Kisah Inspiratif, Kaum Difabel Bisa Jadi Pengusaha

  • 3 months ago

Irma Suryati selalu memeriksa secara teliti hasil jahitan pegawainya sesama difabel berupa kerajinan tangan di Kebumen, Jateng. Bersama suaminya, ia merintis usaha kerajinan tangan sejak tahun 2002 silam.

 

Selain dijual di Kebumen, kerajinan tangan ini juga dijual ke Jakarta. Kerajinan bahan keset terbuat dari limbah pabrik garmen. Keuntungannya ratusan juta per bulan.

 

Kontributor: Juhartoyo

Category

🗞
News
Transcript
00:00Irma Suryati selalu memiliki secara teliti hasil jahitan pegawainya sesama di Fabel berupa kerajinan tangan mulai dari keset hingga handicraft lainnya.
00:15Bersama suaminya, Irma Suryani telah merintis usaha kerajinan tangan sejak tahun 2002 silam.
00:21Hasil karyanya tak hanya dijual di wilayah kebumen Jawa Tengah namun juga merambah ke Jakarta.
00:27Dengan memanfaatkan limbah kain perca, Irma mampu merob untung hingga ratusan juta rupiah.
00:32Namun usahanya pernah hancur tahun 2005 akibat kiosknya di pasar Karangjati terbakar.
00:38Tak ingin larut dalam kesedihan, Irma memindahkan lokasi usahanya ke kawasan desa Karangsari kebumen Jawa Tengah yang merupakan kampung halaman suaminya.
00:48Selain memasarkan karyanya secara langsung, Irma juga memanfaatkan media sosial.
00:54Usahanya terus berkembang hingga mempekerjakan 300 divabel.
00:59Sejak kecil, Irma sudah menyandang cacat fisik akibat virus folio.
01:05Saat mencari kesembuhan di rumah sakit ortopedi Solo, Irma bertemu dengan Agus Prianto yang juga penyandang divabel dan kelak menjadi suaminya.
01:14Keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang untuk peraicuan bahkan membuka lapangan pekerjaan.
01:20Dari kebumen Jawa Tengah, Johar Toyo melaporkan.
01:23Terima kasih.

Recommended