SOLO, KOMPAS.TV - Dosen dari Institut Seni Indonesia (ISI) Solo membentangkan berbagai spanduk yang berisi tuntutan pencairan tunjangan kinerja. Mereka menuntut rapelan tunjangan kinerja atau tukin selama empat tahun dari dari tahun 2020-2024.
Mereka menilai terdapat ketidakadilan karena dosen aparatur sipil negara (ASN) dari kementerian lain menerima haknya tersebut tanpa kendala.
"Di Kemenag, di Kemenkes, di kementerian-kementerian yang lain dosen-dosen itu menerima, mendapatkan, sementara kita yang di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang sekarang menjadi Kemendiktisaintek itu, itu tidak mendapatkan sama sekali. Ini sesuatu yang apa ya kita benar-benar diabaikan, ini ketidakadilan yang sangat luar biasa," ujar Bambang Sunarto, Wakil Rektor ISI Solo.
Aksi ini merupakan bagian dari aksi serupa yang dilakukan para dosen ASN di Indonesia. Para dosen juga mengancam akan mogok kerja, jika tuntutan mereka tidak dikabulkan.
#institutseniindonesia #solo #tunjangankinerja
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/571695/dosen-isi-solo-tuntut-pembayaran-tunjangan-kinerja
Mereka menilai terdapat ketidakadilan karena dosen aparatur sipil negara (ASN) dari kementerian lain menerima haknya tersebut tanpa kendala.
"Di Kemenag, di Kemenkes, di kementerian-kementerian yang lain dosen-dosen itu menerima, mendapatkan, sementara kita yang di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang sekarang menjadi Kemendiktisaintek itu, itu tidak mendapatkan sama sekali. Ini sesuatu yang apa ya kita benar-benar diabaikan, ini ketidakadilan yang sangat luar biasa," ujar Bambang Sunarto, Wakil Rektor ISI Solo.
Aksi ini merupakan bagian dari aksi serupa yang dilakukan para dosen ASN di Indonesia. Para dosen juga mengancam akan mogok kerja, jika tuntutan mereka tidak dikabulkan.
#institutseniindonesia #solo #tunjangankinerja
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/571695/dosen-isi-solo-tuntut-pembayaran-tunjangan-kinerja
Kategori
🗞
Berita