Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
KOMPAS.TV - Wafatnya Paus Fransiskus membawa duka yang mendalam bagi umat Katolik dan masyarakat di berbagai belahan dunia.

Semasa hidupnya, Paus tak henti-henti menyebarkan pesan perdamaian dan menjunjung tinggi toleransi.

Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun, Senin (21/4/2025) pagi waktu setempat. Kabar duka tersebut disampaikan oleh Kardinal Kevin Farrell yang menjabat sebagai Camerlengo Gereja Katolik Roma.

Sebelumnya, Paus sempat mengunjungi Indonesia pada September 2024 dan membawa pesan cinta kasih yang menyatukan umat beragama di Tanah Air.

Simak dialog selengkapnya bersama Kedubes RI di Vatikan, Trias Kuncahyono untuk mengenang sosok Pope Francis.

Selamat jalan, Paus Fransiskus. Doa kami menyertaimu.

#pausfransiskus #popefrancis #pausmeninggal #vatikan #indonesia

Baca Juga Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Kenang Kunjungan Bersejarah ke Indonesia di https://www.kompas.tv/nasional/588290/paus-fransiskus-meninggal-dunia-kenang-kunjungan-bersejarah-ke-indonesia

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/588302/paus-fransiskus-dalam-kenangan-warisan-kasih-toleransi-perdamaian-untuk-indonesia-dunia
Transkrip
00:00Oke, Pak Trias ini juga kami mungkin sedikit mengenang juga sosok Paus Franciscus yang kabarnya suka bermain bola, seperti itu ya Pak Trias ya.
00:11Nah, terkait dengan hobi Paus Franciscus ini memang sudah dari dulu, sejak Paus lahir mungkin di Argentina, karena memang Argentina kan sangat terkenal dengan sepak bolanya, seperti itu.
00:23Nah, Paus Franciscus ini seperti apa nih sosoknya? Hubungannya mungkin terkait dengan hobinya untuk bermain bola, seperti itu Pak Trias?
00:30Ya, sebagai orang Argentina ya, tentu suka bola, ya kan?
00:34Kayak orang Brazil, semua orang suka bola ya, orang Indonesia saja yang belum pernah di dunia dia suka bola, apalagi Brazil dan Argentina.
00:42Ya, Paus memang suka, sangat menyakui, ya, dengan, jangan suka bola dan, tapi Paus tidak pernah nonton TV, jadi sejak di, di mana, di area sedulu di Argentina tidak pernah nonton TV, tapi memang menyukai sepak bola itu ya, Paus itu.
00:56Oke, Pak Trias, kita flashback lagi ke belakang, kita melihat perjuangan Paus di tengah sakitnya yang juga terus menggerogoti kesehatan Paus Franciscus.
01:11Anda melihat sosok Franciscus seperti apa yang kemudian masih terus bisa berjuang, kemudian tetap memberikan pesan-pesan perdamaian kepada umat di tengah kondisi yang tidak sehat.
01:24Anda melihat sosok Paus ini seperti apa, Pak Trias? Apakah sosok yang memang kuat dan juga sosok yang terus membawa pesan perdamaian untuk umat Katolik di seluruh dunia?
01:34Ya, ya, kalau saya melihat Paus memang yang disampaikan dalam buku saya yang anda sebut tadi, memang sosok yang sangat humble, sangat sederhana, tapi sosok yang sangat berserah pada penyelanggaran ilahi, ya, sebagai seorang pemimpin agama, sangat berserah pada providen siadei, sangat berserah.
01:55Sehingga ketika pesakit selama lebih dari sebulan pun, tetap berjuang keras untuk tetap hadir.
02:01Jadi disampaikan kemarin adalah saat yang terakhir, orang tidak pernah menduga, karena tidak ada seorang pun yang mengatakan kapan kematian itu datang, ya kan?
02:11Sebut katakan kematian seperti pencuri, datang tidak pernah ngomong, tidak pernah permisi.
02:16Jadi, kemarin ketika menyapa umatnya di lapangan satu petrus, tidak seorang pun menduga Bapak-Bapak pada hari ini, sehari setelah Paus menyapa umatnya yang terakhir kembali ke pulang ke Bapak-Bapak.
02:31Biar ada yang tahu, bakal saya sampaikan, Paus adalah seorang sosok yang sangat sederhana, tapi sangat berserah, sangat percaya penuh pada providen siadei ilahi, ya, dan apa bisa jadi penyelidikan ilahi itu yang sangat dia percaya.
02:46Sehingga, dia selama dia masih mampu, akan terus dan berusaha terus, misalnya seolah pergamaian, dia akan terus dan berusaha terus, tidak pernah mengatakan menyerah, ya, pernah mengatakan menyerah, selalu meneriakan, menghimpu perdamaian.
03:01Timur Tengah, Ukraina, negara-negara lain, di Yaman, bahkan selalu bicara dengan Myanmar, cuman negara Afrika, terus dan terus tidak pernah lelah.
03:10Kalau kita ikuti bumilinya, pidatonya, selalu bicara soal perdamaian, karena itu memang, memang Paus adalah memang pembawa pesan perdamaian, ya.
03:21Saya rasa itu, itu sosok yang sangat, melat, sosok yang sangat, menurut saya, sosok yang sangat melat, ya, dalam berjalan, ya, reformis, dan berusaha, bagi kereta.
03:31Banyak hal yang sudah dilakukan, banyak hal yang sudah dilakukan, Paus, hal-hal yang mulia, yang kecil, yang besar, termasuk peranan wanita, di lingkungan kurian rumah, di Fatikan.
03:41Yang terakhir, sekarang ini ada gubernur, agar Fatikan, tiba-tiba seorang perempuan, seorang suster.
03:47Ini belum pernah terjadi, jadi banyak hal yang sudah dilakukan.
03:50Memang, diakui, harus diakui, ada juga pihak-pihak yang tidak setuju dengan reformasi pembaruan buah-buahan oleh Paus.
03:57Tapi apapun, bahwa gereja tentu harus selalu menyelesaikan perkembangan zaman.
04:02Maka, dari sila ekrisis, eh, apa, gereja selalu memperoleh perubahan.
04:09Kira-kira itu, saya melihat Paus, sosok seperti itu, Man.
04:11Oke, ya.

Dianjurkan