IPO PT UBC Medical Indonesia Tbk (LABS)

  • 2 months ago
PT UBC Medical Indonesia Tbk resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia. Perseroan berkode saham LABS itu menerbitkan saham baru, dan kemudian ditawarkan ke publik melalui mekanisme Penawaran Umum Perdana Sahan (Initial Public Offering/IPO) sebanyak 700 juta saham atau setara dengan 17,72% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Adapun harga saham yang ditawarkan ke publik sebesar Rp102 per saham. Dengan demikian, LABS akan meraih dana segar dari pasar modal sebesar Rp71,4 miliar.

LABS akan menggunakan seluruh dana hasil IPO untuk modal kerja, dalam rangka mendukung kegiatan operasional dan pengembangan bisnis perseroan. Penggunaan dana IPO antara lain untuk biaya operasional seperti pembelian barang dagangan, biaya angkut, biaya kantor, biaya penjualan, biaya sewa dan lainnya, dan pelunasan hutang usaha kepada pemasok.

Category

📺
TV
Transcript
00:00Intro
00:14Halo pemirsa, apa kabar anda hari ini?
00:16Langsung dari studio IDX Channel Jakarta
00:18Saya Prasetyo Wibo, kembali hadir dalam Market Review
00:21Program yang mengupas isu-isu penggerak ekonomi Indonesia
00:24Livestreaming anda bisa kami saksikan juga di idxchannel.com
00:27Dan langsung saja kita mulai market review selengkapnya
00:30Intro
00:38Ya pemirsa PT UBC Medical Indonesia TBK resmi menjadi perusahaan tercatat di bursa VEK Indonesia
00:44Emiten berkedesam LABS ini melepas 700 juta saham baru dengan harga penawaran 102 rupiah persaham
00:51Sehingga total dana segar dari hasil IPO tercatat 71,4 miliar rupiah
00:57Intro
01:01PT UBC Medical Indonesia TBK resmi mencatatkan saham di bursa VEK Indonesia
01:06Perusahaan berkedesam LABS telah merebutkan saham baru
01:10Melalui penawaran umum perdana atau inisial public offering atau IPO
01:14Sebanyak 700 juta saham atau setara dengan 17,72 persen
01:18Dari modal ditempatkan dan seterpenuh setelah IPO
01:22Ada pun harga saham yang ditaruhkan ke publik sebesar 102 rupiah persaham
01:26Dengan demikian Guna akan meraih dana segar dari pasar modal sebesar 71,4 miliar rupiah
01:32LABS akan menggunakan seluruh dana hasil IPO untuk modal kerja
01:37Dalam rangka mendukung kegiatan operasional dan pengembangan bisnis perseroan
01:41Penggunaan dana IPO antara lain untuk biaya operasional seperti pembelian barang kedagang
01:45Biaya angkut, biaya kantor, biaya penjualan, biaya sewa dan lainnya
01:50Dan pelunasan hutang usaha kepada pemasok
01:53Perusahaan yang bergerak dalam bidang distributor alat kesehatan ini
01:57Fokus pada penjualan alat kesehatan Diasnotik Invitro dan Kesumable atau Regen
02:02Yang merupakan solusi untuk mendeteksi penyakit nular dan kelainan bawaan
02:06Perseroan saat ini ditujuk sebagai distributor dari sejumlah prinsipal produksi bioteknologi dari negara maju
02:12Di antaranya Amerika Serikat, Jepang dan Cina
02:16Dalam memberikan teknologi terbaik untuk laboratorium di seluruh Indonesia
02:20Dari Jakarta, Tim Niputan, IDX Jenuk
02:28Ya Pemirsa, untuk membahas tema menarik kita hari ini
02:31IPO PT UBC Medical Indonesia TBK atau LABS
02:34Sudah-sudah bergabung bersama saya di studio IDX Jenuk
02:37Dengan Bapak Nathan Tirtana
02:39Beliau adalah Komisaris Utama PT UBC Medical Indonesia TBK
02:42Dan juga Francisco Severius Joshua Rencung
02:45Beliau adalah Direktur Utama dari PT UBC Medical Indonesia TBK
02:49Selamat pagi Pak Nathan, Pak Joshua
02:51Selamat pagi Pak Pras
02:53Salam sehat
02:54Baik kami ucapkan selamat karena hari ini sudah resmi menjadi anggota Bursa Efek Indonesia ya
02:59Terima kasih
03:00Baik langsung saja disampaikan terkena dengan latar belakang
03:03Begitu setelah kita tahu perjalanannya seperti apa, perseroan
03:06Kemudian akhirnya memilih menjadi perusahaan tercatat ini
03:10Mungkin Pak Joshua bisa menyampaikan
03:12Jadi PT UBC Medical Indonesia ini adalah perusahaan alat kesehatan
03:18Dimana kami bergerak di bidang distribusi alat kesehatan
03:21Fokusnya adalah lab diagnostik
03:23Dan kita berdiri kurang lebih ini adalah tahun ke 10 kami
03:28Dan di tahun kemarin pun kami sudah mempunyai anak perusahaan
03:32Yang memproduksi alat kesehatan dalam negeri
03:37Itulah sebabnya untuk ekspansi bisnis kita,
03:40Pasti kita butuh adanya tambahan modal
03:44Makanya kita masuklah ke Bursa Efek
03:47Oke menjadi alternatif pendanaan bagi tiga pasar modal
03:49Berarti untuk melakukan ekspansi perseroan
03:52Lantas bagaimana dengan sejarah singkat
03:54Mungkin juga bisa diceritakan nih Pak Nathan
03:56Kepada pemirsa dari UBC Medical Indonesia Tbk
04:00Oke mungkin sejarah singkatnya ya
04:02UBC kita dirikan, pertama kok bisa orang tanya UBC apa sih
04:05Singkatannya sebenarnya United Because We Care
04:09Jadi kenapa sekarang kita ingin bikin UBC
04:11Sebenarnya kita melihat di Indonesia
04:13Begitu banyak masalah kesehatan yang belum tertangani
04:17Salah satunya sebenarnya ya
04:19Dimana alat deteksi di Indonesia cenderung masih mahal
04:21Kenapa? Import
04:23Jadi sebenarnya yang kita ingin sekarang
04:26Kenapa kita ingin sekarang juga IPO ya
04:29Kita sekarang banyak melakukan lokal produksi reagen-reagen
04:33Dimana alat diagnosis ini
04:35Sebelumnya import sangat mahal di Indonesia
04:37Kita bikin lokal produk
04:39Dengan sekarang program pemerintah
04:43Memudahkan untuk kita dibeli pemerintah
04:46Oke
04:47Dan dengan sekarang kita bikin lokal produk juga
04:50Harga benar-benar bisa turun jauh
04:52Dan mungkin yang paling penting ya
04:54Dengan sekarang kita bikin lokal produk
04:56Masyarakat sekitar termasuk dokter-dokter dan pemerintah
04:59Lebih mengerti
05:02Betapa pentingnya diagnosis di Indonesia
05:04Untuk meningkatkan kualitas kesehatan di Indonesia
05:06Oke
05:07Dimana sebelumnya kita cuma tahu PCR
05:10Rata-rata yang masyarakat umum cuma tahu PCR
05:13Karena COVID
05:14Yang orang sebenarnya nggak tahu
05:15Sebenarnya PCR ini digunakan untuk semua penyakit menular
05:19Dan bahkan banyak juga untuk penyakit tidak menular
05:23Oke
05:24Dimana sebenarnya penelitian itu menggunakan gold standard
05:27Tapi harganya mahal
05:30Maka Indonesia jarang dipakai
05:32Oke
05:33Makanya jadi sebenarnya kita pengen go public
05:36Kita bikin produksi lokal
05:37Kita semoga bisa mendapat doa dari masyarakat Indonesia
05:41Sama-sama ya meningkatkan kesehatan Indonesia
05:45Lewat produksi alat-alat diagnosis di dalam negeri
05:50Oke oke menarik nih
05:51Berarti memang sudah bisa diproduksi sendiri
05:53Kemudian seberapa jauh bisa mereduksi harga
05:56Tadi yang dulu Anda katakan tadi kan masih ada yang diimpor begitu ya
05:59Dan sekarang akhirnya dengan diproduksi di dalam negeri
06:02Berarti harganya akan lebih kompetitif dong Pak
06:04Sebenarnya nggak sangat jauh kompetitif
06:06Contoh mungkin yang sekarang saya pikir
06:10Kasus paling menarik ya
06:12Kalau kita lihat sekarang
06:13Di Indonesia itu sebenarnya epidemik untuk hepatitis B
06:16Oke
06:17Begitu banyak orang
06:18Dari data yang terakhir
06:20Begitu banyak
06:21Kita bicara berjuta-juta orang
06:23Itu kena penyakit hepatitis B
06:25Oke
06:26Tetapi untuk deteksinya
06:27Sekarang ya
06:28Kalau misalnya sudah kena
06:30Kan harus pakai PCR
06:32Untuk hepatitis B
06:33Kalau kita lihat di lab-lab
06:35Ya
06:36Harganya berjuta-juta
06:38Oke
06:39Sekarang kita bisa produksi di Indonesia
06:41Ya
06:42Kita bekerjasama dengan lab ya
06:44Mungkin bisa perdamaian harga
06:46Sampai tinggal 30%
06:48Dari harga awal
06:49Ini akan sangat membantu masyarakat
06:52Khususnya yang terimpak dengan hepatitis B
06:54Oke
06:55Bukan ini saja sih
06:56Kita bicara hepatitis B
06:57Kita bicara tentang deteksi AIDS
06:59Kita bicara deteksi tuberkulosis
07:02Dan itu yang paling penting ya
07:04Ketika sekarang ada penyakit menular ujian Indonesia
07:07Kita bisa kembangkan alat lokal
07:09Dalam Indonesia
07:10Kita nggak perlu dari dulu
07:11Import-import lagi sekarang
07:12Oke
07:13Jadi kalau nanti ada COVID
07:14Kita ready
07:15Dan kita sekarang ini merupakan kapasitas PCR
07:18Terbesar di Indonesia
07:20Oke, nah itu dia
07:21Benar
07:22Banyak kapasitas produksi Pak Yusuf Alhantar
07:24Seberapa besar juga kemampuan
07:26Mungkin kalau kita lihat
07:28Penyediaan, pendistribusian
07:30Terkait dengan tadi reagen-regen
07:32Yang diproduksi oleh Perseroan ya Pak Yusuf
07:34Saat ini kita
07:36Sekitar 10-12 juta per tahun
07:38Tes
07:39Oke, wow
07:40Dan itu akan terus kita kembangkan
07:42Karena kita punya target
07:44Tidak hanya untuk menggarap pasar nasional
07:47Tapi kita juga ingin
07:48Kedepan adalah menggarap pasar internasional
07:51Artinya kita bisa ekspor
07:53Itulah makanya kita
07:54Mulai tahun ini
07:55Sudah mulai bekerjasama dengan
07:57Organisasi FIND
07:59Untuk mendapatkan WHO recommendation
08:01Oke
08:02Dimana kalau kita sudah mendapatkan itu
08:04Berarti kita sudah cukup mumpuni
08:07Untuk bisa ekspor keluar
08:09Oke, oke
08:10Nah, sejauh ini perkembangan Perseroan
08:12Lantas bagaimana dengan tadi?
08:13Akhirnya bisa mampu untuk memproduksi
08:15Alat-alat kesehatan
08:16Walaupun reagen tadi di Indonesia
08:18Jadi ya
08:19Ya, karena reagen ini tampak gini
08:21Kita pertama kali mulai
08:23Adalah melakukan transfer teknologi
08:25Oke, ya
08:26Dari perusahaan-perusahaan China
08:27Karena kita memang
08:28Belum punya kemampuan untuk itu
08:30Makanya kita harus mengadop teknologi dari luar
08:32Betul
08:33Dan kedepan kita juga
08:35Mulai melatih tim kita
08:37Untuk bisa melakukan research and development sendiri
08:39Yang artinya kita akan lebih
08:41Bisa memproduksi yang benar-benar
08:45Produksi dalam negeri
08:47Ini saya mau tambahkan
08:49Jadi
08:50Yang kita harus perhatikan
08:52Bahwa tim Indonesia
08:54Sebenarnya sangat mumpuni
08:56Tapi belum ada kesempatan
08:57Sekali belajar dengan cepat
08:58Kita bisa lokal produksi
09:00Jadi sebenarnya ini penting
09:02Jadi sekarang kita udah benar-benar bisa
09:04Produksi secara lokal
09:05Dengan hanya belajar
09:06Jadi sebenarnya rakyat Indonesia
09:08Semua pemuda-pemuda Indonesia
09:10Pelajar-pelajar Indonesia
09:11Sangat cepat bisa belajar
09:12Hanya butuh sekarang kesempatan
09:14Untuk
09:15Untuk tadi
09:16Mengadopsi
09:17Mengajari teknologinya
09:18Jadi nanti ke depan
09:20Kita bisa sekarang
09:22Dengan sekarang tim-tim di Indonesia
09:24Kita training
09:25Sekarang ketika sekarang
09:27Tim dari Finex
09:28Yang sebenarnya mewakili WHO
09:30Kita langsung terpilih
09:31Wah
09:32Kita bisa nih
09:33Dan nanti kita
09:34Bahkan dalam pengembangannya sekarang
09:36Ketika dikualifikasi WHO
09:37Kita bisa export ke seluruh dunia
09:39Oke itu dia
09:40Tinggal menunggu saja
09:41Waktunya
09:42Waktunya saja
09:43Betul
09:44Produk pertamanya tuberkulosis
09:45Kenapa?
09:46Karena di Indonesia tuberkulosis
09:47Merupakan penyakit yang paling
09:50Ya
09:51Paling banyak
09:52Banyak diderita begitu ya
09:53Karena Indonesia adalah
09:54Penderitaan nomor 2 terbesar
09:56Untuk TBC
09:58Oke baik-baik
09:59Nanti kita akan lihat seperti apa
10:00Iklim usahanya
10:01Begitu bagaimana strategi perseroan ke depan
10:03Setelah IPO
10:04Kita bahas nanti di segmen berikutnya
10:05Kita akan jeda dulu sebentar
10:06Oke
10:07Dan pemirsa pastikan Anda masih bersama kami
10:15Terima kasih Anda masih bergabung bersama kami
10:16Dalam Market Review
10:17Pemirsa berikut ini
10:18Kami sampaikan profile emiten
10:19Dari Unisi Medikal Indonesia Tbk
10:21Yang baru saja melantai
10:22Di Bursa Efek Indonesia
10:24Ya data selengkapnya
10:25Bisa Anda saksikan di layar televisi Anda
10:27Inilah profile emiten dari Leps
10:30Ya
10:31Ini kegiatan usaha utamanya
10:32Adalah distributor alat kesehatan
10:35Ada pun
10:36Ada 700 juta saham
10:37Yang dilepas ke publik
10:38Dan
10:39Dan
10:40Dan
10:41Dan
10:42Ada 787 juta saham
10:43Yang dilepas ke publik
10:44Atau sekitar 17,72%
10:46Dari modal
10:47Dan ditembatkan
10:48Dan stor penuh juga ini oleh perseroan
10:51Reducter ini adalah Lotus andalan sekuritas
10:53Kemudian harga IPO nya
10:55102 rupiah per saham
10:56Dan dana hasil IPO 71,4 miliar rupiah
11:01Berikutnya kita akan lihat dari sisi penggunaan dana IPO nih
11:05Dari Leps untuk apa saja
11:07Baik
11:08Nampaknya kita lihat ekspansi akan digenjot begitu oleh perseroan karena 100 persen dana hasil IPO digunakan untuk modal kerja.
11:15Ada pembelian barang dagangan, biaya angkut, biaya kantor, kemudian biaya penjualan, biaya sewa, dan lainnya,
11:21serta pelunasan hutang usaha kepada pemasok.
11:24Dan berikutnya kita cermati dari sisi kepemilikan saham,
11:27dari LAPS, L-A-B-S sesudah IPO,
11:31ada PT Optel Investama Mulia, kemudian PT Inodia,
11:35Budi Hariadi, Sylvia, David Tandris, dan juga masyarakat.
11:41Berikutnya kita akan lihat dari posisi aset, kemudian liabilitas, dan ekuitas dari perseroan.
11:47Aset yang dimiliki ada Rp160,28 miliar,
11:50sementara liabilitasnya Rp110,92 miliar,
11:54dan juga ekuitasnya Rp67,52 miliar.
11:59Baik, kita akan lanjutkan kembali perbincangan kali ini,
12:01bersama dengan Bapak Nathan Tirtana, dan juga Bapak Yosua Rencung.
12:05Baik, Pak Yosua, tadi sempat tertunda kalau kita bicara mengenai iklip investasi,
12:11kemudian bagaimana dengan persaingan bisnisnya saat ini,
12:14karena kan ya kita tahu banyak sekali distributor alat-alat kesehatan lainnya begitu yang ada di Indonesia nih Pak Yosua.
12:20Ya, pastinya kalau dunia distribusi alat kesehatan pasti banyak.
12:24Tetapi apa yang membuat UBC berbeda adalah
12:27UBC mempunyai anak perusahaan yang sudah mampu memproduksi alat kesehatan dalam negeri.
12:32Dalam hal ini memang kita spesifik ke molekular diagnostik.
12:37So, itu adalah pembeda utama kita dibandingkan perusahaan-perusahaan distributor lainnya.
12:43Itu salah satu keunggulannya ya?
12:44Keunggulannya, betul.
12:45Baik, nah dana IPO tadi digunakan 100% untuk modal kerja,
12:48mungkin Pak Nathan bisa sampaikan juga kepada publik begitu,
12:51seperti apa sih memanfaatannya begitu Pak?
12:54Pemanfaatannya tentu lebih bajak untuk sekarang modal kerja,
12:56tetapi juga sekarang untuk penambahan produk-produk baru.
12:59Untuk di mana sekarang produk ini akan divalidasi
13:02untuk supaya kita bisa produksi dalam negeri.
13:04Oke.
13:05Untuk kebutuhan bahan baku dan lain-lain ini sebenarnya masih cukup atau
13:08sebagian besar sudah bisa disuplai, didapatkan dari lokal sendiri?
13:12Sudah banyak bisa didapatkan di dalam negeri,
13:14ada sebagian yang diimpor, tapi kita makin lama juga sekarang
13:18untuk raw material kita produksi dalam negeri juga.
13:20Oke, baik.
13:21Jadi ini juga perkembangannya sangat bagus ya.
13:23Jadi makanya sekarang tingkat 3D ini kita,
13:25yang di mana sekarang kita benar-benar mendukung program pemerintah
13:28untuk meningkatkan KTKDN dan juga transformasi kesehatan di Menteri Kesehatan,
13:32benar-benar sekarang kita support untuk itu.
13:34Oke, nanti setelah dana IPO kan sudah digunakan 100% untuk modal kerja,
13:38lantas bagaimana?
13:39Adakah penggunaan untuk proses produksi yang lebih banyak lagi
13:43dari perseron atau bagaimana nanti Pak Yusof?
13:46Ya, pastinya seperti tadi Pak Nathan jelaskan,
13:49bahwa penggunaan modal ini pasti,
13:52karena kita bisnisnya adalah distributor,
13:55pasti yang utama adalah untuk pembelian barang untuk dagangan.
13:58Oke.
13:59Kemudian kita juga karena ada anak perusahaan,
14:01pasti kita dapat untuk pembelian bahan baku juga untuk produksi.
14:04Itu pasti adalah komponen yang paling utama kita penggunaan
14:08dari dana IPO ini.
14:10Di luar itu, pasti namanya berjualan itu kita membutuhkan
14:13biaya marketing, pemasaran,
14:15dan itu pasti biaya bioperasional lainnya yang kita akan cover.
14:19Tapi yang paling utama adalah untuk barang dagangan
14:21karena kita terus menambah produk-produk baru
14:23dan produk-produk yang kita akan produksi dalam negeri.
14:26Berarti bahan bakunya.
14:28Nah, wilayah cakupan yang memang menjadi backbone dari perseroan ini
14:32masih di wilayah Jakarta dan sekitarnya?
14:34Jawa atau Daraman?
14:36Oke, wilayah cakupan kita sudah mencakup seluruh Indonesia.
14:39Dimana kita di beberapa kota besar
14:42pasti kita ada penempatan sales representatif kami
14:45yang artinya bisa melayani kebutuhan dari pelanggan-pelanggan kami
14:49di setiap daerah.
14:50Oke, nah ini dia.
14:51Kalau kita bicara mengenai tadi, tingkat persaingan usahanya
14:53kalau kacamata panatan sendiri bagaimana?
14:55Kalau dilihat dari respon dari investor setelah SPO ini
14:58bagaimana juga kalau menurut Anda?
15:00Kalau saya lihat dari kompetisi perusahaan ya
15:04kita untungnya sekarang
15:06hanya sedikit perusahaan yang bisa sekarang produksi reagan ini.
15:10Jadi sebenarnya saingan kita sementara ini cuma satu.
15:13Oh, oke.
15:14Kenapa? Karena memang untuk bikin produksi reagan ini nggak gampang.
15:18Jadi sebenarnya bariernya lumayan tinggi.
15:20Jadi ini sebenarnya salah satu kekuatan kita.
15:23Dan tentu juga sekarang
15:25dengan produksi dalam negeri
15:27dengan sekarang regulasi TKDN yang sangat kuat
15:31kita juga diuntungkan dalam arti
15:33persaingannya hanya bisa bersaing dengan
15:37produk yang sudah TKDN.
15:39Jadi sebenarnya program pemerintah sangat mendukung kita juga.
15:41Oke.
15:42Dan mungkin paling pentingnya juga sekarang
15:44dengan ada niat transformasi kesehatan di kementeri kesehatan
15:47Sekarang Indonesia benar-benar begitu banyak peningkatan tarif kesehatan
15:51di mana kalau tarif kesehatannya makin bagus
15:55makin banyak menggunakan produk-produk kita.
15:58Yes, oke.
15:59Dan tentu karena kita lokal
16:01disebut pemerintah
16:03harga juga kita sangat affordable dibandingkan barang-barang impor.
16:06Di mana ini benar-benar buatan bangsa sendiri.
16:10Wow. Dan respon dari investor akhirnya seperti apa?
16:14Oversubscribe berapa kali nih kalau saya boleh tahu?
16:17Penasaran juga nih.
16:19Terakhir kita diinfo, kita oversubscribe 135 kali.
16:23135 kali. Berarti itu juga menjadi salah satu
16:27supporting juga bagi perseroan
16:29karena ternyata dapat respon yang positif sekali nih Pak Yusuf.
16:32Aslinya bagaimana dipandang?
16:34Saya sangat berterima kasih kepada semua investor
16:37yang sudah mempercayakan kami
16:39ya pastinya kita akan berusaha menjaga kepercayaan ini.
16:43Kita akan berusaha bekerja lebih keras lagi,
16:46lebih baik lagi.
16:47Kita akan mendeliver result yang terbaik.
16:50Oke.
16:51Ya pastinya kita berusaha akan menjadi
16:55perusahaan terdepan selalu
16:57karena memang moto kita adalah selalu
16:59perusahaan yang pertama.
17:01Oke.
17:02That's why kita produksi yang pertama juga
17:04pertama kali mampu memproduksi
17:06molekuler diagnostik secara lokal.
17:08Wow, ini dia menarik.
17:10Nah lantas bagaimana strategi ke depan Pak Nathan
17:12dari perseroan yang mungkin sudah dipetakan
17:14di tahun 2024, ada dana segar
17:16di pertengahan tahun 2024 ini
17:18apakah masih ada potensi ruang dan waktu
17:20yang bisa dimanfaatkan begitu
17:22dengan ekspansi bisnis ke depan?
17:24Saya pikir sangat banyak ya
17:25karena sebenarnya peluaban Indonesia
17:27penyakit menular walaupun penyakit tidak menular
17:29itu sangat banyak.
17:30Jadi dengan sekarang kita tambah
17:32produk-produk baru ya
17:34ini akan sangat membantu rakyat Indonesia
17:36untuk murah produk ini
17:38untuk deteksi penyakit baik menular
17:40atau penyakit menular.
17:42Begitu banyak sebenarnya harus kita kembangkan.
17:44Jadi sebenarnya kita berterima kasih investor juga
17:46karena saya yakin banyak investor memilih kita juga
17:48karena melihat semangat kita juga
17:50karena kita sama-sama membangun
17:52ya, lewat pasar modal
17:54untuk benar-benar
17:56bersama-sama gotong royong
17:58meningkatkan taraf kesehatan di Indonesia.
18:00Oke. Ada upaya untuk membangun
18:02pabrik ataupun pendistribusian
18:04di luar Jawa kah?
18:06Mengingat tadi pendistribusian Pak Yosef sudah menyampaikan
18:08dari Sabang sampe Merauke sudah digrep
18:10tapi tahan dulu jawabannya, kita akan jelas sebenarnya.
18:12Dan pemirsa, kami masih akan
18:14segera kembali usai paliwara berikut ini.
18:26Ya pemirsa, kita lanjutkan kembali perbincangan menarik ini
18:28bersama dengan Bapak Nathan Tirtana, Komisaris Utama PT UBC
18:30Medical Indonesia TBK
18:32dan juga Bapak FX Yosua Rencung
18:34Direktur Utama PT UBC
18:36Medical Indonesia TBK
18:38Baik, Pak Nathan mungkin bisa disampaikan
18:40kalau bicara mengenai strategi bisnis
18:42pasca IPO, tadi kan memang pengembangan
18:44untuk pasca dalam negeri, tapi adakah
18:46rencana nanti ekspansi mungkin pembangunan pabrik
18:48di luar kota Jakarta
18:50ataupun dari tempat yang ada saat ini?
18:52Ada Pak, jadi tentu kita
18:54bertahap ya, jadi sementara ini
18:56kita sekarang proses untuk kualifikasi
18:58disebutnya WHOPQ
19:00oleh lembaga Finex
19:02ini akan perlu waktu sekitar 1 tahun
19:04sampai 1,5 tahun, mungkin bisa sampai 2 tahun
19:06bergantung ya, nah
19:08ketika sekarang kita dapat
19:10WHOPQ berarti kita dapat
19:12akses untuk ekspansi
19:14penjualan ke luar negeri
19:16dengan ini kita yakin kita harus
19:18bangun pabrik kedua untuk
19:20juga bisa melayani
19:22ekspansi ke luar negeri untuk jualan produk
19:24Itu dia, berarti untuk khusus
19:26kebutuhan ekspor begitu ya? Betul
19:28Oke, nah kesiapan dari
19:30equipment alat-alat produksi begini
19:32mungkin bisa disampaikan bagaimana dengan
19:34kemampuan SDM untuk mencapai produktivitas yang
19:36optimal begitu?
19:38Ya, pastinya dari alat sendiri
19:40memang kita sudah
19:42mulai menambah terus
19:44alat-alat itu untuk bisa memproduksi
19:46kemudian dari SDM
19:48kita beberapa kali
19:50kita kirim mereka untuk training di luar
19:52dengan partner Tresor Technology
19:54kita, supaya mereka
19:56mempunyai kemampuan
19:58meningkat
20:00kemampuannya pasti
20:02yang artinya mereka
20:04akan nantinya melakukan
20:06transfer knowledge juga
20:08kepada tim yang baru
20:10dimana yang tadi Pak Natas sudah jelaskan
20:12kalau kita sudah mendapatkan
20:14WHO recommendation ini, kita akan
20:16ekspansi untuk mungkin membuka site
20:18baru yang untuk mumpuni
20:20memenuhi kebutuhan market internasional
20:22Oke, nah lantas bagaimana nanti
20:24dengan upaya-upaya peningkatan
20:26kinerja dari sisi pendapatan
20:28laba bersih perseruan lah, kalau kita lihat
20:30begitu di tahun ini maupun ke depan
20:32begitu pas CAPL
20:34Oke, ya kita menargetkan tahun ini
20:36bisa mencapai revenue
20:38kurang lebih 300M
20:40dengan
20:42target gross profit margin
20:44kurang lebih di angka 40%
20:46ya
20:48itu yang kita akan coba maintain
20:50dan terus meningkat pastinya untuk revenue
20:52kita
20:54targetkan peningkatan
20:56yang cukup signifikan di tahun
20:582026 dengan adanya
21:00planning kita untuk melakukan ekspansi
21:02ekspor
21:04Nah, tantangannya lebih di mana
21:06kalau kita lihat produksinya
21:08kemudian pendistribusian alat-alat
21:10kesehatan yang dibikin
21:12ataupun dibuat lab berseruan sendiri
21:14Untuk yang dalam negeri dulu
21:16Oke, yang dalam negeri
21:18tantangannya pertama pasti adalah
21:20masalah
21:22memang SDM kita perlu
21:24latih dulu
21:26karena mereka punya
21:28kemampuan tetapi tadi yang
21:30dijelaskan bahwa belum diberi
21:32kesempatan untuk belajar dan ini sebenarnya
21:34kesempatan mereka untuk belajar
21:36Nah, dengan mereka sudah mampu
21:38untuk produksi dengan benar
21:40maka produk alat kesehatan
21:42dalam negeri ini akan mempunyai
21:44standar kualitas
21:46yang cukup mumpuni
21:48yang tidak kalah bersaing dengan produk-produk
21:50impor
21:52Kalau secara keunggulan
21:54keunggulan kompetitif apa
21:56yang bisa anda sampaikan Pak Nathan
21:58kepada pemirsa, i.e. di external
22:00para investor yang sudah memenangkan dana mereka
22:02Kalau secara keunggulan
22:04kita bisa yakinkan
22:06bahwa sekarang produk kita benar-benar
22:08kualitasnya sama dengan produk impor
22:10baik dari Amerika, baik dari Eropa
22:12benar-benar tidak ada perbedaan
22:14Tetapi keunggulan ya, ini benar-benar
22:16buatan Indonesia
22:18dan sekarang Bapak-Bapak Ibu bisa
22:20sampaikan ya, ntar ketika
22:22epidemik tidak perlu takut kalau untuk sekarang
22:24kita bisa bikin bisa, karena kita bisa bikin sendiri
22:26bisa cepat, jadi kalau misalnya sekarang ada
22:28penyakit baru ya, kita bisa
22:30bikin produknya
22:32dalam 3 minggu sudah ready di Indonesia
22:34Dulu ingat nggak, ketika sekarang kita
22:36Covid, kita harus impor
22:38Iya, betul
22:40Sekarang tidak perlu, dan ini juga
22:42sekarang dengan adanya sekarang produksi dalam negeri
22:44ketika sekarang ada penyakit baru
22:46yang khusus Indonesia, kita dengan
22:48gampang juga bisa develop untuk
22:50benar-benar penangani penyakit
22:52di Indonesia, jadi ini juga sangat
22:54bagus dalam arti untuk ketahanan
22:56di Indonesia dalam
22:58arti deteksi penyakit-penyakit
23:00yang tentunya dimana deteksi sekarang di Indonesia
23:02ini, penyakit-penyakit berbeda di
23:04di luar
23:06Ini juga merupakan salah satu sekarang semangat
23:08kita, karena kita benar-benar pengen membantu
23:10pemerintah dan membantu medical
23:12society, untuk bisa menangi
23:14penyakit-penyakit lebih baik
23:16dengan
23:18produksi lokal
23:20dalam negeri. Oke, itu dia
23:22salah satu keunggulannya, produksi dalam negeri
23:24sudah bisa dikatakan 100%
23:26begitu ya, lokal
23:28punya, begitu lah bisa dikatakan
23:30terkait dengan produk ini. Harapan terakhir
23:32Pak Yusuf, bagaimana Anda melihat prospek
23:34perseroan ke depan, pasti IPO
23:36menjadi perusahaan tercatat, yang pasti akan
23:38sangat terbuka begitu ke publik
23:40Pastinya
23:42harapannya kita bisa tumbuh terus
23:44semakin besar, kita bisa
23:46menjadi bukan hanya perusahaan
23:48yang
23:50bermain secara market
23:52dalam negeri, tetapi bisa menjadi
23:54perusahaan yang bermain secara global
23:56dan itu pastinya
23:58mengangkat taraf hidup masyarakat Indonesia
24:00pada umumnya, serta
24:02menjadi salah satu
24:04perusahaan yang dibanggakan oleh
24:06bangsa Indonesia, karena bisa mewakili
24:08bangsa Indonesia di market global
24:10Oke, itu dia. Pak Nathan terakhir, bagaimana
24:12optimisme Anda ke depan?
24:14Kita benar-benar sangat optimis
24:16dan itu passion kita, kita benar-benar
24:18pengen bersama dengan medical society
24:20Indonesia, dan juga pemerintah
24:22khususnya untuk pesawat pemerintah
24:24supaya benar-benar kita bisa
24:26bersama-sama, khususnya passion kita
24:28benar-benar untuk meningkatkan sama-sama
24:30meningkatkan tarif kasat Indonesia, dimana
24:32dulu, begitu banyak alat-alat
24:34diagnosis, tes Indonesia
24:36nggak terpakai, karena mahal
24:38Hmm, oke, oke
24:40Kita pengen bikin murah, supaya Indonesia
24:42bisa mendapatkan the best care treatment
24:44Indonesia, bukan
24:46hanya untuk orang-orang yang bisa afford
24:48pengobatan di Singapura
24:50tapi benar-benar untuk semua masyarakat
24:52bisa afford, bisa melakukan Indonesia
24:54dengan harga terjangkau, buatan Indonesia
24:56dan benar-benar secara kualitas
24:58benar-benar sangat
25:00sesuai dengan kualitas
25:02internasional. Oke, itu dia, Pak Mirza
25:04memang sudah menjadi pilihan tepat, lapse
25:06begitu ya, sudah memberikan kontribusi yang cukup
25:08besar terhadap kesehatan masyarakat tadi
25:10yang penting adalah harganya juga terjangkau
25:12semua lapisan masyarakat, sehingga bisa
25:14mendeteksi kesehatannya lebih dini, begitu ya
25:16Baik, Pak Yosua, terima kasih
25:18banyak atas kehadirannya, Pak Nathan, sukses juga, Pak
25:20Terima kasih, Pak Yosua
25:22yang hari ini IPO, begitu ya,
25:24di Bursa Efek Indonesia. Baik Pak Mirza,
25:26jangan beranjak dari tempat Anda, karena sesaat lagi
25:28kami masih akan kembali dengan tema menarik lainnya
25:30terkait dengan pemerintah dan DPR yang sepakat
25:32salurkan dana PMN, 27,4
25:34triliun rupiah. Kami segera kembali
25:38Terima kasih

Recommended