TRIBUNNEWS.COM, PRINGSEWU -- Guna menepis persepsi negatif masyarakat terhadap pecinta ayam laga, Perkumpulan Penghobi Ayam Kontes Nusantara (PPAKN) menyelenggarakan kontes ayam laga tanpa judi, di pusat pelatihan ayam laga Kelurahan Pringsewu Timur, KecamatanPringsewu, Minggu (31/1/2016).
Kegiatan tersebut bersamaan dengan pelantikan pengurus PPAKN Kabupaten Pringsewu.
Ketua PPAKN Pringsewu, Bahagia Saputra, mengatakan selain untuk melestarikan budaya, kontes tersebut juga untuk mengakomodasi penghobi ayam laga.
"Karena di Pringsewu, banyak terdapat pecinta ayam laga. Selain itu, peternaknya juga banyak," ujar Bahagia.
Karena itu, kata Bahagia, PPAKN berupaya menyatukan persepsi bila kontes ayam laga bukan sebagai judi.
Pada kontes tersebut, ayam yang diadu tidak ada yang sampai kalah.
Sehingga, bagian jalu ayam jantan dibungkus dengan kain. Pertandingan pun dibatasi waktu.
Pemenang pertandingan dinilai berdasarkan jumlah pukulan yang mendarat ke tubuh masing-masing lawan.
Ketua PPAKN Provinsi Lampung, Akoh Maini, berharap dengan adanya wadah penghobi ayam laga, dapat mengubah paradigma negatif masyarakat.
Sebab, lanjut dia, dengan memanajemen yang baik, pecinta ayam laga dapat menjadi sesuatu yang positif.
"Selain menjadi ajang silahturahmi antar-pecinta ayam laga, juga bisa meningkatkan ekonomi kerakyatan. Semakin sering diadakan event, dapat menstimulasi peternak kecil di kampung untuk menghasilkan ayam yang bagus," kata Akoh. (*)
Kegiatan tersebut bersamaan dengan pelantikan pengurus PPAKN Kabupaten Pringsewu.
Ketua PPAKN Pringsewu, Bahagia Saputra, mengatakan selain untuk melestarikan budaya, kontes tersebut juga untuk mengakomodasi penghobi ayam laga.
"Karena di Pringsewu, banyak terdapat pecinta ayam laga. Selain itu, peternaknya juga banyak," ujar Bahagia.
Karena itu, kata Bahagia, PPAKN berupaya menyatukan persepsi bila kontes ayam laga bukan sebagai judi.
Pada kontes tersebut, ayam yang diadu tidak ada yang sampai kalah.
Sehingga, bagian jalu ayam jantan dibungkus dengan kain. Pertandingan pun dibatasi waktu.
Pemenang pertandingan dinilai berdasarkan jumlah pukulan yang mendarat ke tubuh masing-masing lawan.
Ketua PPAKN Provinsi Lampung, Akoh Maini, berharap dengan adanya wadah penghobi ayam laga, dapat mengubah paradigma negatif masyarakat.
Sebab, lanjut dia, dengan memanajemen yang baik, pecinta ayam laga dapat menjadi sesuatu yang positif.
"Selain menjadi ajang silahturahmi antar-pecinta ayam laga, juga bisa meningkatkan ekonomi kerakyatan. Semakin sering diadakan event, dapat menstimulasi peternak kecil di kampung untuk menghasilkan ayam yang bagus," kata Akoh. (*)
Category
🗞
Berita