• kemarin dulu
KARAWANG, KOMPAS.TV - Sudah tiga hari berlalu, namun banjir di Desa Karang Ligar, Karawang, Jawa Barat belum surut total. Banjir menggenang hingga kedalaman 2 meter, sekitar 10 ribu terdampak dan harus mengungsi.

Banjir ini akibat luapan Sungai Citarum dan Sungai Cibeet.

Sementara di Bekasi, Jawa Barat banjir sudah mulai surut dan warga di sejumlah titik banjir seperti di perumahan Pondok Gede Permai Bekasi telah melakukan pembersihan.

Wilayah Bekasi menjadi salah satu daerah paling parah dan nyaris lumpuh terdampak banjir pada (4/03) lalu.

Banjir menggenangi Mega Mall Bekasi, merendam RSUD Chasbullah Kota Bekasi juga membuat ambles jembatan di kawasan Kemang Pratama.

Di Bogor, Jawa Barat curah hujan yang tinggi meretakkan Jalan Batu Tulis.

Untuk mengurangi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus melakukan modifikasi cuaca untuk mencegah banjir.

Menurut rencana, BNPB melakukan operasi modifikasi cuaca hingga (8/03).

Jawa Barat menjadi sasaran modifikasi cuaca karena menurut prediksi BMKG, potensi curah hujan tinggi di wilayah tersebut.

Menghadapi curah hujan tinggi, pemerintah daerah harus punya rencana mitigasi yang matang. Apalagi peringatan soal potensi cuaca ekstrem telah disampaikan BMKG.

Bekasi dan Karawang menjadi wilayah terdampak paling parah akibat banjir. Apa penyebabnya? Kita akan berbincang dengan Pakar Klimatologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin.

Baca Juga Minta Maaf, Ini Alasan Istri Wali Kota Bekasi Mengungsi di Hotel saat Banjir | BENCANA BANJIR di https://www.kompas.tv/regional/578576/minta-maaf-ini-alasan-istri-wali-kota-bekasi-mengungsi-di-hotel-saat-banjir-bencana-banjir

#banjir #banjirbekasi #banjirkarawang

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/578583/bmkg-sebut-ada-awan-yang-hampir-sebesar-jawa-barat-sehingga-curah-hujan-tinggi-apa-penyebabnya

Dianjurkan