Pemerintah Kota Pekanbaru telah memicu perdebatan publik karena membeli mobil dinas mewah Toyota Alphard senilai Rp1,7 miliar di tengah kondisi keuangan yang defisit. Publik menilai hal itu mencerminkan sikap hedonisme di tengah kondisi keuangan daerah yang tidak baik-baik saja
Bersama Om Taufik, yang merupakan Wakil Direktur Fitra Riau, Pada episode OMON-OMON kali ini masih membahas mengenai kondisi ekonomi Riau, alasan dibalik penganggaran dalam pembelian mobil dinas mewah, dan hal lain yang terkait dengan fenomena tersebut
Tonton juga RiauOnline “
(RiauOnline)
#riauonlinecoid #riauonline #pemkopekanbarubelimobilmewah #OmonomonRiauonline #DefisitAPBDRiau #FitraRiau #Beritariau
Jangan lupa subscribe, tinggalkan komentar dan share.
Tonton konten lainnya juga di YouTube Channel:
- Sisi Lain https://youtu.be/_TYOe2wDBl8
- Wamoi dan Riau https://youtu.be/roXyLa8aFLU
Jangan lupa subscribe yaa..
Follow Juga akun Sosial Media kami
https://www.facebook.com/RiauOnlin
https://twitter.com/red_riauonline
https://www.instagram.com/riauonline.co.id/?hl=id
https://www.tiktok.com/@riauonline1
https://s.helo-app.com/al/xvYZYpjbvR
https://sck.io/u/j3hlxrGg
Bersama Om Taufik, yang merupakan Wakil Direktur Fitra Riau, Pada episode OMON-OMON kali ini masih membahas mengenai kondisi ekonomi Riau, alasan dibalik penganggaran dalam pembelian mobil dinas mewah, dan hal lain yang terkait dengan fenomena tersebut
Tonton juga RiauOnline “
(RiauOnline)
#riauonlinecoid #riauonline #pemkopekanbarubelimobilmewah #OmonomonRiauonline #DefisitAPBDRiau #FitraRiau #Beritariau
Jangan lupa subscribe, tinggalkan komentar dan share.
Tonton konten lainnya juga di YouTube Channel:
- Sisi Lain https://youtu.be/_TYOe2wDBl8
- Wamoi dan Riau https://youtu.be/roXyLa8aFLU
Jangan lupa subscribe yaa..
Follow Juga akun Sosial Media kami
https://www.facebook.com/RiauOnlin
https://twitter.com/red_riauonline
https://www.instagram.com/riauonline.co.id/?hl=id
https://www.tiktok.com/@riauonline1
https://s.helo-app.com/al/xvYZYpjbvR
https://sck.io/u/j3hlxrGg
Kategori
📚
PembelajaranTranskrip
00:00Nah ini ini perda segini, terus tiba-tiba dengan kewijakan saya turunkan.
00:05Nah ini perdaannya gimana?
00:07Kan melanggar jadinya.
00:08Pendaran dinas itu memang setiap tahun dianggarkan.
00:11Saya tak cek APBD bang, karena kota Pekanbaru ini juga masalah juga nih,
00:16keterbukaan juga nggak seperti provinsi.
00:18Masa inspeksi pegawai pakai mobil, Robicon lagi kan?
00:22Potong itu belanja penjalan dinas, potong belanja yang tidak berdampak target dan output.
00:27Ini mobil dinas kan tidak berdampak, targetnya nggak jelas, outputnya nggak ada.
00:32Kalau kepala daerah yang bagus, berarti kepala daerah yang pandai mengelola anggarannya.
00:35Sekarang kita lihat, bagus nggak?
00:37Itu OPD mana? Yang dialihkan 11 miliar itu apa saja, kendaraannya apa?
00:42Itu nggak pernah terbuka, nggak?
00:43Kita kemaru, Pak.
00:57Nah, kita lanjut lagi di cerita tentang heboh di Pekanbaru.
01:05Kemarin sudah heboh di Provinsi, sekarang heboh lagi di Pekanbaru.
01:08Provinsi hebohnya defisit anggaran yang tata pola, yang ini, yang ini.
01:14Oke, sekarang mulai mungkin orang lagi nyusun, mudah-mudahan bisa kita lihat nanti hasilnya apa di Provinsi anggaran.
01:20Nah, di kota, ini yang pemerintah kota, dengan semangatnya, kita lihat ada semangatnya Pak Agung,
01:28wali kota yang baru, oh dia melakukan ini, melakukan ini, ngecek sampah.
01:32Oke lah, begitu dia jadi, dia turunkan lagi pakirnya.
01:38Sementara itu kan, bahasanya perda yang lama.
01:42Iya, itu.
01:42Jadi, Anda turunkan, ini gimana nanti ini?
01:46Ini kan berarti kan, ada aturan yang dilanggar, kalaupun Anda mau rubah tarifnya, ya melalui perubahan perda sebenarnya.
01:54Nah, ini juga, jadi problem juga di kota Pekanbaru.
01:58Jadi masalah, nah, mungkin itu janji-janjinya yang harus dihadap payuh hukumnya.
02:04Harus, ah, janji terus dikejar.
02:06Dikejar, tapi payuh hukumnya disiapkan.
02:08Iya.
02:09Nah, ini perda, terus tiba-tiba dengan kewijakan, saya turunkan.
02:14Nah, ini perdaannya gimana?
02:16Kan melanggar, jadi repot.
02:18Nah, Anda mau ningkatkan pendapatan untuk nutip defisit ini, kembali lagi di kawal.
02:22Regulasinya gimana?
02:23Nah, regulasinya itu.
02:25Nah, makanya, ini soal pendapatan, ini kita banyak nih ngomong nih, ini belum menggerucok, kita mana dulu kita ngomong.
02:32Nah, soal yang tadi, yang mobil dinas ya.
02:34Iya.
02:35Saya setiap tahun itu ngecek, bang, belanja, baik itu provinsi, kabupaten, dan kota.
02:41Nah, kita lihat bahwasannya, setiap tahun itu memang pemerintah itu kadang copy paste terkait dengan belanja-belanja yang tahun lama itu di copy paste, ya.
02:52Nah, ini betul lah, nanti dikoreksi lah, direview sama-sama, sama tim TAPD-nya, kan.
02:57Nah, belanja kendaraan dinas, itu memang setiap tahun dianggarkan.
03:02Setiap tahun dianggarkan.
03:03Yang paling utama pemeliharaan, oke lah.
03:07Nah, kenapa arus kendaraan dinas harus setiap tahun dibeli?
03:11Apalagi kalau sudah momentum 5 tahun, dibeli.
03:13Kenapa nggak pakai belanja sewa?
03:15Ya, nah ini, saya senang nih belanja sewa itu.
03:20Nah, ketika kemarin saya kesian, saya jumpa dengan beberapa kepala dinas yang ngomong.
03:27Oke.
03:27Kami sekarang, Pak, sudah sewa mobil.
03:30Iya.
03:31Oh, oh iya, sudah.
03:33Ya, Pak, ini salah satunya.
03:34Bagus, ya, bilang.
03:35Iya.
03:36Artinya ada perubahan mungkin.
03:38Kalau nanti dia kita beli,
03:41nah ini kan jadi aset.
03:42Sudah itu pemeliharaannya kita siapkan.
03:45Betul, pemeliharaan.
03:46Pemeliharaan, pemeliharaan, pemeliharaan, pemeliharaan, pemeliharaan, pemeliharaan.
03:47Tapi kalau kita sewa,
03:49itu kan otomatiknya kan.
03:51Ya, vendor lagi tiga.
03:52Vendor.
03:52Kandungnya Wapendor.
03:53Iya.
03:54Usa, AC-nya usah, lecet, semua kan di asuransi always di ya.
03:58Betul.
03:59Saya kira mungkin, udah lah, beralih lah kita.
04:01Kesewa.
04:02Sewa.
04:03Kalau paling kota, ada di yang apa itu?
04:05Kota Dumai.
04:06Dumai.
04:06Dumai.
04:07Dumai itu full.
04:08Siap, baru-baru ini, Pak.
04:09Iya, Pak.
04:09Baru-baru ini.
04:10Kalau Dumai itu full.
04:11Tahun kemarin.
04:11Oh, tahun kemarin.
04:13Sekarang itu kalau dicek, nggak ada lagi kendaraan.
04:15Beli kendaraan dinas.
04:16Tahun ini udah mulai, Bang.
04:18Artinya kan dia udah memulai.
04:20Betul.
04:20Sudah memulai.
04:21Nah, harusnya kan kota yang lebih keras dengan kritikan,
04:28mereka harusnya cepat.
04:29Jangan kabupaten, malah kabupaten yang duluan, kan gitu.
04:32Iya.
04:33Di kampung.
04:34Seharusnya gitu, betul.
04:35Kita di kota udah mulai sebenarnya.
04:36Iya.
04:37Tapi mudah-mudahan mereka mulai.
04:38Iya.
04:38Tapi kalau dianggarkan lagi, jadi asin-asin nanti pemberianan.
04:41Belum uang minyaknya.
04:42Operasionalnya.
04:43Besar, Bang.
04:44Jadi saya cek itu, seharusnya udah berpikir ke sana orientasinya.
04:48Ya, seperti KT Cek.
04:50Iya.
04:51Dari dulu berarti sewa, namun taknya.
04:53Apalagi kalau dalam keadaan rusak.
04:54Itu banyak tuh mobil.
04:55Contoh, abang pergi ke Inhill.
04:57Iya.
04:58Ke Inhill itu mobil-mobil itu dikumpulkan oleh...
05:00...
05:02...
05:02...
05:02...
05:03...
05:03...
05:03...
05:03...
05:03...
05:03...
05:04...
05:04Dicek, wah ini ada yang gak layak, kaki-kakinya apa.
05:09Hancur semuanya.
05:10Hancur semua.
05:11Nah, gimana?
05:12Pada pemeliharaan terus dianggarkan.
05:14Mana duit pemeliharaan tuh?
05:15Nah, ini yang jadi-jadi pertanyaan kita.
05:18Ini sebenarnya.
05:18Nah, ini kan jadi persoalan lagi.
05:20Nah, itu dia yang jadi berat.
05:22Nanti belum lagi penyusutannya berapa.
05:24Betul.
05:25Betul.
05:25Jadi banyak pekerjaan.
05:27Nah.
05:27Jadi banyak pekerjaan jadinya.
05:29Iya.
05:29Tapi heboh lagi cerita.
05:31Mobil nih ribut lagi.
05:33Iya.
05:33Yang pernah lagi kena mobil kan.
05:35Hahaha.
05:37Kalau disini...
05:38Hancur, hancur, hancur.
05:39Hancur, hancur.
05:41Hancur, hancur.
05:41Hancur, hancur.
05:41Hancur, hancur.
05:42Hancur, hancur.
05:43Dicek, wah ini gak bisa minta apa-apa.
05:44Iya, iya, iya.
05:45Gak boleh pikirnya sebenarnya dari dulu tuh sudah disampaikan.
05:48Tapi kan kita kan menunggu kebijakan.
05:50Semoga bupati itu mendengar nih.
05:53Iya.
05:53Kepada Wahid dengar nih.
05:55Iya.
05:55Harus mendengar nih.
05:56Kepada nih.
05:57Karena nih kalau disewa kan gak suka.
05:59Enggak, iya, iya, iya, iya.
06:01Kalau nih dia ada di gudang kan.
06:03Nah dia tahu itu di gudang kan.
06:05Nah kan gitu.
06:06Betul.
06:06Nah ini jadi persoalan di.
06:08Nah kan gitu.
06:09Tapi udahlah.
06:09Oke.
06:10Kita mulai membenahi contoh yang baik kita mulai.
06:13Sebenarnya dari dulu sudah dimulai.
06:15Saya pinginnya dari dulu kayak gitu.
06:17Iya.
06:17Belum ada yang mendukung.
06:19Sekarang.
06:20Kedepannya.
06:21Iya.
06:21Kita lihat Dumai sudah mulai.
06:23Siap.
06:23Sudah mulai.
06:24Artinya sewa.
06:26Sewa itu kan ada osuransinya always.
06:28Berarti kalau gitu bang dari sisi apa bang?
06:30Hmm.
06:30Penghematan berarti.
06:31Emat bang.
06:32Emat.
06:33Karena dia gak pakai anggaran pemeliharaan.
06:35Gak ada.
06:36Gak ada lagi.
06:36Sewa saja.
06:37Misalnya.
06:37Kalau innova.
06:39Ribon ya.
06:40Ya.
06:40Tidak ada juta sebulan.
06:42Tapi kan berlanggar.
06:43Gak mau tahu.
06:43Ya.
06:44Ya.
06:44Ya.
06:44Kita anggarkan cuman di biaya minyak.
06:46Perbulan.
06:47Oh minyak.
06:47Biaya minyak saja.
06:48Ini ya.
06:49Oke.
06:49Minyak memang di.
06:50Oke.
06:50Saya cek belanja kota Pekanbaru.
06:52Hmm.
06:53Ini.
06:54Apa temuan Pekanbaru?
06:54Saya tak cek APBD bang.
06:56Karena kota Pekanbaru ini juga masalah juga nih.
06:58Keterbukaan juga gak seperti provinsi.
07:00Iya.
07:01Itu dia.
07:01Nah.
07:02Kalau provinsi kita cek Riyogo ID.
07:04BPKD.
07:05Cek pergub pejabaran APBD.
07:07APBD.
07:08Ini.
07:09Bisa dilihat.
07:10DPA-nya masih ringkasan.
07:11Tapi kalau kita mau akses langsung dikasihnya yang setebal ini dokumennya.
07:15Ambil apa lagi deh.
07:16Iya.
07:16Terbuka.
07:17Kota.
07:18Waduh.
07:18Dari jamannya si Firdaus.
07:20Sampai jamannya sekarang.
07:22Uun terakhir ya.
07:23Uun.
07:23Nah.
07:24Itu juga gak terbuka.
07:25Gak terbuka.
07:26Gak terbuka.
07:26Nah.
07:27Ini jadi sebuah.
07:28Sebuah peringatan.
07:28PR.
07:29Ini PR untuk si apa nih.
07:30Pagung nih.
07:31Pagung nih.
07:31Pagung.
07:32Untuk bisa membenahi.
07:33Supaya bisa.
07:33Iya.
07:34Itu dia kes.
07:34Betul.
07:35Kan sudah ada undang-undang keterbukaan.
07:36Betul.
07:37Setiap tahun kami ngelakukan indeks.
07:39Nah.
07:40KI juga ngelakukan indeks.
07:41Cuma penilaian KI ini kadang.
07:43Ada apa ya.
07:44Ada apa juga.
07:45Jadi.
07:45Jadi.
07:46Jadi.
07:46Jadi.
07:46Jadi tanya-tanya kita.
07:48Iya.
07:48Nah.
07:49Fitrah setiap tahun mengindeks.
07:50Hasilnya memang tidak ada di atas rata-rata.
07:52Kecuali provinsi.
07:54Iya.
07:54Semua bapak dan kota.
07:55Nah ini jadi catatan kita ke depan.
07:56Nah kembali ke mobil dinas.
07:58Saya sepakat.
07:59Fitrah sepakat.
08:00Yaudah kembalikan aja ke belanja sewa.
08:02Iya.
08:03Nah itu satu catatan.
08:03Itu menghemat.
08:05Jadi belanja sewa.
08:06Dinas itu tuh.
08:07Untuk mobil dinas itu.
08:08Termasuk juga mobil kepala daerah.
08:09Termasuk mobil kepala daerah.
08:11Oh gitu banget.
08:11Kalau bupati siya.
08:12Wali kota Dumai.
08:14Disewa.
08:14Kalau saya tanya.
08:15Betul.
08:16Bupati siya pakai apa?
08:17Fortuner Pak Adria.
08:18Nah.
08:19Disewa.
08:19Kadang-kadang gini nih.
08:21Bapak Yans.
08:22Selalu kembalikan.
08:22Apa dan Bang Taufik.
08:25Apa membedakan.
08:26Ini mobil dinas sewanya.
08:28Karena kalau plat merah kan jelas.
08:29Kalau pemerintah plat merah.
08:31Kalau mobil sewa ini plat hitam itu gimana?
08:33Plat hitam.
08:33Plat putih.
08:34Kalau sekarang plat putih.
08:35Enggak plat hitam Pak.
08:36Ejap.
08:36Kalau kita anggap.
08:37Iya.
08:37Ini kan plat hitam.
08:38Iya.
08:38Artinya.
08:40Dia kan disewa perusahaan punya Pak.
08:42Enggak ada itu kata-kata itu.
08:43Sebenarnya.
08:44Kalau dia mau pakai plat.
08:46Itu boleh saja.
08:47Tapi udah gak.
08:49Jangan anda bangga dengan.
08:50Merah itu.
08:51Iya.
08:52Gak ada lagi.
08:53Udah gak jam-jam plat merah.
08:54Enggak.
08:56Pejabat itu kan anak pejabat.
08:57Oh saya SM.
08:58Kelak merah.
08:59Gitu loh.
09:01Kita ini sekarang di.
09:03Semua kepala daerah.
09:04Pemimpin.
09:05Siapapun dia.
09:06Yang jadi penyelenggara negara.
09:08Itu kan disorot.
09:09Apalagi kondisi yang berat.
09:11Disorot kita.
09:12Siapapun dia.
09:14Salah pun ngomong.
09:15Kita disorot.
09:15Iya.
09:16Berhati-hati lah ya.
09:17Betul.
09:17Nah hatinya salah kita.
09:18Nah kemarin.
09:19Heboh lagi kan.
09:21Masa inspeksi pegawai pakai mobil.
09:24Robicon lagi kan.
09:25Itu mobil Robiconnya tuh.
09:26Robicon.
09:27Mobil di Indonesia atau plat merah ya.
09:29Mobil pribadi.
09:30Mobil pribadi.
09:31Nah ini kenapa ada plat merah kan.
09:33Gitu.
09:34Pakai aja pekan baru satu.
09:35Iya.
09:36Jelas lagi kan pekan baru satu.
09:38Kayak Indonesia satu.
09:39Kadang.
09:40Kadang pejabat kita kemaru.
09:42Keluar lagi bahasa kita aneh kan.
09:44Kemaru.
09:45Kenapa saya katakan kemaru.
09:46Ya mereka gak malu ya.
09:49Maksudnya.
09:50Anggaran yang sekarang kita berikan itu.
09:52Itu sumber dari kita.
09:53Dari pajak.
09:54Yang seharusnya itu digunakan.
09:56Untuk kebutuhan dan keadilan.
09:58Untuk yang berdampak kepada masyarakat.
10:00Nah sekarang faktanya.
10:01APBD kita yang besar gitu.
10:04Sampai 9 triun provinsi.
10:06Di kota sampai 3,20.
10:08Tampu bekas ya.
10:08Nah.
10:09Tak ada dampaknya kepada ini.
10:11Nah ini.
10:12Nah ini.
10:12Ini yang jadi pertanyaan orang adalah.
10:14Benar gitu.
10:14Ketika uang tuh banyak.
10:16Misalnya.
10:17Kok kenapa.
10:18Uang tuh dihabiskan untuk.
10:20Mengelola sampah melalui tender.
10:22Perusahaan gitu ya.
10:25Ya kenapa gitu.
10:26Karena sebenarnya.
10:28Saya ingin membantu saja.
10:31Secara pemikiran.
10:32Nah di SIA itu lebih luas loh.
10:33Wilayahnya daripada pemerintah baru.
10:35Bukan misalnya.
10:37Ini kan.
10:38Oh tentu.
10:39Putra mesti.
10:41Bayar dulu saya kan.
10:42Iya iya.
10:42Iya iya.
10:43Meri meri.
10:44Iya iya.
10:45Sekarang sekarang sudah.
10:46Di SIA itu kan cuma kita membayar.
10:49Apa namanya.
10:50Pegawai-pegawai yang outsourcing.
10:52Ya THL ya.
10:53Yang mereka.
10:55Pusukan kuning.
10:55Ini ini.
10:56Nah petugasnya ada.
10:58Siaman ada sampah.
10:58Kita lihat kan.
10:59Menunggu.
11:00Nggak ada cerita.
11:01Oh ini kita mulai.
11:02Nggak ada.
11:03Artinya.
11:04Kan semua udah bekerja secara otomatik.
11:06Iya.
11:07Karena SIA ini.
11:09Bagian dari kunjungan orang.
11:11Ini daerah wisata.
11:12Nah kita jangan dipermalukan.
11:14Dengan.
11:15Sampah.
11:17Penyelenggaraan negara.
11:18Di bidang kebersihan ini.
11:20Jadi.
11:20Malu-maluin.
11:21Iya.
11:22Ya Anda tahu sendirilah kerja Anda apa.
11:24Nah gimana Pak caranya.
11:25Misalnya saya bilang.
11:26Oke saya butuh misalnya.
11:29Motor.
11:29Motor yang pakai.
11:30Trail.
11:31Iya.
11:32Saya kan ngomong sama Indah Kiat.
11:33Indah Kiat bisa bantu saya.
11:34Enggak di CSR.
11:35Iya.
11:36Berapa Bang.
11:37Saya perlu 20 loh.
11:38Nah artinya.
11:39Sudah mengurangi beban saya.
11:41Untuk kecamatan Pak.
11:43Oke.
11:43Untuk kecamatan kan.
11:44Ini inovasi lagi ya.
11:46Iya.
11:46Inovasi.
11:47Nah saya katanya gini Bang.
11:48Dari bicara pendapatan.
11:50Bicara uang.
11:50Bicara pembangunan.
11:51Sebenarnya kita bicara pembangunan itu.
11:53Tidak mesti uang APBD.
11:54Iya.
11:54CSR.
11:55Iya.
11:55Kan itu.
11:56Inovasi di pelalawan.
11:57Itu tepatu dikasih contoh.
11:59Dikasih jempol.
12:00Apa itu?
12:01Tepatukri ya.
12:01Kenapa?
12:03Dia forum.
12:03Dia CSR.
12:04Itu ditender kan Bang.
12:06Misalnya perusahaan-perusahaan.
12:07Yang ada di wilayah itu.
12:10Nah silahkan.
12:11Ini jangan rusak.
12:13RAPB sanggup bangunnya berapa?
12:15Berapa kilo.
12:16Berapa kilo.
12:16Jadi sharing ya?
12:17Nah sharing.
12:18Nah itu sudah tersistem.
12:20Nah.
12:21Kenapa enggak kita buat begitu?
12:22Karena di dalam aturan memang.
12:24Duit CSR itu enggak bisa masuk ke sini.
12:26Betul.
12:26Enggak bisa.
12:27Kecuali kita revisi dulu undang-undangnya.
12:30Dulunya peraturannya.
12:31Di pusat kan.
12:32Nah.
12:33Kalau paling tinggi besar itu dulu di SIA.
12:35Di SIA itu sekian puluh miliar loh.
12:37Tapi untuk apa Bang?
12:38Saya punya data.
12:38Untuk sapi.
12:40Untuk ini.
12:40Tapi yang untuk apa?
12:42Enggak.
12:43Yang mana satu nih?
12:44Yang CSR di SIA.
12:45Kalau Bang cakap tadi.
12:46Iya.
12:46Ada jalan ada.
12:48Iya.
12:48Cuma enggak.
12:50Sekarang kan gini.
12:51Kebutuhan yang paling besar itu.
12:53Masyarakat kan pinginnya.
12:55Pinginnya ada kelompok-kelompok.
12:57Hmm.
12:58Iya.
12:58Itu.
12:59Nah dasarnya kan dari.
13:00Keinginan masyarakat.
13:02Nah misalnya.
13:03Ketika masyarakat.
13:03Pak.
13:04Kalau jalan kami hancur negara perusahaan.
13:06Nah kita kan panggil mereka.
13:07Untuk rapat.
13:08Oke kita bahas ya.
13:09Nah kita enggak punya uang untuk.
13:11Bukan tidak punya uang.
13:13Tapi tidak masuk ke dalam anggaran tahun depan.
13:15Hmm.
13:16Tapi ini organ cepat.
13:17Perlu cepat.
13:18Ini kan hari.
13:19Setiap harinya.
13:20Ini lalu-lalu kenderaan Anda.
13:22Yang hampir 85 persen.
13:25Kenderaan Anda yang melewati ruas jalan ini.
13:27Iya.
13:28Nah tolong kami dibantu.
13:29Bisa enggak pilih Pak.
13:31Berapa kilo Pak.
13:32Ini ada 6 kilo.
13:33Bisa kami.
13:34Tolong Pak.
13:35Dua tahun.
13:36Nah kita kan boleh.
13:37Dua tahun.
13:38Nah artinya ada jalan keluar.
13:40Masyarakat.
13:41Udah menilai.
13:41Ada niat baik dari mereka.
13:43Daripada tidak sama sekali.
13:45Kan itu.
13:45Sebenarnya.
13:47Kalau bukan belum mau.
13:49Bisa kita ciasat loh dari BCA.
13:51Betul.
13:51Bisa.
13:53Dilembaga kan juga bisa.
13:55Kayak buat UPT.
13:56Ini yang kami dorong di Sia Bang.
13:58Di Sia.
14:00Mendorong UPT.
14:01Terkait dengan pendanaan lingkungan hidup.
14:03Tapi fokusnya kayak pendanaan lingkungan hidup.
14:05Tapi kan nanti bisa kita.
14:06Bisa perlu askar.
14:07Tergantung apa.
14:08Bisa pelan-pelan ya.
14:10Hal itu juga pernah.
14:12Sedang.
14:12Sudah dilakukan di kota Solo.
14:15Kabupaten Solo.
14:16Suman.
14:16Suman.
14:17Dia punya UPT pembiayaan.
14:18Nah UPT pembiayaan itu.
14:20Dia apa.
14:22Dana-dana CSA.
14:23Dana apa itu bisa disalurkan.
14:25Untuk kebutuhan masyarakat.
14:26Bapak bisa.
14:27Nah kita mau bentuk itu.
14:28Kayak funding itu?
14:29Iya.
14:30Kayak funding.
14:30Dana-dana funding bisa masuk di situ nantinya.
14:33Nah sekarang.
14:33Tergantung kepada daerah.
14:34Apalagi sampai.
14:35Masyarakat juga.
14:36Tidak.
14:37Tidak.
14:37Bisa sih sebenarnya.
14:39Tapi kan regulasi disiapkan.
14:40Betul.
14:42Bagaimanapun dengan payung hukum.
14:43Betul.
14:44Nah nanti kalau itu tidak ada.
14:45Bunda-dana ini masuk.
14:46APH mulai nintai ini.
14:48Ini kemana larinya uang.
14:49Padahal mungkin tidak di-celewengkan.
14:52Tapi kalau sudah salah secara administrasi.
14:56Sudah salah itu pintu masuk mereka masuk.
14:58Iya.
14:59Nah kita terjerat di situ.
15:00Tapi ketika ada payung hukum perdanya.
15:02Peraturan bupatinya dikuatkan.
15:04Atau peraturan wali kotanya.
15:05Peraturan gubernurnya.
15:06Ya ini dong aturannya.
15:08Ya.
15:08Menjalankan regulasinya ini.
15:10Kan gitu.
15:10Sama aja dengan penganggaran.
15:12Kita setiap tahun kan mengacu kepada permendagri.
15:15Yang setiap tahun keluar 2024-2025.
15:19Nggak boleh lari dari situ.
15:20Nah gara-gara gitu.
15:21Nah semuanya harus sudah payung hukum.
15:23Betul.
15:24Saya sepakat dengan abang.
15:25Kalau yang di.
15:26Kayak ini kayak sampah.
15:27Bukan baru kan juga jadi sampah nih.
15:29Saya nggak tahu apakah ada nggak UPT pengelolaan sampah.
15:31Nah itu.
15:31Nah.
15:32Di Dumai itu ada.
15:33Tapi belum teroperasi ya dengan bayi.
15:35Nah itu kan.
15:36Tapi dia sudah punya nih.
15:37Nah kayak di.
15:38Itu juga jadi pintu masuk juga.
15:40Bagaimana untuk membenahi sampah-sampah ya.
15:43Nah.
15:45Apa namanya.
15:46Itu jadi sebuah terobosan kita juga ya.
15:48Kayak di Syak kita masuk di sana.
15:50Nah sebenarnya bang bisa.
15:52Yang penting kemauan kepala daerah.
15:54Nah itu dia.
15:54Political will ya.
15:55Yang penting kemauan kepala daerah.
15:57Satu.
15:57Yang kedua.
15:58Kepala daerah jangan alergi lagi.
16:01Dengan kita-kita nih.
16:02Amas sekarang udah di media.
16:04Oke.
16:06Nyambung nih.
16:07Tentang political will.
16:08Pak Yang.
16:09Om Yang pernah mantan sekda prof semuanya.
16:11Iya.
16:12Boleh tidak.
16:13Apa itu.
16:13Apa yang telah dianggar.
16:15Itu misalnya.
16:16Pembelian mobil dinas.
16:17Pembelian A, B, C, C, D semua itu.
16:19Itu udah di kontrak.
16:21Udah dibayar.
16:22Itu boleh gak.
16:22Di apa.
16:23Di apa.
16:23Dibatalkan atau gimana.
16:24Jadi gini.
16:25Pengalaman nah ini.
16:26Iya.
16:26Jadi gini.
16:27Semuanya tuh ngacu lagi kepada kontrak yang kita tangan-tangani.
16:31Karena disitu ada pasal.
16:32Iya.
16:33Tapi kalau kita cuma ngomong.
16:35Itu bisa dibatalkan.
16:36Lihat dulu Pak.
16:37Kontraknya.
16:38Iya.
16:38Lihat dulu.
16:39Kalau memang kontraknya membunyikan.
16:41Apabila.
16:42Di klausur kesalahan memontraknya.
16:44Apabila.
16:46Ini tidak ada apa.
16:47Ada pos mayor.
16:48Ada ini.
16:48Dia tidak dilaksanakan.
16:51Dikembalikan.
16:52Boleh Pak.
16:53Karena ini perikatan sempatnya.
16:54Iya.
16:55Karena disitu begitu di kontrak.
16:57Dia menjadi unsur pidananya lengkap disini.
16:59Iya.
17:00Karena disitu ada perikatan.
17:01Ada uang disitu.
17:02Iya.
17:02Nah siapa yang melanggar.
17:03Ya itu tadi.
17:04Nah ini kan yang nanti sama yang kalau kita lihat dari ujungnya.
17:07Ketika tunda bayar.
17:08Ada perikatan loh.
17:09Pemerintah dengan PPTK-nya.
17:11Dengan KPA-nya.
17:12Nah itu makanya.
17:14Klausul ini berbunyi.
17:15Apabila.
17:16Terjadi perselisian.
17:17Biasanya kan di pengadilan administrasi.
17:19Oh iya.
17:20Selesaikan disitu.
17:21Nah ini juga sama.
17:23Saya pernah misalnya melakukan hal yang sama.
17:26Pengalaman ya.
17:27Tapi kita kan tidak terlalu cepat.
17:29Oke.
17:30Mengeksekusi itu.
17:31Dia ada.
17:33Sama dengan dulu.
17:34Ketika Pak Samsuar menjadi gubernur.
17:37Nah itu datang ke siap.
17:39Kepala biru umum dengan kepala biru apa.
17:41Saya lupa.
17:41Datang ke siap.
17:44Sudah dianggarkan nih.
17:45Yang awak bilang tadi.
17:46Dia setiap tahun pasti dianggarkan.
17:48Pergantian jamin.
17:48Sudah dianggarkan.
17:49Nah Pak Samsuar waktu itu manggil saya.
17:52Dia minta advice saya.
17:53Ini gimana?
17:54Bisa dilaksanakan?
17:55Tidak.
17:56Nah inilah dari Pemko ya.
17:58Jajaran Pemko.
17:59Itu tidak sabar menunggu yang baru.
18:02Nah itu dia.
18:04Harusnya tanya dulu.
18:06Pak beli Pak.
18:06Makanya kalau kita lihat persoalannya kendaraan itu.
18:12Baru kok kita review seharusnya pada saat di awal.
18:15Nah boleh dianggarkan Pak.
18:17Boleh.
18:18Boleh dianggarkan.
18:19Karena dia ada dianggarkan.
18:20Karena ada pemimpin baru.
18:22Boleh.
18:23Boleh.
18:24Coba kan kita lihat dulu.
18:25Ini mampu gak keuangan masih ada gak ya Pak.
18:28Iya betul.
18:29Kan tidak gitu ya.
18:30Begitu saya ngomong.
18:31Saya mau tanya kepala biru umum.
18:32Bagaimana bagian.
18:34Kabup umum ya.
18:35Bagian aset.
18:37Saya bilang.
18:38Bisa cerita enggak.
18:39Masih ada enggak mobil-mobil yang lama.
18:41Pak masih ada Pak.
18:43Jamannya Pak Rusli ada sedan salon.
18:45Pak Anas pernah pakai.
18:47Pak Anas kan semen sebentar makanya.
18:49Kan gitu-gitu.
18:49Nah masih bagus gak bagus Pak.
18:51Oke.
18:52Ada Alphard enggak?
18:53Ada Pak.
18:54Selain di Alphard disini ada gak Jakarta?
18:55Ada Pak.
18:56Nah coba lagi.
18:58Nah selama saya.
19:00Itu enggak ada pembelian Pak.
19:02Selama saya di Bapurda Sia.
19:03Enggak ada pembelian.
19:04Saya misalnya di Marah.
19:06Kalau ini payah betul.
19:07Enggak ada abang lagi baru dibeli.
19:10Provisi enggak ada abang baru dibeli.
19:12Bobol-bobol listrik.
19:13Bobol.
19:14Enggak boleh cek saja di Sia.
19:17Selama saya kepala Bapurda.
19:18Enggak ada pembelian.
19:19Iya betul.
19:20Sampai saya dimarah.
19:21Berarti memang pelit dong.
19:22Bukan pelit Pak.
19:24Jangan cerita.
19:25Nah mobil dinas itu ada enggak dalam visi-visi?
19:28Enggak ada Pak.
19:29Enggak ada.
19:30Makanya di Impress 1 2025 itu jelas.
19:33Iya.
19:33Iya.
19:34Potong itu belanja penjalan dinas.
19:36Potong belanja yang tidak berdampak target dan output.
19:39Ini mobil dinas kan tidak berdampak.
19:40Targetnya enggak jelas.
19:42Nah kalau mau tadi.
19:43Oke akhirnya kan tidak juga.
19:46Kepala daerah, pejabat-pejabat ini.
19:48Tidak punya kenderaan untuk kelamangan.
19:53Melihat yang luasnya wilayah.
19:55Tentu dia perlu dukungan.
19:57Sah ya?
19:58Boleh Pak.
19:59Boleh.
19:59Aturan boleh.
20:00Boleh.
20:00Aturan yang boleh.
20:01Cuman kan mana yang prioritas.
20:03Iya.
20:03Prioritas ini.
20:04Oh saya ini janji saya ini ini loh.
20:07Nah janji ini apa?
20:08Bisa enggak Anda kejar 5 tahun.
20:10Iya.
20:10Bisa enggak Anda kejar 3 tahun.
20:13Kan gitu-gitu dia.
20:14Nah.
20:15Jadi saya berpandangan gini Bang.
20:17Kalau kepala daerah yang bagus berarti kepala daerah yang pandai mengelola anggarannya.
20:20Itu dia.
20:21Kepala daerah bagus adalah kepala daerah?
20:23Kepala daerah yang pandai mengelola anggarannya.
20:25Memanajemen anggarannya.
20:26Tata kelola bagus ya?
20:26Tata kelola bagus.
20:27Sekarang kita lihat bagus enggak.
20:29Karena kondisi sekarang ini.
20:30Kondisi defisit selalu sejahat ini menunjukkan apa dia kan.
20:35Side of crisis aja.
20:36Iya.
20:36Tapi gimana?
20:38Lihat sekarang faktanya.
20:39Nah itu tadi dia.
20:40Kan ketika di bawahan ini cuma pingin ABS asal Bapak Senang.
20:46Iya.
20:47Ini jadi polemik Pak.
20:48Iya.
20:48Nanti perdebatannya saling tuduh nih.
20:50Iya.
20:51Menuduh yang lama.
20:52Iya.
20:53Yang lama menganggarkan kok dia disalahkan.
20:56Iya.
20:57Iya.
20:57Kan kok dia disalahkan.
20:58Karena tergantung user lagi berarti gitu.
21:01Oh dia.
21:01Anda mau beli?
21:02Tanya dulu yang baru.
21:03Iya.
21:04Seharusnya itu dulu.
21:04Boleh enggak kami beli?
21:06Iya.
21:06Kan tahu nih.
21:07Bakal ada apa pemilihan kepala daerah.
21:10Iya.
21:11Bulan kebualan kembali.
21:11Bakal ada kepala daerah.
21:13Bang.
21:13Bang.
21:14Bang.
21:14Ada tim transisi.
21:16Sebelum masuk pelantikan kepala daerah ada nama tim transisi.
21:19Iya.
21:20Makanya saya sepatu.
21:21Saya kemarin baru kritik tuh Pemdasia.
21:23Saya bukan kritik soal apanya.
21:24Saya tidak memiak kemanapun.
21:26Tapi saya melihat soal.
21:28Melihat soal tata kelolanya.
21:31Nah.
21:31Sekarang ini kan ada anggaran proyek besar.
21:34Yang mau dialokasikan oleh Pemdasia untuk proyek besar.
21:38Nah.
21:38Tapi kalau kita lihat kan ini kan.
21:40Kita tahu lah.
21:41Alvin Tim terlagi mau habis.
21:42Iya kan.
21:43Kenapa itu di.
21:45Di.
21:45Di.
21:46Di.
21:46Di.
21:46Di.
21:46Di.
21:46Di.
21:46Di.
21:46Di.
21:46Di.
21:46Di.
21:46Di.
21:46Di.
21:46Di.
21:46Di.
21:46Di.
21:46Di.
21:47Di.
21:47Di.
21:47Seharusnya tunggu dulu.
21:49Diskusikan dengan tim transisi nanti.
21:50Ya.
21:51Seharusnya kota seperti itu.
21:53Diskusikan dengan tim transisi.
21:54Pak.
21:58Daerah yang mau dilatih.
21:59Ya makanya itu.
22:00Ini gak ada.
22:00Jadi ketika dilakukan kontrak.
22:03Iya.
22:04Jangan ada salahkan Rony dong.
22:06Iya.
22:06Yang gitu.
22:07Saya ketahuan melihat.
22:08Melihat gayung bersambut itu.
22:10Hahaha.
22:12Iya.
22:12Siapapun akan menganggarkan dia.
22:14Iya.
22:14Nah sekarang.
22:15Mau gak yang baru nih.
22:17Memakai atau.
22:18Iya.
22:18Karena dia user soalnya.
22:19Oke.
22:20Stamennya.
22:21Betul.
22:21Stamennya Rony kan jelas.
22:23Pak Rony kan jelas statementnya.
22:24Bahwasannya tunggu dulu.
22:25Tahan dulu.
22:26Iya.
22:26Tapi di Februari.
22:27Saya gak tahu nih.
22:29Apakah cari mungka.
22:30Iya.
22:31Atau gimana nih.
22:32Yang anak-anak buahnya nih kan.
22:33Iya.
22:33Nah itu yang jadi persoalan.
22:35Iya.
22:35Iya.
22:36Kalau yang ngomong sekarang ya.
22:40Itu kan sudah dianggarkan.
22:41Ini ngerti gak?
22:42Pembahasan anggaran.
22:44Iya.
22:44Iya.
22:45Nah sekarang kan tergantungan.
22:46Mau pakai apa enggak.
22:47Iya.
22:47Iya.
22:48Iya.
22:49Ya Prabowo aja nih.
22:50Mau mau beli mobil versi dia.
22:52Mobil perang dia kan.
22:53Iya.
22:53Beli perang.
22:54Buatan pintar lagi.
22:54Lokal.
22:55Lokal.
22:55Itu pas.
22:56Tapi gak tahu kita harusnya gimana.
23:00Artinya dia tahu-tahu diri.
23:02Iya.
23:02Kalau dia mau pakai itu ya.
23:04Daripada dia beli versi atau apa.
23:07Barang itu sudah ada juga kan.
23:09Yang lama.
23:10Artinya dia bisa menghemat.
23:11Oke lah.
23:12Nanti ada tamu-tamu penting dia baru pakai si dan versi atau apa.
23:15Kalau untuk hari-hari dia kan dia lebih nyamannya dimana.
23:18Kan bisa saja.
23:19Bisa nyaman.
23:20Topi misalnya nyaman pakai SMK ya pakai SMK.
23:23Saya kan sama juga sampai.
23:24Iya.
23:25Dia senangnya pakai mobil perang dia ya.
23:27Itu dia.
23:28Seharusnya di dalam kondisi ini Pak Agung itu harus melihat bagaimana apa namanya apakah ini populis atau tidak.
23:35Nah.
23:36Kalau dia tetap menganggarkan ini tetap apa ini kan sebenarnya apa ini kan tidak populis sebenarnya di mata masyarakat.
23:42Semua mata tertuju sekarang ini kepada daerah.
23:46Apalagi baru satu bulan menjabat.
23:47Baru satu bulan menjabat.
23:48Nah sebenarnya okelah kalau kita tidak salah.
23:50Mungkin ini tidak salahnya si Agung ya.
23:53Mungkin ini salah anak buah.
23:54Mungkin cari muka mungkin misalnya.
23:56Kalau kita lihat gitu ya.
23:57Nah tapi kan okelah ada.
24:00Saya baca berita ada 11 miliar yang dialihkan.
24:04Nah itu OPD mana yang dialihkan itu 11 miliar itu apa saja kendaraannya Pak.
24:10Itu tidak pernah terbuka.
24:11Tidak ada terbuka sekarang.
24:12Itu nanti di konsultasi publik.
24:15Ya kalau ada Bang.
24:16Kalau ada dan diundang kita.
24:19Ini diundang gak?
24:20Saya kira juga media juga berperan lah mengingatkan pemerintah kota untuk lebih terbuka dalam kondisi-kondisi ini.
24:28Seperti misalnya meniru Provinsi Riau.
24:31Lebih terbuka memaparkan defisitnya.
24:34Jangan lagi nanti tertutup.
24:37Kita tidak tahu defisitnya berapa, tunda bayarnya berapa.
24:40Tahu-tahu beli aja.
24:42Nah Anda mau periksa mana?
24:44Kalau misalnya Alphardnya dibilih 4.
24:464 x 1,7.
24:48Paling tidak kan bisa di pembelian jalan-jalan yang ada dalam kota.
24:51Nah itu kan lebih, lebih bagus, lebih apa ya kan gitu.
24:56Kira-kira gitu isi gambaran saya.
24:59Nah, ini pik.
25:00Untuk pik Pak Om Bian.
25:02Ini mau dukung-dukung gak salah ya kan?
25:04Hmm.
25:05Omon-omon kita.
25:06Oke.
25:07Kira-kira nih.
25:08Ataupun apa nih pesan-pesan dari Om Bian lah.
25:11Selaku mantan birokrat senior lah gitu.
25:14Nanti baru bawa untuk pikir.
25:15Artinya, semua orang, khususnya di jajaran Pemko.
25:21Pemko, Pemko saja atau gimana nih?
25:23Pemko, ya katakanlah kita belajar dari Pemko kemarin.
25:26Yang ribut di media.
25:28Supaya mereka lebih hati-hati untuk berbicara.
25:33Apalagi sama media.
25:35Kalau sudah saling menyalahkan, menyundurkan.
25:38Ya namanya pemimpin kita lama ya jangan disundurkan.
25:40Oke, kita, kami pinginnya begini.
25:45Kami pingin beli.
25:46Nah, ini gunanya untuk ini.
25:48Kami untuk ini.
25:49Kira-kira gitu.
25:50Sebenarnya kalau sudah terbeli,
25:51gak dipakai pun dia gak jadi bubazir.
25:54Kan gitu dia.
25:54Barang sudah dibeli.
25:56Katakanlah ketika ribut gak dibeli misalnya.
25:59Tapi kan nanti tahun depan,
26:00orang gak ribut dipakai juga.
26:02Kita tahu gak?
26:03Oh ini barang yang lama.
26:05Barang ini barang baru.
26:06Kira-kira gitu.
26:07Jadi, coba beratku jujur lah.
26:09Tahu.
26:10Belajar berlaku jujur bahwa,
26:12oh, udahlah.
26:14Kalau memang bisa dibatalkan, dibatalkan.
26:17Tentu ada kompensasi pembatalan.
26:19Kalaupun tidak mau dibatalkan.
26:21Pakai apa?
26:22Ya, pakai apa namanya artinya.
26:24Gunanya digunakan untuk apa?
26:26OPE.
26:27Yang lama kita serahkan jadi ambulan.
26:31Misalnya jadi apa.
26:31Diubah aja.
26:33Nah, itu semuanya terserah lah.
26:35Berlaku jujur untuk tidak ribu-ribu.
26:38Perbaik kita tak kelola.
26:40Penganggaran atau kelola pemerintah.
26:42Sehingga kita lebih diperhatikan masyarakat.
26:47Karena masyarakat menyoroti.
26:48Oke.
26:48Oke.
26:49Om Tepik gimana Om Tepik?
26:50Nah, kalau saya tadi, ini kan persoalan ya.
26:53Ini sebenarnya jadikan defisit ini sebagai momentum untuk perubahan.
26:56Oke.
26:57Tuh catatan dari saya.
26:59Oke lah, defisit.
27:00Oke lah, kita apa dulu.
27:01Sebenarnya banyak pemboros-pemborosan anggaran.
27:03Baik itu dianggarkan di provinsi.
27:05Kota-kota.
27:05Kota, kota Peganbaru.
27:07Contoh, pendanaan itu vertikal.
27:09Itu boros juga.
27:10Itu enggak sesuai dengan peruntukannya.
27:12Baru ada belanja boros.
27:13Pengadaan kendaraan dinas.
27:15Ya, saya sepakat bahwa saya untuk kendaraan dinas itu udah beralih ke sewa saja.
27:19Sistem sewa, itu lebih hemat, lebih praktis lagi kan.
27:23Enggak rempong ya?
27:23Enggak rempong, kemana-mana kalau ada rusak bisa ganti lagi ke vendor.
27:28Kan lebih apa kan.
27:30Nah, itu jadi masukan saya.
27:32Tapi yang paling penting bang, ini momentum untuk optimalisasi pajak nih pendapatan.
27:37Nah, kan banyak ini bang, pendapatan-pendapatan kita.
27:40Ya, sekarang ini kan saya enggak tahu ekspetasinya si kepala daerah, ekspetasinya benda.
27:47Kenapa kok masih tertuju kepada kuih APBD?
27:51Kenapa enggak mencoba untuk menggali pendapatan.
27:54Sementara pendapatan lain selain PAD, restribusi ya.
27:57Ada banyak-banyak apa, carbon trending, CSA, baru ada apa.
28:03Kenapa enggak lebih, enggak memikirkan sana kreatif.
28:06Artinya kan topik tadi ya, kita duduk bersama lah.
28:08Duduk bersama, betul.
28:10Panggil orang, tempat penyapat, enggak boleh marah.
28:13Banyak mendengar.
28:14Betul, fitrah dalam hal ini bukan sebagai, jangan jadikan fitrah sebagai musuh.
28:19Tapi jadikan fitrah ini sebagai kawan.
28:22Kita sama-sama merangkul kawan-kawan CSO misalnya yang lain.
28:25Jadikan kawan, duduk bersama.
28:27Ini selama ini ada enggak kepala daerah ngundang kawan-kawan media duduk, kawan-kawan CSO duduk sama-sama nih.
28:32Toko duduk, yuk apa yang harus kita perbuat.
28:34Ada enggak duduk bersama?
28:35Sampai sekarang pun wahai kami tunggu enggak ada juga.
28:37Partisipatif tadi ya?
28:38Partisipatif juga enggak.
28:39Nah ini jadi pertanyaan kita, apakah wahai mau mendengar atau tidak mendengar?
28:44Nah ini teguran kepada kepala daerah nih.
28:47Jadi makanya dari itu makanya haruslah kita kolaborasi.
28:50Peta helik itu harus dibangun.
28:52Nah banyak hal-hal yang perlu kita perbuat.
28:54Mungkin akses di kepala daerah mungkin enggak ada.
28:57Adanya di kami, adanya di media.
28:59Kan kita bisa saling dukung.
29:00Kolaborasi tadi ya?
29:02Kolaborasi.
29:02Nah itu, saya mendengarlah.
29:05Sip.
29:06Om YP, Sipik.
29:08Thank you nih, rada-raja daripada orang-orang pada hari ini, episode hari ini.
29:14Om Jul lagi berik sakit dia.
29:17Nah, kita akan serbaik Om Jul.
29:19Terima kasih ya.
29:20Jangan makan daging banyak-banyak.
29:23Ini mumpung masih rapatin nih.
29:25Mumpung masih rapatin semuanya.
29:25Mumpung masih rapatin.
29:26Para penonton semuanya.
29:28Kami mampung dulu.
29:30Jumpa lagi episode berikutnya.
29:31Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
29:33Waalaikumsalam.