BLORA, KOMPAS.TV - Sejumlah pengecer mengaku keberatan jika harus beralih menjadi pangkalan gas elpiji. Pasalnya, mereka tidak memiliki cukup modal untuk menjadi pangkalan. Mereka mengaku keuntungan yang didapat dari berjualan eceran selama ini hanya dikisaran Rp1.000 sampai Rp2.000. Keuntungan tersebut tidak cukup untuk mengajukan izin pangkalan yang membutuhkan anggaran puluhan juta rupiah. Mereka berharap agar pemerintah meninjau kembali kebijakan warga harus membeli elpiji 3 kilogram di pangkalan.
"Kalau saya pribadi sebagai pengecer enggak setuju sih mas. Soalnya selain modalnya yang banyak, harganya juga itu mas, jadi semakin sulit gitu," jelas Sigit, pengecer elpiji 3 Kg.
"Saya seorang pengecer ya enggak setuju. Kita mencari uang dikit-dikit untuk tambah-tambah aja kok, ndak boleh jadi pengecer ya susah. Kalau jadi pangkalan itu modalnya juga besar, kita gak punya duit," kata Suparman, pengecer elpiji 3 kg.
Sementara itu, di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, pengecer mengeluh karena dilarang berdagang elpiji 3 kilogram atau biasa dikenal gas melon lagi. Mereka kebingungan karena tidak bisa berdagang elpiji 3 kilogram di warungnya.
"Orang kecil kok gak boleh jualan gas (3 kg), yang boleh pangkalan tok, kan saya ambil dari pangkalan. Sekarang kok gak boleh, gimana ya, aku padahal sudah punya langganan warung. Saben hari tiap satu warung (gas 3 kg) dua, kadang-kadang kalo ada pesenan warungnya (gas 3 kg) sampai empat, sekarang kog gak boleh, saya suruh kerja apa," ujar Siti Maryam, pedagang elpiji 3 kg eceran.
Pembelian di agen pun juga dibatasi hanya satu tabung yang hanya cukup untuk kebutuhan memasak keluarga saja.
#gas3kg #blora #grobogan
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/571696/pengecer-tolak-larangan-menjual-gas-elpiji-3-kg-eceran
"Kalau saya pribadi sebagai pengecer enggak setuju sih mas. Soalnya selain modalnya yang banyak, harganya juga itu mas, jadi semakin sulit gitu," jelas Sigit, pengecer elpiji 3 Kg.
"Saya seorang pengecer ya enggak setuju. Kita mencari uang dikit-dikit untuk tambah-tambah aja kok, ndak boleh jadi pengecer ya susah. Kalau jadi pangkalan itu modalnya juga besar, kita gak punya duit," kata Suparman, pengecer elpiji 3 kg.
Sementara itu, di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, pengecer mengeluh karena dilarang berdagang elpiji 3 kilogram atau biasa dikenal gas melon lagi. Mereka kebingungan karena tidak bisa berdagang elpiji 3 kilogram di warungnya.
"Orang kecil kok gak boleh jualan gas (3 kg), yang boleh pangkalan tok, kan saya ambil dari pangkalan. Sekarang kok gak boleh, gimana ya, aku padahal sudah punya langganan warung. Saben hari tiap satu warung (gas 3 kg) dua, kadang-kadang kalo ada pesenan warungnya (gas 3 kg) sampai empat, sekarang kog gak boleh, saya suruh kerja apa," ujar Siti Maryam, pedagang elpiji 3 kg eceran.
Pembelian di agen pun juga dibatasi hanya satu tabung yang hanya cukup untuk kebutuhan memasak keluarga saja.
#gas3kg #blora #grobogan
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/571696/pengecer-tolak-larangan-menjual-gas-elpiji-3-kg-eceran
Kategori
🗞
Berita