Para pekerja migran Indonesia (PMI) mengaku nyaman dan aman selama bekerja di Kota Riyadh, Arab Saudi. Sebagian besar para PMI ini bekerja di sektor non-formal yakni sebagai asisten rumah tangga (ART) dan sopir.
Meski demikian, mereka mampu menghidupi keluarga di kampung halaman dari hasil jerih payah dan kerja kerasnya di Riyadh. Tak sedikit dari WNI yang bekerja di Kota Riyadh bertemu jodoh.
Seperti dialami PMI asal Sumbawa, NTB, Sutriyanti atau akrab disapa Yara mengaku sudah 17 tahun bekerja di Riyadh sebagai ART. Meski menghadapi berbagai kendala, Yara tetap menjalani pekerjaannya dengan penuh kesabaran. Dari hasil kerja kerasnya itu, Yara mengaku bisa membantu ekonomi keluarganya di kampung halaman.
Hal senada diungkapkan Mutiah Sahlan Basir. Dia sudah 20 tahun bekerja sebagai ART dan merasa nyaman berada di Kota Riyadh. Pekerja migran Indonesia lainnya Hendra menuturkan sangat kerasan bekerja dan tinggal di Kota Riyadh.
Meski demikian, mereka mampu menghidupi keluarga di kampung halaman dari hasil jerih payah dan kerja kerasnya di Riyadh. Tak sedikit dari WNI yang bekerja di Kota Riyadh bertemu jodoh.
Seperti dialami PMI asal Sumbawa, NTB, Sutriyanti atau akrab disapa Yara mengaku sudah 17 tahun bekerja di Riyadh sebagai ART. Meski menghadapi berbagai kendala, Yara tetap menjalani pekerjaannya dengan penuh kesabaran. Dari hasil kerja kerasnya itu, Yara mengaku bisa membantu ekonomi keluarganya di kampung halaman.
Hal senada diungkapkan Mutiah Sahlan Basir. Dia sudah 20 tahun bekerja sebagai ART dan merasa nyaman berada di Kota Riyadh. Pekerja migran Indonesia lainnya Hendra menuturkan sangat kerasan bekerja dan tinggal di Kota Riyadh.
Category
🗞
Berita