• 2 days ago
Film Lafran hadir bagaikan oase di tengah gurun film Indonesia saat ini. Di tengah gempuran film-film bergenre komedi romantis dan action, Lafran berani tampil beda dengan mengangkat kisah inspiratif Lafran Pane, salah satu pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Film ini mengajak penonton menyelami masa muda Lafran yang penuh gejolak, semangat juang yang membara, dan kontribusinya yang tak ternilai bagi bangsa.

Artikel ini telah tayang di https://www.sonora.id dengan judul "Sinopsis Lafran: Kisah Pemuda Pemberani Pendiri HMI di Layar Lebar".

Masa Kecil yang Menempa Keteguhan Hati Film ini dibuka dengan gambaran masa kecil Lafran yang keras di Batusangkar, Sumatera Barat.
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-zone_middle_2'); });
Sejak kecil, Lafran sudah dihadapkan dengan berbagai kesulitan, termasuk kehilangan ibu dan neneknya di usia belia. Kehilangan figur ibu yang begitu dicintainya ini menanamkan benih keteguhan hati dalam diri Lafran.

Artikel ini telah tayang di https://www.sonora.id dengan judul "Sinopsis Lafran: Kisah Pemuda Pemberani Pendiri HMI di Layar Lebar".

Menemukan Makna di Yogyakarta Beranjak dewasa, Lafran melanjutkan pendidikannya di Yogyakarta, kota pelajar yang penuh dengan semangat dan dinamika. Di sinilah Lafran menemukan dunianya yang baru. Ia bertemu dengan berbagai pemuda dari berbagai daerah dan latar belakang, yang membuka wawasannya tentang dunia dan pergerakan mahasiswa.

Artikel ini telah tayang di https://www.sonora.id dengan judul "Sinopsis Lafran: Kisah Pemuda Pemberani Pendiri HMI di Layar Lebar".

Yogyakarta menjadi wadah bagi Lafran untuk mengasah intelektualitasnya, mempertanyakan nilai-nilai yang dianutnya, dan menemukan jati dirinya sebagai seorang pemuda muslim Indonesia.

Artikel ini telah tayang di https://www.sonora.id dengan judul "Sinopsis Lafran: Kisah Pemuda Pemberani Pendiri HMI di Layar Lebar".

Lahirnya HMI: Sebuah Cita-cita Mulia
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-zone_middle_2'); });
Di tengah pergolakan pergerakan kemerdekaan Indonesia, Lafran mulai gelisah melihat kondisi kaum muslim terpelajar yang terjebak dalam pemikiran sekular dan melupakan nilai-nilai Islam. Ia prihatin melihat banyak pemuda muslim yang terlena dengan kesenangan duniawi dan mengabaikan tanggung jawabnya untuk umat dan bangsa.

Artikel ini telah tayang di https://www.sonora.id dengan judul "Sinopsis Lafran: Kisah Pemuda Pemberani Pendiri HMI di Layar Lebar".

Terdorong oleh keresahan ini, Lafran bersama dengan teman-temannya, seperti Yusuf Ahmad, Muhammad Natsir, dan Soebagijo, mendirikan HMI pada tanggal 5 Februari 1947. Lafran meyakini bahwa HMI dapat menjadi wadah bagi para pemuda muslim untuk mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari dan berkontribusi pada kemajuan bangsa.

Artikel ini telah tayang di https://www.sonora.id dengan judul "Sinopsis Lafran: Kisah Pemuda Pemberani Pendiri HMI di Layar Lebar".