Kata BPN Soal Penetapan Tersangka Bactiar Nasir
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUN-VIDEO.COM, JAKARTA - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Andre Rosiade angkat bicara terkait penetapan tersangka Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) Ustaz Bachtiar Nasir, dalam kasus dugaan penyelewengan Dana Yayasan Keadilan Untuk Semua (YKUS).
Menurut Andre saat ini ada masyarakat yang beranggapan bahwa penetapan tersangka tersebut berkaitan dengan aktivitas politik Bachtiar Nasir yang mendukung Pasangan Prabowo-Sandi.
"Wajar saja kalau masyarakat beranggapan ini adalah impilkasi, bagian dari pak Bachatiar Nasir, akhir akhri ini memenagkan pak Prabowo dan hadir dalam acara pak Prabowo. Sebagaian besar masyarakat berpikir seperti itu," kata Andre di Kompleks Parlemen, senayan Jakarta, Selasa, (7/5/2019).
Menurutnya dugaan masyarakat itu bukan tanpa dasar. Karena menurutnya kasus yang terjadi 2017 kemudian tiba tiba muncul pada 2019.
"Wajar sebagian masyarakat berpikiran seperti. Itu bisa benar, bisa salah. Indikasi itu tentu ada. Karena ini kasus 2017 muncul lagi sekarang, setelah Bachtiar Nasir muncul di acara pak Prabowo . Sehingga ada masyarakat yang menanyakan itu," pungkasnya. (*)
TRIBUN-VIDEO.COM, JAKARTA - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Andre Rosiade angkat bicara terkait penetapan tersangka Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) Ustaz Bachtiar Nasir, dalam kasus dugaan penyelewengan Dana Yayasan Keadilan Untuk Semua (YKUS).
Menurut Andre saat ini ada masyarakat yang beranggapan bahwa penetapan tersangka tersebut berkaitan dengan aktivitas politik Bachtiar Nasir yang mendukung Pasangan Prabowo-Sandi.
"Wajar saja kalau masyarakat beranggapan ini adalah impilkasi, bagian dari pak Bachatiar Nasir, akhir akhri ini memenagkan pak Prabowo dan hadir dalam acara pak Prabowo. Sebagaian besar masyarakat berpikir seperti itu," kata Andre di Kompleks Parlemen, senayan Jakarta, Selasa, (7/5/2019).
Menurutnya dugaan masyarakat itu bukan tanpa dasar. Karena menurutnya kasus yang terjadi 2017 kemudian tiba tiba muncul pada 2019.
"Wajar sebagian masyarakat berpikiran seperti. Itu bisa benar, bisa salah. Indikasi itu tentu ada. Karena ini kasus 2017 muncul lagi sekarang, setelah Bachtiar Nasir muncul di acara pak Prabowo . Sehingga ada masyarakat yang menanyakan itu," pungkasnya. (*)