Bagi Anda yang ingin mencoba peluang usaha, budidaya kodok sepertinya bisa menjadi referensi karena permintaan pasar yang ternyata tinggi. Kodok hidup ini memiliki potensi dengan omzet yang fantastis.
Kontributor: Indira Arri
Category
🗞
NewsTranscript
00:00Ya Angel, dari informasi sepak bola, kita ingin informasi soal usaha budidaya kodok yang ternyata bisa bikin cuan nih.
00:07Menarik dan menginspirasi ya Kevin, bagaimana informasinya?
00:10Benar sekali, ini memirsa bagi anda yang ingin mencoba peluang usaha, budidaya hewan yang satu ini bisa menjadi referensi ke arah permintaan pasar yang ternyata tinggi.
00:18Ya ternyata Kevin, kodok hidup ini memiliki potensi dengan omset yang fantastis.
00:24Waduh, menarik untuk dicoba.
00:25Luar biasa ya.
00:30Inilah Wayan Suryawan, warga dan pasar yang melirik peluang budidaya kodok di tengah kemajuan para wisata khususnya di Bali.
00:47Sejak tahun 2021 lalu, Wayan memulai usaha pembesaran kodok budidaya sebelum akhirnya melakukan pemijahan secara mandiri.
00:57Lahan minimalis seluas 100 meter persegi di kawasan Jalan Tunjung Sari Banjar Tegah Sari Den Pasar Barat dimanfaatkan Wayan,
01:05membudidayakan kodok hasil persilangan bullfrog dan kodok lembu.
01:10Pemijahan menjadi tahapan tersulit dalam budidaya kodok, karena dari 10 ribu telur yang diproduksi kodok betina yang tumbuh jadi kecebong sekitar 5-6 ribu tergantung kondisi air.
01:24Budidaya kodok dari telur hingga mencapai ukuran maksimal 500 gram ke atas per ekor membutuhkan waktu 4 hingga 5 bulan.
01:32Saat ini Wayan dapat memenuhi sekitar 200 kilogram kodok untuk dipasok ke restoran di Bali.
01:39Kita masih kekurangan untuk mencukupi kebutuhan pasar.
01:44Untuk satu resto itu mungkin sekitar 600 kiloan, hampir setengah ton lah.
01:52Kodok dijual mulai 75 ribu hingga 85 ribu rupiah per kilogram tergantung ukurannya.
01:59Setiap bulan Wayan pun meraih omset hingga 15 juta rupiah.
02:04Wayan siap mendampingi dan memasok bibit kodok bagi warga yang ingin membudidayakan kodok melihat permintaan pasar yang tinggi.
02:12Dari Den Pasar Bali Indira Ari, Ainis melaporkan.