassar untuk memutar film tentang Keluarga Berencana (KB), transmigrasi, dan program pemerintah Orde Baru lainnya saat itu. (2)
Film pertama Riri Riza merupakan sebuah film pendek untuk tugas akhir kuliahnya, berjudul Sonata Kampung Bata (1994).
Film Sonata Kampung Bata kemudian mendapatkan penghargaan festival film pendek di Oberhausen, Jerman dan kemudian ditayangkan di beberapa festival di Asia, Eropa dan Amerika. (3)
Kuldesak (1998) merupakan film Riri Riza yang menceritakan tentang kehidupan remaja Jakarta dengan mimpinya masing-masing.
riri riza
Riri Riza ketika memberikan arahan kepada aktris dalam kegiatan shooting sebuah film (straight.com)
Film Kuldesak digarap selama tiga tahun oleh Riri Rizayang berkolaborasi dengan Mira Lesmana, Nan Triveni Achnas, dan Rizal Mantovani.
Riri Riza menyutradarai film Petualangan Sherina (2000) yang menjadi film panjang pertamanya bertema drama musikal.
Dua tahun setelahnya, Riri Riza menjadi penulis skenario sekaligus sutradara pada film Eliana, Eliana (2002).
Film Eliana, Eliana (2002) sukses mendapatkan penghargaan Young Cinema Award dan NETPAC/Fipresci Jury Awards di Singapore International Film.
Riri Riza kembali berkolaborasi dengan Mira Lesmana pada film Ada Apa Dengan Cinta? (2002).
Gie (2005), 3 Hari Untuk Selamanya (2007), dan Atambua 390 Celcius (2012) juga merupakan kolaborasi antara Mira Lesmana sebagai produser dan Riri Riza sebagai sutradara.
Riri Riza menjadi penulis skenario sekaligus sutradara dalam film Gie (2005).
Film “Gie” kemudian berhasil memenangkan penghargaan untuk Film Terbaik, Aktor Terbaik dan Sinematografi terbaik di Festival Film Indonesia 2005, penghargaan Special Jury Prize di Singapore International Film Festival 2006 dan Special Jury Prize di Asia Pacific Film Festival 2007.
Selain berkarier di dalam negeri, Riri Riza juga pernah terlibat dalam produksi film internasional.