PDN Diserang, BSSN: Hanya 2% Data Ter-backup

  • 3 months ago

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian memberikan penjelasan terkait data PDNS 2 di Surabaya yang kena serangan ransomware.

 

Menurutnya, persoalan utama pada serangan virus ini adalah kurangnya sistem pencadangan (backup). Padahal, sudah semestinya data-data yang ada di PDNS 1 maupun PDNS 2 terselamatkan jika ada cadangan data pada PDNS lainnya.

 

Hal ini disampaikan Hinsa dalam Raker bersama Komisi I DPR RI, Kamis (27/6/2024). Ia menganalogikan kondisinya seperti mati listrik, artinya ketika ada gangguan di satu titik, maka bisa diselamatkan dengan genset.

 

Ia menyatakan bahwa cadangan data sangatlah diperlukan dan itu sesuai dengan Peraturan BSSN Nomor 4 Tahun 2021 tentang pedoman manajemen keamanan informasi sistem pemerintahan berbasis elektronik. Aturan itu mengharuskan adanya cadangan data.

 

Reporter: Muhammad Sukardi

Produser: Reza Ramadhan

Category

🗞
News
Transcript
00:00Backupnya data yang di PDNS 1 Surabaya itu
00:05Di masing-masing instansi kan ada di Batam?
00:09Di Batam itu tidak sepenuhnya, jadi kalau sebenarnya seharusnya kan itu DRC, Bu.
00:14DRC artinya apa data yang ada di Surabaya seharusnya itu harus ada di persis seperti itu juga di Batam.
00:22Jadi begitu misalnya ada gangguan misalnya di Surabaya nih,
00:27Analognya hampir sama, mati listrik, hidupkan genset.
00:31Kira-kira gitu sebenarnya.
00:33Interupsi Ibu, kenapa tidak ada?
00:37Mungkin nanti dari Kemimpo yang bisa menjelaskan Pak.
00:40Itu yang banyak dipertanyakan oleh para pakar IT Pak.
00:45Kenapa kok tidak ada?
00:47Begitu. Terima kasih.
00:50Baik.
00:51Nanti akan dijawab.
00:52Rangahnya Pak Kemimpo yang akan menjawab.
00:55Tapi sedikit saja berapa persen yang ter-backup di Batam?
00:59Berapa persen yang ter-backup di Batam?
01:03Hanya 2 persen dari data yang ada di Surabaya.
01:10Yang dikunci oleh ransomware di Surabaya.
01:13Hanya 2 persen.
01:15Makanya itu tidak dikatakan DRC.

Recommended