• 3 jam yang lalu
TANGERANG, KOMPAS.TV - Bak mencari jarum di tumpukan jerami, warga mengeluh karena elpiji tiga kilogram sulit didapatkan.

Di Tangerang Selatan, Banten, kericuhan terjadi saat warga antre membeli elpiji tiga kilogram di agen.

Warga kesal karena merasa antreannya diserobot oleh warga lain, sehingga tidak kebagian jatah gas tiga kilogram.

Adu mulut pun terjadi antara warga yang antre sejak pagi dengan karyawan toko.

Mulai 1 Februari 2025, pemerintah resmi melarang pengecer menjual elpiji 3 kilogram bersubsidi.

Kini, pembelian elpiji subsidi hanya bisa dilakukan di pangkalan resmi Pertamina.

Aturan baru ini kemudian banyak dikeluhkan warga, warung eceran, dan pelaku usaha kecil.

Di wilayah Kembangan, Jakarta Barat, antrean panjang mengular sejak pagi karena agen membatasi setiap pembelian hanya satu tabung untuk satu orang yang sudah terdaftar sebagai penerima.

Hal ini pun banyak yang berujung kecewa karena harus pulang dengan tangan kosong.

Menanggapi keluhan masyarakat, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia membantah adanya kelangkaan elpiji 3 kilogram, melainkan penjualan melalui pangkalan resmi.

Bahlil Lahadalia menyebut kebijakan ini untuk menghindari adanya permainan harga di tingkat pengecer dan lebih tepat sasaran.

Ya, kebijakan pengaturan penjualan gas elpiji 3 kilogram bersubsidi memang bertujuan agar subsidi pemerintah tepat sasaran.

Namun, pemerintah tetap harus mengevaluasi penerapan di lapangan agar kebijakan baru justru tidak mempersulit masyarakat.

Baca Juga Elpiji 3 Kg Langka, Warga Antre Beli Gas di Pangkalan Agar Tak Kehabisan di https://www.kompas.tv/regional/571378/elpiji-3-kg-langka-warga-antre-beli-gas-di-pangkalan-agar-tak-kehabisan

#elpiji3kg #lpg

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/571391/warga-protes-harus-antre-panjang-demi-dapatkan-elpiji-3-kg

Dianjurkan