Jet Tempur Rafale Siaga 2026, Perkuat TNI AU Dalam Menjaga Kedaulatan Negara

  • kemarin dulu
JAKARTA, POJOKBACA.ID - Sang saka merah putih bersanding rapat dengan bendera Tricolore pada Upacara Jajar Kehormatan di Gedung Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta, pada Kamis, 10 Februari 2022.

Suasana itu bertepatan dengan kunjungan kehormatan Menteri Angkatan Bersenjata Republik Prancis Florence Parly ke Kemenhan guna bertemu langsung dengan Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto.

Dalam pertemuan bilateral di Kemenhan, kedua delegasi membahas peningkatan kerja sama dan hubungan pertahanan antara kedua negara di masa mendatang. Sejumlah kerja sama Indonesia-Prancis yang dibahas dalam pertemuan tersebut di antaranya penandatanganan kontrak pembelian pesawat tempur Rafale, kapal selam Scorpene, pengadaan satelit pertahanan, dan munisi persenjataan darat.

Menhan Prabowo Subianto dalam pernyataan tersebut menyampaikan, bahwa kerja sama pertahanan Indonesia-Prancis sudah terjalin cukup lama sejak 1950. “Saat ini, status hubungan bilateral kita di bidang pertahanan berada dalam status tertinggi, yaitu kita telah menandatangani Persetujuan Kerja sama Pertahanan/Defence Cooperation Agreement (DCA) pada 28 Juni 2021. Tentunya ini butuh ratifikasi dari parlemen kita untuk bisa dilaksanakan dengan baik,” ujar Prabowo dikutip dari situs resmi Kemenhan.

Menteri Angkatan Bersenjata Prancis, Florence Parly menyatakan, berbagai program alutsista yang ingin dikembangkan Indonesia dengan dukungan Prancis dan industri pertahanannya sebagai strategi yang tepat. Hal itu disebabkan Prancis dikenal sebagai negara yang memiliki industri pertahanan yang kompeten dan kualitasnya diakui dunia.

Dirinya memastikan bahwa Pemerintah Indonesia akan memesan 42 jet tempur Rafale. Indonesia merupakan negara kedua setelah India di kawasan Indo-Pasifik yang menggunakan Rafale. “Indonesia yang menjatuhkan pilhan untuk menggunakan Pesawat Rafale menunjukkan kepercayaan Indonesia kepada Prancis dan menjadi bukti bahwa kemitraan strategis kedua negara sangat kuat dan dinamis,” tuturnya.

Parly menyebut, Prancis bangga berkontribusi atas upaya modernisasi angkatan bersenjata Indonesia yang punya peran penting di ASEAN dan kawasan Indo-Pasifik. “Penandatanganan kontrak antara Indonesia dan Prancis yang baru saja dilaksanakan ini merupakan tahap penting dalam proses pengadaan alutsista Indonesia, dan Prancis berharap kontrak kerjasama ini dapat diaktifkan sesegera mungkin,” ia menandaskan.

Pemerintah Indonesia melalui Kemenhan merampungkan kontrak pengadaan pesawat tempur Rafale. Indonesia sendiri telah memesan Rafale sebanyak 42 unit dan dibagi menjadi 3 tahapan. Tahap pertama, Indonesia memesan 6 unit Rafale pada September 2022 dan tahap kedua dilanjutkan pemesanan 18 unit Rafale pada Agustus 2023. Tahap ketiga sejumlah 18 unit pada 8 Januari 2024.

Rafale merupakan pesawat tempur canggih generasi 4.5 yang menjadi salah satu pesawat andalan negara-negara anggota NATO..***