Dana Moneter Internasional atau IMF, pada 28 Januari 2025 menyatakan Indonesia berada posisi ke-7 negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Namun, posisi ini tetap bertahan bila dibandingkan dengan 2022 lalu.
Adapun peringkat tersebut didasarkan pada produk domestik bruto (PDB) yang disesuaikan dengan paritas daya beli (PPP) pada 2024. Sebelumnya pada 2024 Indonesia berada di peringkat ke-8 ekonomi terbesar dunia.
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, atau sejak 2019 hingga 2025, Indonesia mampu menyalip Brasil dan Perancis yang saat ini peringkatnya menurun.
Adapun peringkat tersebut didasarkan pada produk domestik bruto (PDB) yang disesuaikan dengan paritas daya beli (PPP) pada 2024. Sebelumnya pada 2024 Indonesia berada di peringkat ke-8 ekonomi terbesar dunia.
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, atau sejak 2019 hingga 2025, Indonesia mampu menyalip Brasil dan Perancis yang saat ini peringkatnya menurun.
Category
📺
TVTranscript
00:00Intro
00:05Intro
00:13Ya pemirsa Dana Monetar Internasional atau IMF mencatat peringkat Indonesia dalam deretan negara dengan ekonomi terbesar dunia mengalami peningkatan dalam rentang 5 tahun terakhir
00:24dan berdasarkan catatan IMF pada Januari 2025 ini peringkat Indonesia berada di posisi ke 7 meningkat dari tahun 2024 yang berada di posisi ke 8
00:40Indonesia menorekan sejarah untuk pertama kali duduk di peringkat ke 7 negara dengan perekonomian terbesar di dunia pada tahun 2024
00:47Dana Monetar Internasional atau IMF mencatat peringkat Indonesia dalam 10 deretan negara dengan ekonomi terbesar dunia mengalami peningkatan dalam rentang 5 tahun terakhir
00:57Peringkat tersebut berdasarkan produk domestik bruto yang disesuaikan dengan paritas daya beli
01:02Dalam turun 5 tahun terakhir atau sejak 2019 hingga 2025 ini Indonesia mampu menyali Brazil dan Perancis yang saat ini peringkatnya menurun
01:11Berdasarkan catatan IMF pada Januari 2025 peningkat Indonesia berada di posisi ke 7 meningkat dari tahun 2024 yang berada di posisi ke 8
01:20Posisi Indonesia berada di bawah China yang menempati peringkat pertama disusul Amerika Serikat, India, Rusia, Jepang, dan Jerman yang berada di peringkat 6
01:31Meski perekonomian Indonesia tercatat mengalami peningkatan dalam 5 tahun terakhir jutaan penduduk Indonesia masih berada di jurang kemiskinan
01:39Berdasarkan data badan pusat statistik jumlah masyarakat miskin Indonesia mencapai 24,06 juta orang atau setara 8,57 persen dari total populasi per September 2024
01:51Meski demikian BPS mengklaim persentase kemiskinan Indonesia sebesar 8,57 persen dari total populasi masyarakat Indonesia ini menjadi pencapaian terendah di Indonesia sejak pertama kalinya angka kemiskinan diumumkan BPS pada tahun 1960
02:06Jakarta Tim Liputan ITX Channel
02:13Ya pemirsa untuk membahas tema menarik kita kali ini Indonesia menjadi negara ekonomi terbesar ke 7 di dunia
02:19Kita sudah tersambung melalui Zoom bersama dengan Bapak Handito Jwono beliau adalah Kepala Sekolah Ekspor Nasional
02:25Halo Bapak Handito apa kabar?
02:27Hai kabar baik Mas Pras
02:29Baik terima kasih juga atas waktunya dan sudah bergabung juga ini ada Bapak Peter Abdullah Direktur Eksekutif Segara Institut
02:35Halo Bapak Peter apa kabar?
02:37Alhamdulillah kabar baik Mas Pras
02:39Baik terima kasih
02:41Kabar baik Bapak Peter gimana Bapak?
02:43Baik terima kasih juga atas waktunya yang disempatkan dan Bapak Peter ini menarik tadi sudah disampaikan
02:49AMF mencatat peringkat Indonesia sebagai negara perekonomian terbesar dunia dan meningkat dalam 4 tahun terakhir
02:56Di 2021 kita di posisi 10, 2024 kita di posisi 8, kemudian tahun ini di posisi ke 7
03:03Apa yang bisa kita cermati? Apa yang menjadi booster juga nih yang menjadi trigger Indonesia terus mengalami kenaingkan peringkat?
03:12Ya Mas Pras ini sebuah berita yang baik ya ya kita apresiasi
03:17Tetapi kita gak perlu terlalu gembira dulu juga ya
03:20Jangan terlalu euforia ya
03:22Kita harus memaknai apa yang dimaksud dengan kita berada di posisi ke 7
03:27Apakah ini benar-benar merupakan sebuah pencapaian karena kinerja prestasi kita
03:34Atau sebenarnya kita berada di posisi ke 7 hanya dikarenakan negara-negara lain turun peringkat
03:43Bukan dikarenakan kita melesat lebih jauh
03:48Itu yang harus kita maknai
03:49Dan kita harus pahami juga bahwa ini kan peringkat berdasarkan PDB yang sudah dikoreksi dengan daya beli
04:01Ya makanya disebut namanya GDP PPP
04:05Gross Domestic Product yang sudah dikalkulasi menggunakan paritas daya beli
04:11Producing Power Parity
04:13Nah ini artinya adalah bahwasannya GDP kita sudah disesuaikan dengan daya beli
04:21Nah kita diuntungkan oleh selama beberapa tahun terakhir
04:28Inflasi kita sangat rendah
04:30Yang menyebabkan daya beli masyarakat kita itu terjaga
04:34Sementara banyak negara terutama negara-negara maju yang disebabkan oleh kondisi geopolitik
04:40Itu mengalami inflasi yang super tinggi
04:43Sehingga daya beli dari negara-negara maju itu tergerus
04:48Nah dengan inflasi yang lebih tinggi
04:51Daya beli yang tergerus
04:53Maka GDP mereka yang sebenarnya jauh lebih tinggi dibandingkan kita
04:58Ketika itu dikoreksi dengan daya beli
05:01Itu menjadi lebih rendah
05:03Itu yang terjadi
05:05Jadi makna yang harus saya sampaikan adalah
05:09Peringkat tujuh itu bukan dikarenakan kita jauh lebih baik dalam konteks melesat
05:17Pertumbuhan ekonomi kita jauh lebih tinggi
05:19Kita berproduksi jauh lebih banyak
05:22Enggak
05:23Pertumbuhan ekonomi kita kita sudah tahu
05:26Mandek dikisaran 5-4%
05:29Tapi itu memang sudah relatif lebih baik dibandingkan negara lain
05:33Tetapi yang jauh lebih signifikan
05:35Di dalam mengkoreksi atau mendorong peringkat kita menjadi lebih baik
05:40Sampai ke posisi tujuh adalah dikarenakan kita
05:43Dengan inflasi yang lebih rendah
05:45Kita memiliki daya beli yang lebih baik
05:49Dan itulah yang kemudian menyempatkan kita pada posisi tujuh
05:53Baik Pak Peter tapi
05:54Itu makna pertama
05:55Makna kedua adalah
05:57Apa yang kita rasakan sebenarnya kan tidak banyak berbeda
06:00Yes
06:01Kita masih mengalami banyak masalah
06:04Ketimpangan, jumlah penduduk miskin
06:08Itu masih sangat besar
06:10Jadi persoalan yang kita hadapi itu masih sama saja
06:13Tantangan yang kita hadapi masih sama saja
06:16Kita harus kerja keras untuk mengatasi masalah-masalah tersebut
06:20Kita tidak boleh terena dengan hanya label peringkat tujuh dunia
06:26Ya itu
06:27Tantangan itu yang harus benar-benar kita selesaikan
06:31Karena kita kan tidak hanya butuh label
06:34Kita benar-benar tugas kita adalah memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia
06:39Betul-betul
06:40Nah ini menarik Pak Peter
06:41Nah Pak Handito Anda melihat bagaimana dari sisi eksportasi Indonesia
06:44Kinerja eksportasi kalau kita cermati
06:46Hal memang tadi yang sudah disampaikan Pak Peter
06:48Kita jangan sampai terlalu eforia sekali dengan data
06:51Ataupun statement yang sudah diberikan begitu bahwa Indonesia di peringkat tujuh dunia
06:55Tapi review kebijakan pemerintah kaitannya dengan ekspor
06:59Baik yang bahan mentah, ekspor produk hilir ini
07:02Apakah yang memang menjadi salah satu trigger
07:04Penggerak aktivitas ekonomi Indonesia secara keseluruhan
07:07Atau bagaimana Pak Handito?
07:09Ya saya rasa saya sependapat ya dengan Pak Peter
07:13Memang kita tidak boleh terlena gitu
07:15Dan meskipun kita harus bersyukur ya
07:18Bahwa kita ini di tengah yang negara-negara lain
07:21Yang sedang ya mengalami berbagai masalah
07:25Kita relatif dibanding mereka bisa mengatasi masalah
07:28Bukan berarti kita tidak punya masalah ya
07:30Tapi ada sesuatu yang saya rasa yang setelah ini kan harus ngapain kan gitu
07:35Nah kalau saya melihatnya begini ya
07:37Saya kebetulan hampir tiga minggu ada di Eropa muter-muter negara yang
07:41Tadinya kaya sekarang rada-rada niskin gitu ya
07:45Hampir tiga minggu
07:46Saya ada di Davos beberapa hari
07:48Dan kemudian ke Itali, ke Turki, ke Belanda dan sebagainya
07:55Dan kalau saya perhatikan
07:56Kita itu memang harus bersyukur memang ya
07:58Harus bersyukur bahwa mereka itu yang tadinya maju itu sekarang lagi susah
08:02Nah tapi yang kedua harus ngapain gitu
08:04Pas lagi di Davos saya kemudian ngajak teman-teman saya di Arbe untuk bikin studio general gitu
08:10Yang mengangkat tema Indonesia the world economic gate gitu
08:13Indonesia harus menjadi pintu gerbang ekonomi dunia
08:16Nah ini pas nih konteksnya
08:17Jadi saya rasa kita ini sudah sekarang ini harus melihat perkembangan ekonomi
08:21Nggak sekedar ekspor-imbor tapi harus utuh gitu ekspornya harus gitu ya
08:26Pengendalian imbor harusnya seperti kita katakan
08:29Kita setuju lah dengan apa yang tiga program utama
08:32Menteri Perdagangan, Pak Budi
08:35Satu tentu menjaga pasar dalam negeri
08:39Yang kedua membuka akses pasar ekspor
08:41Yang ketiga itu UMKM bisa ekspor
08:42Nah ini bagus ini
08:44Nah tetapi kemudian kita juga harus melihat harus dukungan dari ekonomi secara keseluruhan
08:49Nah ekonomi secara keseluruhan ini kita bicara tentang perdagangan
08:52Kita bicara tentang investasi
08:54Kita bicara tentang sektor produksi, industrialisasi
08:57Nah ini yang saya rasa harus jadi PR buat kita
09:00Jadi maksud saya kita ini sekarang harus mulai melihat
09:04Coba kita lihat Pak Prabowo dimana-mana diterima dengan bagus
09:07Dihormati dengan bagus
09:09Indonesia kita itu lagi bagus
09:10Tetapi ini harus dijadikan sesuatu gitu
09:13Dijadikan sesuatu apa
09:14Nah ini dari dialog beberapa hari yang lalu
09:17Yang kami bikin Indonesia Gerbang Ekonomi Dunia
09:19Kita memang harus mulai bergeser nih
09:21Ekonomi kita nggak boleh hanya sekedar
09:24Menjadi yang defensif terus di dalam negeri terus saja gitu
09:28Nah kita harus membangun platform yang bagus dalam negeri
09:30Tapi harus menjadi pintu gerbang ekonomi di dunia
09:33Nah ini termasuk urusan investasi
09:35Saya rasa kita sudah harus mulai berpikir sekarang ini
09:37Investasi itu nggak cuma sekedar memasukkan investasi dari luar negeri
09:40Masuk dari Indonesia
09:41Tapi bagaimana ini menjadi sesuatu yang membuat kita bisa masuk ke luar negeri lagi
09:45Nah dan kemudian di kedua
09:47Kita juga harus membuat ekonomi Indonesia yang sudah terbuka ini
09:51Tidak hanya membuka diri terhadap barang-barang dari luar negeri
09:54Dan kita masuk ke luar negeri yang masih kurang efektif itu
09:58Tetapi bagaimana kita kemudian bisa menempatkan diri
10:02Sejajar paling nggak gitu ya
10:04Dengan gerbang ekonomi dunia yang selama ini
10:07Dari Singapura, Hongkong, berbagai negara yang lain
10:11Nah kita sudah harus kesana
10:13Ini harus diprogramkan dengan baik
10:15Nah langkah apa saja yang perlu mungkin ditingkatkan oleh pemerintah
10:19Ingat juga pemerintah kan saat ini tengah melakukan efisiensi anggaran
10:23Begitu ya di pemerintah pusat maupun daerah
10:25Untuk bagaimana fokus kepada kebijakan-kebijakan prioritas lainnya
10:29Tapi di satu sisi kita juga bisa menjaga bahwa ekonomi Indonesia bisa terus bertumbuh
10:34Bahkan kita tahu target dari pemerintah di 8%
10:37Kita akan bahas nanti di segmen berikutnya
10:39Paham itu?
10:40Pak Peter kita akan jadah dulu sebentar ya
10:41Dan pemirsa kami akan segera kembali sesaat lagi
10:52Anda masih menyaksikan market review pemirsa berikut ini
10:54Kita akan sampaikan sejumlah data untuk Anda
10:56Terkait dengan peringkat ekonomi dan juga BDB Indonesia
10:59Ya selengkapnya bisa Anda saksikan di layar televisi Anda
11:03Kita akan cermati bersama bagaimana dengan pergerakan peringkat Indonesia
11:08Begitu ya di tahun 2019 peringkat 10 sempat ke 9
11:12Begitu di tahun 2020 dan 2022 kemudian semakin membaik
11:16Sampai dengan Januari 2025 di peringkat 7 dunia
11:19Sementara BDB nya sekitar 4,98 triliun dolar Amerika Serikat
11:25Juga cenderung naik untuk produk domestik bruto Indonesia
11:29Berikutnya surplus neraca perdagangan barang Indonesia
11:33Kita cermati trennya seperti apa dari tahun 2018 sampai dengan 2024
11:38Ini cenderung naik dari tahun 2018 sampai dengan 2022 ke 54,24 miliar dolar
11:44Tapi kemudian sampai dengan 2024 ada kecenderungan mengalami penurunan
11:48Digi 31,04 miliar dolar Amerika pada tahun 2024
11:55Dan selanjutnya total nilai ekspor Indonesia di tahun 2023 258,77 miliar dolar
12:02Kemudian dibandingkan dengan tahun 2024 ada kenaikan sekitar 2,29 persen
12:07Menjadi 264,77 miliar dolar Amerika Serikat
12:12Baik kita akan lanjutkan kembali perbincangan bersama dengan Bapak Peter Abdullah
12:15Kemudian juga Pak Hanito Jono
12:17Ya Pak Peter kalau berdasarkan data tadi yang sudah disampaikan
12:20Apa yang bisa kita cermati BDB kita semakin membaik
12:23Peringkat Indonesia juga semakin membaik di mata dunia
12:26Kemudian surplus neraca perdagangannya justru mengalami penurunan
12:29Atau global kah yang menjadi pemicunya?
12:32Ya tadi sudah saya sampaikan bahwasanya memang pertumbuhan kita itu relatif stabil
12:38Dan itu saya sependapat dengan Pak Hanito tadi
12:43Penuh kita syukuri, kita harus banyak bersyukur
12:46Tetapi kita juga harus menyadari bahwasanya pertumbuhan ekonomi kita itu sangat tidak cukup
12:54Karena kita ini harus menciptakan cukup lapangan kerja
13:00Bagi pertumbuhan angkatan kerja kita yang sangat luar biasa besar
13:04Kita ini mengalami yang disebut bonus demografi
13:08Dimana kita mengalami pertumbuhan angkatan kerja yang lebih dari 3 juta jiwa per tahun
13:15Artinya kita harus menciptakan lapangan kerja yang jauh lebih banyak
13:20Dan syaratnya itu adalah dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup
13:23Makanya saya sangat sependapat dengan target Pak Pemerintah Perbowo
13:27Yang pertumbuhan ekonomi di atas 8%
13:29Di atas 7% ya, di keselan 7-8% lah
13:32Dan dengan demikian kita bisa menciptakan lapangan kerja yang cukup
13:36Kalau kita tidak bisa menciptakan lapangan kerja yang cukup
13:39Maka yang akan terjadi adalah pengangguran kita akan terus meningkat
13:45Kemiskinan kita meningkat, kesenjangan sosial kita akan meningkat
13:48Dan ini akan menjadi beban bagi kita nantinya
13:52Bonus demografi itu akan berganti menjadi bencana demografi
13:56Nah ini yang menjadi PR besar kita
13:59Makanya saya sebutkan kita mensyukuri, kita dalam posisi 7 perekonomian dunia
14:06Ya 7 besar
14:07Tetapi itu hanya sekedar label
14:10Persoalan kita tetap, kita butuh pertumbuhan ekonomi yang cukup
14:14Nah angka-angka yang disebutkan tadi
14:17Dimana kita mengalami surplus neraca perdagangan
14:20Itu juga hal yang bagus ya
14:22Kita berterima kasih kepada teman-teman eksportir ya
14:25Tetapi kalau kita melihat sisi eksternal kita
14:29Tidak cukup dari surplus perdagangan
14:31Kita harus melihat juga current account kita
14:35Transaksi berjalan kita secara keseluruhan
14:38Transaksi berjalan kita sekarang ini masih negatif jadinya
14:41Karena surplus perdagangan kita sekarang ini sudah turun
14:44Tidak lagi bisa menutup neraca perdagangan jasa kita
14:49Tidak lagi bisa menutup defisit dari neraca pendapatan primer kita yang sangat besar
14:55Jadi persoalan struktural ekonomi kita masih sangat besar
14:58Ini adalah PR-PR yang harus kita kerjakan
15:02Kita tetap harus optimis, positif ya, positive thinking
15:06Tetapi PR-PR ini harus dikerjakan
15:09Agar supaya kita bisa selesai dengan permasalah-permasalah yang saya sebutkan tadi
15:15Jadi intinya adalah kita bersyukur, kita apresiasi
15:21Posisi kita sekarang ada di tujuh besar perekonomian dunia
15:25Tetapi PR kita masih sangat banyak
15:28Saya kira kita perlu support ya pemerintah
15:31Di dalam upaya untuk melaksanakan program-programnya
15:34Agar PR itu bisa terselesaikan dengan baik
15:37Baik Bapak Peter, berarti memang masih yang fundamental
15:40Begitu yang perlu dibenahi, begitu dari sisi perekonomian nasional
15:43Contribusi kinerja ekspor Indonesia juga terhadap PDB nih Pak Hd
15:47Itu mungkin masih bisa disampaikan begitu
15:49Apakah masih cukup minim, masih bisa dioptimalkan lebih jauh lagi atau bagaimana?
15:54Ya saya rasa memang kalau dilihat dari pertumbuhannya kan
16:00Kita harus mempunyai engine pertumbuhan yang baru ya
16:04Kan tadi kan surplusnya sudah mulai berkurang
16:07Dan kontribusi yang sekarang ini saya rasa sudah bagus
16:12Tetapi harus didongkrak ini, harus bikin sesuatu
16:15Nah bagaimana bikin sesuatunya?
16:17Saya rasa mau nggak mau
16:19Memang kita perlu membangun basis
16:22Kalau bicara surplus dalam bidang perdagangan
16:25Harus membangun basis ekspor yang lebih kuat, yang lebih komprehensif
16:29Apa yang dilakukan oleh Menteri Perdagangan Pak Budi Santoso
16:32Dengan membuat program baru UMKM bisa ekspor
16:36Itu bagus untuk sesuatu yang menengah dan jangka panjang gitu
16:40Dan itu perlu kita dukung gitu ya
16:41Karena ini memang kita nggak bisa hanya mengandalkan ekspor kepada sektor-sektor itu saja
16:47Bagaimanapun BDP nggak hanya dilihat dari aspek demand
16:50Tapi harus dilihat dari supply side
16:51Dan kalau kita bicara supply side memang kita nggak bisa melihat hanya sektor-sektor itu lagi itu lagi saja
16:57Tambang lagi, di sekitar itu lagi
16:59Kita harus masuk ke industrialisasi
17:01Harus masuk ke...
17:03Bahkan kalau ini lah, barusan kita rombongan besar
17:06Dibawa pimpinan Pak Presiden Prabowo ke India
17:09Kita bisa belajar lah dari India
17:11Bagaimana mereka membangun program untuk mendongkra ekonominya
17:14Termasuk dengan meningkatkan ekspor
17:16Dengan fokus pada beberapa sektor tertentu
17:20Bahkan yang surprising buat saya
17:22India tuh masih ngurusin pertanian
17:25Dia ngomongin inovasi, ngomongin teknologi
17:28Sektor jasa tadi yang disebut Pak Peter itu diurusin dengan baik
17:31Kita tahu ekspornya SDM India yang harganya mahal-mahal itu
17:37Kontribusinya besar sekali buat India
17:39Nah, tetapi selain itu dia masih juga mikirin yang namanya sektor pertanian
17:43Bahkan dia bikin program untuk self-resilience gitu ya
17:47Untuk penguatan untuk perekonomianya khususnya yang di perdagangan internasional
17:52Saya rasa ini kita juga harus kita lakukan gitu
17:54Maksud saya nggak ada salahnya lah
17:56Kita belajar dari apa yang dilakukan India
17:59Kemudian kita adopsi dengan kepentingan kita
18:01Nah maksud saya, kita harus sekarang ini
18:03Harus berani ini secara komprehensif
18:05Ekonomi nasional itu fokus kepada sektor-sektor tertentu
18:09Nah, sektor pertanian mau nggak mau harus dijadikan sebagai lokomotif besar Indonesia
18:15Tentu saja nanti dari sektor pertanian ada turunannya
18:17Ke pangan, ke tekstil, dan sebagainya
18:20Itu lanjutannya gitu ya
18:22Dan industrialisasi di sini, saya rasa harus didongkrak
18:26Nah, kalau kita lihat sekarang ini
18:28Masih turun terus aja ya
18:30Tingkatnya deindustrialisasi masih terjadi terus
18:33Ini sudah mulai agak naik sedikit
18:36Ini harus didongkrak besar
18:38Barusan ada mutul fund dari India yang mau kerjasama dengan Indonesia
18:42Saya rasa ini juga harus dijadikan sebagai sesuatu
18:45Karena selama ini sektor industri di Indonesia ini
18:48Tumbuhnya tidak tersistematik gitu ya
18:53Kalau investor asli masuk sini
18:55Karena dalam negerinya begitu-begitu doang
18:57Nah, ini harus didorong
18:59Ini kan nggak bisa hanya mengandalkan dana-dana dari bank saja
19:02Yang sekarang cenderung mulai mahal lagi
19:06Harus disiapkan juga
19:08Ini dana-dana untuk pengembangan industri di Indonesia
19:10Maksud saya, kita harus sekarang ini konsentrasi lebih besar lagi
19:14Saya sangat mengapresiasi dengan apa yang didorong oleh Pak Presiden Prabowo
19:20Untuk tumbuh 8%
19:21Harus kita dukung
19:22Nah, tapi dukungnya dari mana?
19:24Dari perdagangan, ya ekspor yang komprehensif tadi
19:27Tapi dari sisi industri, harus dibangun dengan kuat-kuatan
19:30Sama memanfaatkan sektor-sektor yang terkait dengan pertanian tadi
19:34Satu lagi adalah yang harus didorong
19:36Negara-negara kembali ke bangga pelajaran negara-negara Eropa
19:39Eropa itu sekarang hidupnya
19:41Kayak lihat itu banyak tergantung dari pariwisata sekarang ini
19:46Kemudian bergerak ke industri kuliner dan sebagainya
19:49Indonesia ini harus lebih serius tuh
19:51Ngurusin pariwisatanya
19:52Sehingga kalau komponen-komponen ini bisa kita kelola dengan baik
19:56Kalau saya yakin menjadi tujuh besar ekonomi dunia itu
20:00Setelah kita syuri, kita perkuat, kita dapet beneran
20:03Dan bisa mudah-mudahan tumbuh lagi jadi nomor 6 atau nomor 5
20:06Baik, bahan itu
20:07Nah, lantas Pak Peter
20:08Apa yang perlu kita kuatkan lagi begitu?
20:11Kalau memang tadi sisi fundamental perekonomian kita
20:13Lantas bagaimana dari sisi hubungan internasionalnya?
20:17Bahwa kita kan baru saja bergabung dengan BRICS
20:19Apakah ini juga menjadi satu langkah yang tepat juga
20:22Untuk bisa mendorong perekonomian nasional?
20:27Tadi Pak Anindito menampaikan
20:30Posisi kita sekarang ini bagus
20:33Ini harus kita apresiasi
20:35Dan harus kita manfaatkan
20:37Kita pada momentum untuk melakukan reform
20:41Struktural
20:42Supaya permasalahan-permasalahan ekonomi kita itu bisa kita selesaikan
20:46Tadi saya sampaikan
20:48Raca perdagangan kita barang ya
20:50Raca perdagangan barangan kita ini Pak Anindito tahu persis
20:54Kita itu nggak sangat berpotensi untuk memiliki surplus
20:57Raca perdagangan barang itu besar
20:59Karena kita punya semuanya
21:01Kita punya pertambangan
21:03Kita punya mineral yang luar biasa
21:06Itu menjadi mesin ekspor kita
21:09Tetapi kita punya kelemahan
21:11Raca perdagangan jasa kita itu selalu negatif
21:15Raca pendapatan primer kita selalu negatif
21:19Yang kemudian kedua ini
21:21Menyebabkan current account kita itu selalu dalam posisi relative deficit
21:27Kecuali pada beberapa tahun terakhir
21:29Di mana ada lonjakan ekspor barang kita yang begitu besar
21:32Sehingga bisa menutup deficit-deficit
21:34Current account kita bisa surplus
21:37Tetapi pada secara historisnya
21:40Yang lebih banyak kita mengalami deficit current account
21:44Dan ini menyebabkan rupiah kita menjadi fragile
21:48Menjadi vulnerable
21:50Menjadi sangat mudah tertekan
21:52Nah ini salah satu yang harus kita perbaiki
21:55Dan itu tidak mungkin kita perbaiki
21:57Kalau kita tidak melakukan reform
21:59Kemudian kita bicara tentang pertumbuhan ekonomi
22:03Benar kita naik ke tujuh
22:05Sekarang posisi tujuh
22:07Tetapi itu kan lebih dikarenakan posisi daya beli kita yang membaik
22:11Di tengah kondisi negara-negara maju yang disampaikan oleh Pak Anindito tadi
22:16Mengalami ketepurukan
22:19Dikarenakan banyak hal
22:20Terutama geopolitik
22:22Nah ini kan harus kita maknai
22:26Bahwa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat itu
22:30Kita harus juga melakukan reform
22:33Pertumbuhan ekonomi yang kita yang selama ini hanya tumbuh di kisaran 5-4%
22:37Itu harus kita pacu lebih tinggi lagi
22:41Semua negara maju adalah negara-negara yang pernah mengalami periode panjang
22:46Pertumbuhan ekonomi sangat tinggi
22:48Cina itu belasan tahun mengalami pertumbuhan ekonomi di atas 10%
22:54Jepang demikian juga
22:55Korea Selatan, Singapura
22:57Mereka memiliki pengalaman tumbuh dalam periode yang panjang sangat tinggi di atas 8%
23:05Kita tidak pernah mengalami hal itu
23:07Kenapa?
23:08Nah ini persoalan ini yang harus dicari masalahnya
23:11Kenapa kita tidak bisa tumbuh di atas 6% dalam periode yang panjang?
23:16Pernah kita satu tahun tumbuh 8%
23:19Udah itu mengalami overheating turun lagi
23:22Ini adalah masalah yang sangat struktural
23:26Makanya perlu sekali kita melakukan reform struktural
23:29Salah satu yang harus kita perbaiki adalah terkait dengan efisiensi
23:34Perekonomian kita sangat-sangat tidak efisien
23:37Angka IKOR kita di atas 6
23:41Bahkan pernah mengalami angkanya 8
23:44Artinya itu untuk kita tumbuh 1%
23:47Kita membutuhkan investasi yang jauh lebih besar ketimbang negara-negara peer
23:53Nah ini kan persoalan-persoalan yang harus kita selesaikan
23:56Efisiensi menyangkut juga persoalan hukum
24:00Nah ini semuanya saya kira harus diperbaiki yang tidak mungkin satu orang saja bisa menyelesaikannya
24:07Kita perlu bersama-sama
24:09Kita support lah pemerintah dalam upaya untuk memperbaiki permasalahan-permasalahan struktural ekonomi kita
24:39Salam sehat, sampai berjumpa kembali
24:40Terima kasih pak
24:41Hai, salam sehat
24:42Salam sehat
24:44Baik pemirsa, satu jam sudah saya menemani Anda dalam Market Review
24:47Dan perbahari terus informasi Anda hanya di IDX Channel
24:50Yotransporti & Comprehensive Investment Reference
24:53Karena urusan masa depan harus terdepan
24:55Aku, Investor Saham
24:57Saya, Prasetyo Wibowo
24:59Berserta seluruh kerabat kerja yang bertugas
25:01Pamit undur diri
25:02Terima kasih, sampai jumpa
25:10PEMBICARA 1
25:13PEMBICARA 2
25:16PEMBICARA 3
25:19PEMBICARA 4
25:22PEMBICARA 5
25:25PEMBICARA 6
25:28PEMBICARA 7
25:31PEMBICARA 8
25:34PEMBICARA 9
25:37PEMBICARA 10