• 4 bulan yang lalu
Bincang-BincangMobil – Dibanding produk Eropa, kendaraan yang lalu-lalang dijalanan Indonesia, lebih banyak buatan Asia, terutama Jepang dan China. Kondisi seperti itu terjadi, karena stigma yang sulit dihilangkan.
Masyarakat Indonesia, enggan membeli mobil buatan Eropa, karena harga jualnya (Resale value) jatuh alias anjlok. Tak tanggung-tanggung, harga mobil bekas brand Eropa terjun bebas hingga 30 persen per unit.
Namun, mitos atau anggapan seperti itu ditepis oleh BMW Astra Used Car. Dealer resmi mobil bekas BMW produksi Jerman. Untuk diketahui, BMW Astra Used Car bagian dari ekosistem BMW Astra, yang didirikan tahun 2012.
BMW Astra Used Car, merupakan salah satu pendukung mobil BMW baru. BMW Astra Used Car didirikan, untuk mensupport atau mendukung purna jual mobil BMW baru. “BMW Astra Used Car, sebagai support sistem BMW new (Baru),” ungkap Terry Tham, Operation Manager BMW Astra Used Car.
BMW Astra Used Car, akan membantu pembeli atau costumer yang hendak menjual kembali mobil BMW yang dibeli di dealer BMW Astra. Dengan model seperti itu, pembeli tidak pusing lagi, ketika ingin menjual lagi mobil BMW-nya.
Sistem atau cara seperti itu, untuk menjaga resale value mobil BMW, agar harga purna jualnya stabil, harga tidak terjun bebas, seperti saat dijual di dealer atau ke orang lain. Saat ditanya tentang kabar diluaran, kalau membeli mobil BMW baru, begitu dijual lagi harganya bisa terjun bebas hingga 30 persen.
Terry tham menjawab, itu bisa terjadi di tipe-tipe tertentu. Menurutnya, turunnya harga tidak bisa digeneralisasi seperti itu sampai 30 persen. “Sebenarnya resale value tergantung pada jumlah populasi kendaraan. Jika demandnya tinggi maka harga resale value semakin tinggi,” begitu menurutnya.

Category

🚗
Motor

Dianjurkan