Employers have been told not to misuse the Statistics Department's Basic Expenses for Decent Living index to underpay their workers.
Chief Statistician Datuk Seri Dr Mohd Uzir Mahidin said that the index is merely a guide for the rakyat to estimate an adequate salary for the area where they live.
Read more at https://shorturl.at/pkO6G
WATCH MORE: https://thestartv.com/c/news
SUBSCRIBE: https://cutt.ly/TheStar
LIKE: https://fb.com/TheStarOnline
Chief Statistician Datuk Seri Dr Mohd Uzir Mahidin said that the index is merely a guide for the rakyat to estimate an adequate salary for the area where they live.
Read more at https://shorturl.at/pkO6G
WATCH MORE: https://thestartv.com/c/news
SUBSCRIBE: https://cutt.ly/TheStar
LIKE: https://fb.com/TheStarOnline
Category
🗞
NewsTranscript
00:00Would you advise majikan to not abuse the data that has come out, to not raise salaries according to economy?
00:12Sekarang kita tengok harga barang pun makin meningkat, dan gaji tak meningkat.
00:18So sekarang saya rasa ada maybe anxiety yang majikan akan gunakan unjuran sekarang ini untuk tidak naikkan gaji lah.
00:25Mereka boleh cakap, oh area you tak mahal pun, kenapa nak naik gaji? So what would your advice to the majikan be?
00:32Saya yangka kalau kita lihat dalam konteks open economy, market economy, proper information itu amat penting.
00:43Dan pastinya bila kita buat umur dan sebagainya, dia ada perjanjian kan?
00:48Perjanjian tentang gaji tahunan, allowance sebagainya kan?
00:52Dekat situ boleh tengok lah, maknanya untuk syarikat sewenang-wenang kita bagi blanket katakan abuse, it's not that the case lah.
01:00Jadi saya harap di dekat syarikat pun kita mengetahui bagaimana di sebuah negara itu,
01:07antara yang ada kebayaan dengan nyata dan kebayaan tidak diberi tanggungjawab yang sebaiknya,
01:13menyebabkan yang ada kebayaan pun tidak juga boleh menikmati.
01:16Kita sebab dalam konteks bernegara, kita ingat kita tak nak satu keadaan, dia ada banyak benda tapi dia tak boleh menikmati sebab ada keadaan yang tidak selesa.
01:24Itu sebab pada tahun 70, kemiskinan kita 49%, tapi saya masa itu kecil lah kot, maknanya daripada satu orang 49 miliar.
01:34Masa itu kita nak letak kasut di luar rumah mungkin tak berani, betul tak?
01:39Tapi oleh karena kemiskinan tak ada, jadi sebab kesusahan itu menyebabkan banyak perkara-perkara yang tidak diingini.
01:44Itu sebab dalam konteks ini sehingga kita sampai satu civilisation yang membolehkan semua pihak memainkan peranan,
01:50maknanya bukan saja di pihak keadaan, itu acara ceri-ceri negara baju, civilisation, participation dalam politik awam,
01:57penyertaan pihak bisnes dan sebagainya.
02:00Itu sebab kalau dalam konteks ini banyak aktiviti third force, consumerism, NGO ini penting sebenarnya.
02:07Dalam negara baju kan, majikan ataupun peniaga tak semenang-menang ambil majikan yang besar-besar,
02:14sebab dia ada consumerism yang tinggi.
02:16Third force itu, dia akan buat kajian, menyebabkan orang akan tahulah, eh kenapa you pleasure sangat,
02:23consumer ini dengan pricing yang terlalu tinggi.
02:25My question is just direct, without the third force whatsoever,
02:29your statement to the majikan would be to not abuse the findings to shortchange their staff?
02:36They are not tend to be used for the negative way.
02:41Okay.
02:42Just one last question.
02:43Actually, so like the penyasaan subsidy, so say like I earn $10,000 in Kelantan,
02:51so I would enjoy it because actually it's way much better than the PAKW,
03:00but if I let's say I earn like $20,000 in Kuala Lumpur, I still not qualified as a TPU team, right?
03:31Kita boleh katakan sengal-sengal tempat itu, mungkin few thousand itu dah agak tinggi,
03:37dan dia tidak membutuhkan, tapi kalau tidak ada alat untuk menyatakan kita tak boleh gunakan satu angka,
03:45dan orang akan faham.
03:46Itu sebab dalam sistem bernegara, literacy ini pentinglah.
03:49Dan step yang kita ambil, supaya orang ramai boleh memahami sekarang ini,
03:55menguruskan negara menggunakan fact and numbers ini membolehkan,
03:59dia punya white economy effect itu positif.
04:04Maksudnya kita nak capai satu tahap prosperity bukan saja untuk berbentuk individual household,
04:10tetapi keseruhan lah, infra kita, security kita, banyak-banyak benda-benda yang perlu ditingkatkan lah.
04:17Tapi ada dipertimbangkan tak yang, sebab saya tengok ada macam ada type, ada QR code juga kan?
04:22Ada, ada.
04:23So ada tak dipertimbangkan untuk penyasaran round 95 ini,
04:28dia akan guna code itu untuk dapatkan subsidi itu?
04:33Itu saya jaga terpulang kepada beberapa option,
04:37maknanya macam saya kata tadi, ini alat lah, not to my knowledge lah.
04:44So sebenarnya di tingkat blossom, dia punya boundary lah,
04:48dia punya boundary kita proportionalisme kita menggunakan alat.
04:51Tetapi dari segi insight itu kita boleh bagi,
04:53tetapi yang akan menentukan sama ada dia ambil ini, dia banyak faktor lah.
04:58Benda-benda ini yang kita kena mengetahui, the statistic ini colour blind.
05:03So we not go beyond the responsibility, responsibility kita keluarkan alat lah.
05:08So alat ini yang kita nak bagitahu pada semua umur,
05:10alat ini kita try our best supaya it's really close to benefit untuk semualah.
05:17Maknanya bukan dia sentrik kepada, bila angka itu sentriterium pergi kepada mood yang purata,
05:23yang di ujung-ujung itu tidak diambil kira secara statistiknya.
05:28Itu dengan adanya mengikut kawasan, mengikut karakteristik itu,
05:31circumstances masing-masing diambil kira.
05:33Ini pertama kali dalam sejarah negara kita ambil circumstances itu untuk kita tahu.
05:37Dan kalau kita dalam Islam, dalam konsep zakat pun,
05:40dia ada hard key fire ada kan?
05:42Dia pun menggunakan individual punya circumstances.
05:46You layak tak layak, maknanya you ambil dia punya makluman,
05:49duduk mana dan lepas itu akan ada dia punya penyelidikan untuk memberikan,
05:54diberikan bantuan seperti yang diperlukan.