• kemarin dulu
JAKARTA, KOMPASTV - Publik belakangan dikejutkan dengan pernyataan para pejabat yang dinilai kontroversi.

Mulai dari pernyataan menanggapi tagar kaburajadulu, hingga respons istana terkait teror kepala babi di kantor Tempo.

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer mempersilakan WNI yang ingin berkarier di luar negeri untuk tidak perlu kembali ke Indonesia.

"Mau kabur, kabur sajalah. Kalau perlu jangan balik lagi," ungkap Noel di Kantor Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT), Jakarta, Senin (17/2/2025).

Lebih lanjut ada Jurnalis Tempo, Fransisca Christy mendapatkan teror berupa kiriman kepala babi tanpa telinga, pada Kamis, 20 Maret 2025.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menyebut tidak ada bentuk ancaman dalam pengiriman kepala babi ke jurnalis Tempo.

"Sudah dimasak aja, kepala babi dimasak aja, saya lihat di media sosialnya Fransisca justru dia minta dikirimin daging babi. Artinya dia tidak terancam kan," ujar Hasan ditemui di Istana, Jumat (21/3/2025).

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi klarifikasi pernyataannya terkait memasak kepala babi, Sabtu (22/3/2025).

"Justru respons yang benar itu adalah respons seperti si Fransisca itu dengan mengecilkan si peneror," ujar Hasan.

Sementara itu omongan Ketua Dewan Ekonomi Indonesia (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan terkait tagar IndonesiaGelap juga sempat jadi sorotan.

"Kalau ada yang bilang itu Indonesia gelap, yang gelap kau, bukan Indonesia. Jadi kita jangan terus mengeklaim sana-sini," kata Luhut, dilansir Kompas.com dari acara The Economic Insights 2025 di Jakarta, Rabu (19/2/2025).

Video Editor: Agung

#luhut #terorkepalababi #hasannasbi

Baca Juga BMKG: Gelombang Tinggi dan Cuaca Ekstrem Ancam Jalur Mudik Lebaran di Selat Bali dan Lombok di https://www.kompas.tv/regional/582556/bmkg-gelombang-tinggi-dan-cuaca-ekstrem-ancam-jalur-mudik-lebaran-di-selat-bali-dan-lombok



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/582565/kumpulan-omongan-luhut-ksad-maruli-hingga-hasan-nasbi-yang-blunder-hingga-tuai-kontroversi

Dianjurkan