• 5 menit yang lalu
SEMARANG, KOMPAS.TV - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Tengah menilai intensitas hujan yang tinggi bukan menjadi penyebab tunggal bencana tanah longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan. Kemungkinan perubahan lanskap bentang alam di Jawa Tengah yang dinilai memperparah bencana.

Manager Advokasi dan Kampanye Walhi Jawa Tengah, Iqbal Alma Ghosan, menolak penyebab tunggal terjadinya bencana tanah longsor di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, karena intensitas hujan. Kejadian longsor bisa menjadi pertanda bahwa Jawa Tengah tidak baik-baik saja. Bahkan semakin hari semakin parah. Sehingga harus menjadi evaluasi pemerintah daerah setempat atau pun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

"Kalau Walhi jelas kami sangat menolak adanya satu penyebab tunggal yaitu akibat curah hujan dan sebagainya. Dalam kondisi pun jelas, kemudian perubahan landscape bentang alam jelas, itu sangat mempengaruhi bagaimana kejadian-kejadian seperti tanah longsor, banjir bandang dan sebagainya," Ujar Iqbal Alma Ghosan, Manager Advokasi dan Kampanye Walhi Jateng.

"Namun demikian, Walhi belum memiliki riset sebenarnya akar dari penyebabnya apa. Tetapi dalam hal ini, dalam sekarang ini Walhi tetap menolak curah hujan menjadi satu penyebab yang tunggal dari apa yang terjadi di Pekalongan tersebut," tambahnya.

Walhi mengungkap, Jawa Tengah sudah ditetapkan sebagai provinsi nomor dua paling rawan. Sehingga harus ada kebijakan yang berpihak untuk menjaga agar lingkungan yang rawan bencana tersebut, dengan membatasi bahkan melarang aktivitas tertentu pada sejumlah titik rawan bencana di Jawa Tengah.

#walhi #petungkriyono #pekalongan

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/569278/walhi-hujan-bukan-penyebab-tunggal-longsor-pekalongan

Dianjurkan