NTB, KOMPAS.TV - IWAS, yang kini menjadi tersangka kasus pelecehan seksual di Lombok, Nusa Tenggara Barat menjadi sorotan publik.
Aktivitasnya di media sosial viral, dengan banyak orang membicarakan jejak digitalnya. Salah satu momen yang mencuri perhatian adalah ketika IWAS terlihat berjoget dengan luwes bersama penari perempuan, yang menimbulkan beragam komentar dari warganet.
Selain itu, baru-baru ini beredar rekaman suara pria yang diduga IWAS tampak mendekati seorang perempuan yang baru dikenalnya.
Rekaman tersebut memperburuk kontroversi yang muncul setelah penetapan IWAS sebagai tersangka pelecehan seksual.
Polisi akhirnya menggelar rekonstruksi kasus ini di 3 lokasi, yaitu di Taman Udayana Mataram, Nang Homestay dan Jalan di Islamic Center Mataram.
Rekonstruksi ini disaksikan oleh Kompolnas, kuasa hukum, dan pendamping korban.
Jumlah adegan dalam rekonstruksi pun bertambah seiring berjalannya waktu.
Selain itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf juga sempat meninjau penanganan IWAS dalam kunjungannya ke Mataram.
Ia memantau kolaborasi antara Komite Disabilitas Daerah dengan Polda NTB, serta memastikan hak-hak IWAS sebagai penyandang disabilitas terpenuhi selama proses pemeriksaan di kantor polisi.
Menurut pendamping korban, sejumlah korban merasa sangat terpuruk akibat bantahan yang disampaikan oleh tersangka IWAS.
Para korban disebutkan mengalami trauma dan ketakutan mendalam, sehingga mereka akhirnya memutuskan untuk meminta perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Hingga kini, setidaknya 5 korban mengajukan permohonan perlindungan ke LPSK.
Wakil Ketua LPSK, Sri Suparyati menyatakan bahwa lembaganya berkomitmen untuk memberikan fasilitas yang diperlukan guna memperkuat proses peradilan pidana dalam kasus ini. Namun, Sri juga mengungkapkan adanya beberapa kendala dalam proses penegakan hukum, terutama terkait dengan keterbatasan keterangan yang diberikan oleh para korban, yang belum sepenuhnya menjadi dasar utama dalam penyelidikan.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/559457/terungkap-fakta-fakta-baru-kasus-pria-difabel-tersangka-pelecehan-seksual-di-ntb
Aktivitasnya di media sosial viral, dengan banyak orang membicarakan jejak digitalnya. Salah satu momen yang mencuri perhatian adalah ketika IWAS terlihat berjoget dengan luwes bersama penari perempuan, yang menimbulkan beragam komentar dari warganet.
Selain itu, baru-baru ini beredar rekaman suara pria yang diduga IWAS tampak mendekati seorang perempuan yang baru dikenalnya.
Rekaman tersebut memperburuk kontroversi yang muncul setelah penetapan IWAS sebagai tersangka pelecehan seksual.
Polisi akhirnya menggelar rekonstruksi kasus ini di 3 lokasi, yaitu di Taman Udayana Mataram, Nang Homestay dan Jalan di Islamic Center Mataram.
Rekonstruksi ini disaksikan oleh Kompolnas, kuasa hukum, dan pendamping korban.
Jumlah adegan dalam rekonstruksi pun bertambah seiring berjalannya waktu.
Selain itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf juga sempat meninjau penanganan IWAS dalam kunjungannya ke Mataram.
Ia memantau kolaborasi antara Komite Disabilitas Daerah dengan Polda NTB, serta memastikan hak-hak IWAS sebagai penyandang disabilitas terpenuhi selama proses pemeriksaan di kantor polisi.
Menurut pendamping korban, sejumlah korban merasa sangat terpuruk akibat bantahan yang disampaikan oleh tersangka IWAS.
Para korban disebutkan mengalami trauma dan ketakutan mendalam, sehingga mereka akhirnya memutuskan untuk meminta perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Hingga kini, setidaknya 5 korban mengajukan permohonan perlindungan ke LPSK.
Wakil Ketua LPSK, Sri Suparyati menyatakan bahwa lembaganya berkomitmen untuk memberikan fasilitas yang diperlukan guna memperkuat proses peradilan pidana dalam kasus ini. Namun, Sri juga mengungkapkan adanya beberapa kendala dalam proses penegakan hukum, terutama terkait dengan keterbatasan keterangan yang diberikan oleh para korban, yang belum sepenuhnya menjadi dasar utama dalam penyelidikan.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/559457/terungkap-fakta-fakta-baru-kasus-pria-difabel-tersangka-pelecehan-seksual-di-ntb
Category
🗞
Berita