JAKARTA, KOMPAS.TV Nama Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, menjadi salah satu tokoh yang diusulkan Kementerian Sosial untuk menjadi pahlawan nasional.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan, nama Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto, sudah beberapa kali diusulkan menjadi pahlawan nasional. Namun, usulan tersebut sebelumnya menemui kendala karena adanya Tap MPR terkait Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
Namun, setelah Tap MPR tersebut dicabut, usulan Soeharto sebagai pahlawan nasional dinilai sudah memenuhi syarat normatif.
Menurutnya, pemerintah akan mendengarkan berbagai pendapat, namun juga mempertimbangkan berbagai kebaikan dari Presiden kedua RI, Soeharto.
Meski demikian, usulan Soeharto menjadi pahlawan nasional menuai pro dan kontra. Hal ini ditanggapi Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, yang menyebut wajar jika mantan presiden diberikan gelar pahlawan sebagai bentuk penghormatan.
Kata Mensesneg, jangan selalu melihat kekurangan, tetapi prestasi mantan presiden juga harus dihargai.
Namun, sejarawan dari Universitas Nasional, Andi Achdian, menyebut keinginan menjadikan Presiden kedua RI, Soeharto, sebagai pahlawan nasional perlu dipertimbangkan kembali.
Ia mengingatkan, era Reformasi justru terjadi karena mahasiswa berjuang dan berkorban agar Soeharto lengser dari kekuasaan.
Berdasarkan data dari Kementerian Sosial, dua tokoh yang diusulkan dan sedang dikaji sebagai calon pahlawan nasional adalah Presiden ke-2 RI Soeharto dan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Usulan ini diajukan oleh sejumlah kepala daerah, dan akan dikaji oleh akademisi serta tokoh masyarakat, sebelum dibawa ke Dewan Gelar.
Baca Juga Tuai Pro Kontra, Apa Urgensi Pengangkatan Presiden ke-2 Soeharto Jadi Pahlawan Nasional? di https://www.kompas.tv/nasional/588917/tuai-pro-kontra-apa-urgensi-pengangkatan-presiden-ke-2-soeharto-jadi-pahlawan-nasional
#soeharto #pahlawan #prokontra #presidenri
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/589038/pro-kontra-usulan-soeharto-jadi-pahlawan-nasional-begini-tanggapan-mensesneg
Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan, nama Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto, sudah beberapa kali diusulkan menjadi pahlawan nasional. Namun, usulan tersebut sebelumnya menemui kendala karena adanya Tap MPR terkait Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
Namun, setelah Tap MPR tersebut dicabut, usulan Soeharto sebagai pahlawan nasional dinilai sudah memenuhi syarat normatif.
Menurutnya, pemerintah akan mendengarkan berbagai pendapat, namun juga mempertimbangkan berbagai kebaikan dari Presiden kedua RI, Soeharto.
Meski demikian, usulan Soeharto menjadi pahlawan nasional menuai pro dan kontra. Hal ini ditanggapi Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, yang menyebut wajar jika mantan presiden diberikan gelar pahlawan sebagai bentuk penghormatan.
Kata Mensesneg, jangan selalu melihat kekurangan, tetapi prestasi mantan presiden juga harus dihargai.
Namun, sejarawan dari Universitas Nasional, Andi Achdian, menyebut keinginan menjadikan Presiden kedua RI, Soeharto, sebagai pahlawan nasional perlu dipertimbangkan kembali.
Ia mengingatkan, era Reformasi justru terjadi karena mahasiswa berjuang dan berkorban agar Soeharto lengser dari kekuasaan.
Berdasarkan data dari Kementerian Sosial, dua tokoh yang diusulkan dan sedang dikaji sebagai calon pahlawan nasional adalah Presiden ke-2 RI Soeharto dan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Usulan ini diajukan oleh sejumlah kepala daerah, dan akan dikaji oleh akademisi serta tokoh masyarakat, sebelum dibawa ke Dewan Gelar.
Baca Juga Tuai Pro Kontra, Apa Urgensi Pengangkatan Presiden ke-2 Soeharto Jadi Pahlawan Nasional? di https://www.kompas.tv/nasional/588917/tuai-pro-kontra-apa-urgensi-pengangkatan-presiden-ke-2-soeharto-jadi-pahlawan-nasional
#soeharto #pahlawan #prokontra #presidenri
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/589038/pro-kontra-usulan-soeharto-jadi-pahlawan-nasional-begini-tanggapan-mensesneg
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Beralih informasi lain saudara, nama Presiden Kedua Republik Indonesia Soeharto menjadi salah satu yang diusulkan ke Mensos untuk menjadi pahlawan nasional.
00:08Menteri Sosial Saifullah Yusuf bilang usulan menjadikan Presiden Kedua Republik Indonesia Soeharto sebagai pahlawan nasional sudah memenuhi syarat.
00:21Menteri Sosial Saifullah Yusuf bilang nama Presiden Kedua Republik Indonesia Soeharto sudah beberapa kali diusulkan menjadi pahlawan nasional.
00:28Namun ketika itu menuai kendala karena adanya TAP MPR soal korupsi, kolusi, dan nepotisme.
00:36Namun setelah TAP MPR tersebut dicabut, usulan Soeharto sebagai pahlawan sudah memenuhi syarat normatif.
00:42Menurutnya pemerintah akan mendengarkan berbagai pendapat, namun juga menimbang kebaikan dari Presiden Kedua RI Soeharto.
00:47Ini mengkaji lagi di Kementerian Sosial juga dipastikan lagi lewat beberapa tokoh, mulai dari akademisi, sejarawan, juga juga tokoh-tokoh masyarakat yang bersama-sama mendiskusikan usulan-usulan dari Presiden Kedua RI.
01:07Nah setelah itu kami nanti akan lanjutkan ke Dewan Gelar.
01:13Dewan Gelar nanti akan dikaji lagi dan baru selanjutkan ke Presiden.
01:18Nah dari nama-nama yang ada yang rame itu adalah tentu di situ ada Pak Mantan Presiden Soeharto, ada Gus Dur, dan tokoh-tokoh lain lah banyak sekali.
01:30Itu semua memang punya peluang.
01:37Penelusulan Soeharto menjadi pahlawan nasional menuai pro dan kontra.
01:40Hal ini ditanggapi Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, yang menurutnya wajar memberikan gelar pahlawan kepada mantan Presiden sebagai bentuk penghormatan.
01:49Kata MSS Nek, jangan selalu melihat kekurangan, namun prestasi mantan Presiden juga harus dilihat.
01:55Dan menurut kami, mantan-mantan Presiden itu sudah sewajarnya untuk kita mendapatkan penghormatan dari bangsa dan negara kita.
02:07Jangan selalu melihat yang kurangnya, kita lihat prestasinya.
02:15Sebagaimana Bapak Presiden selalu menyampaikan bahwa kita itu bisa sampai di sini kan karena prestasi para pendalu-pendalu kita.
02:22Mulai dari Bukarno, dengan segala dinamika dan permasalahan yang dihadapi masing-masing.
02:29Kemudian Pak Harto, Pak Pipi, dan seterusnya.
02:33Gusdur, Bumeka, Pak SPY, Pak Jokowi, semua punya jasa, tidak mudah.
02:42Tapi sejarawan dari Universitas Nasional, Andi Hadian, bilang keinginan menjadikan Presiden kedua RI Soeharto sebagai pahlawan nasional perlu dipertimbangkan kembali.
02:51Dia mengingatkan era reformasi justru terjadi karena masih seberkorban agar Soeharto lengser dari kekuasaan.
02:58Dia juga tokoh sejarah penting dalam sejarah kita.
03:01Sebagai sejarawan, saya tidak bisa menisibikannya.
03:05Tapi kita juga harus melihat bahwa sejarah itu adil ya.
03:09Apa namanya, kita harus menempatkan segala sesuatu dalam proporsi ini.
03:14Dikatakan lagi, tadi disebut reformasi.
03:18Kalau pertanyaan saya, untuk apa reformasi ini terjadi?
03:22Mengapa mahasiswa mengorbankan dirinya turun ke jalan saat itu untuk meminta suara pengunduh?
03:29Ada apa di situ?
03:30Itu suatu sejarah yang juga saya akan terima kasih sebagai satu.
03:35Kalau dalam ini artinya historical circumstances itu jelas.
03:38Berhasilan data dari Menteri Sosial, dua nama tokoh yang diusulkan dan sedang dikaji sebagai calon pahlawan nasional
03:45ialah Presiden Ketua RI Soeharto dan Presiden Kepat RI Akunakan Wahid atau Gusbur.
03:52Usulan ini diberikan oleh jumlah kepala daerah dan akan dikaji akademisi tokoh masyarakat sebelum dibawa ke Dewan Kelar.
03:59Tim Liputan, Kompas TV