• 3 months ago

Berkunjung ke Yogyakarta, kurang afdol rasanya jika tidak mencicipi kuliner legendaris sate kere.

 

Sate yang semula dibuat untuk golongan miskin atau kere di masa penjajahan Belanda yang tak mampu mencicipi daging ini kini justru menjadi salah satu kuliner khas yang diburu wisatawan saat berkunjung ke Yogyakarta.

 

Sate yang bisa ditemui di Pasar Beringharjo ini dibuat dari daging sandung lamur sapi yang mirip gajih kemudian dicambur bumbu rempah dan kecap sehingga memiliki cita rasa yang gurih dan manis asin.

 

Sate kere milik Mbah Suwarni salah satunya, dengan mempertahankan resep dan cita rasa aslinya. Sate yang telah bertahan tiga generasi ini telah berdagang sejak tahun 1984.

 

Bahkan, saat kedatangan tamu agung, pihak Keraton Agung Yogyakarta selalu menyajikan sate kere sebagai salah satu pilihan kuliner sajiannya.

 

Untuk setiap tusuk sate kere, pembeli hanya perlu merogoh uang Rp4 ribu, sementara untuk sate daging dan jeroan bisa menambah Rp5 ribu per tusuknya.

 

Baca artikel: Farel Tarek Jelajah Kuliner Legendaris Jogja, Mencicipi Sejarah dalam Tiap Suapan

 

Host: Herjuno Syaputra

Category

🗞
News
Transcript
00:00Dan kali ini saya juga mau mengajak Anda untuk mencicipi kuliner legendaris dari kota Yogyakarta, namanya Sate Kere.
00:07Kuliner legendaris yang awalnya dibuat untuk golongan miskin atau Kere, seperti namanya ini memiliki cita rasa yang khas dan unik
00:15karena terbuat dari daging sandung lamur dicampur bumbu rempah dan kecap sehingga memiliki cita rasa yang gurih, manis, asin.
00:23Berkunjung ke daerah istimewa Yogyakarta, kurang afdol rasanya jika tidak mencicipi kuliner legendaris satu ini, ya, Sate Kere.
00:37Sate yang semula dibuat untuk golongan miskin atau Kere di masa penjajahan Belanda yang tak mampu mencicipi daging ini,
00:43kini justru menjadi salah satu kuliner khas yang diburu wisatawan saat berkunjung ke Yogyakarta.
00:47Sate yang bisa ditemui di pasar bering Hajo ini dibuat dari daging sandung lamur sapi yang mirip gaji,
00:52kemudian dicampur bumbu rempah dan kecap sehingga memiliki cita rasa yang gurih dan manis asin.
00:57Sate Kere memiliki bahasa warni salah satunya.
00:59Dengan mempertahankan resep dan cita rasa aslinya, Sate yang telah bertahan tiga generasi ini telah berdagang sejak tahun 1984.
01:07Bahkan, saat kedatangan tamu agung, pihak raton agung Yogyakarta selalu menyajikan Sate Kere sebagai salah satu pilihan kuliner sajiannya.
01:15Untuk setiap tusuk Sate Kere, pembeli hanya perlu merogoh uang Rp4.000,
01:19sementara untuk Sate Daging dan Tonjiruan bisa menambah Rp5.000 per tusuknya.
01:23Jadi bagaimana, tertarik untuk mencicipi Sate Kere saat berkunjung ke Yogyakarta?
01:27Dari Kota Yogyakarta, Galih Wisma, AY News melaporkan.

Recommended