Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Managing Director Lion Air Daniel Putut memastikan maskapai berlogo Singa ini akan patuhi berbagai aturan terkait pesawat Boeing seri 737 Max 8, yang dikeluarkan oleh Badan Otoritas Penerbangan Sipil Amerika Serikat atau Federal Aviation Administration (FAA), maupun Kemenhub RI.
"Dengan surat yang keluar kepada kami sejak kemarin (grounded sementara), sebagai operator kami Lion Air harus patuh dengan apa yang sudah diinstruksikan," kata Daniel saat jumpa pers di kantor Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2019).
Pertama, ujar dia, Lion Air grup tidak menerbangkan pesawat Boeing berseri 737 Max8 sampai otoritas terkait menyatakan aman.
Sejauh ini Daniel mengatakan, semua pelayanan operasional masih berjalan normal dan tidak terganggu.
"Kami juga grounded untuk 737-MAX 8 kami istirahatkan, secara operasional enggak berpengaruh (adanya aturan larangan terbang seri 737 Max 8)," ujar dia.
Kedua, ia melanjutkan, Lion Air grup akan memeriksakan software dan peralatan semua pesawat berseri sama kepada tim inspektor DKPPU (Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara), sesuai aturan yang ditetapkan oleh FAA.
"Sudah 3 pesawat yang telah diperiksa software dan peralatannya. Pemeriksaan cukup detail dan cekliasnya banyak," ujar dia.
Sementara itu, pihaknya juga telah meminta perusahaan Boeing untuk menunda pengiriman 4 unit pesawat seri 737 Max 8, pada tahun ini.
Ia mengatakan, pihaknya akan menunda pengirimin sampai otoritas terkait telah menyatakan armada aman digunakan.
"Suspend delivery pesawat memang, kita tunggu sampai Invest selesai. Sampai kita dapat jaminan 737-MAX 8 dinyatakan aman," tegas dia.
Sejauh ini, Lion Air group telah mengoperasikan 10 pesawat Boeing 737 Max-8 yang digunakan untuk rute Internasional seperti China dan Arab Saudi, dan domestik.
Category
🗞
Berita