Susu Sapi yang Tak Pernah Kering dari Dusun Terpencil di Kota Batu
- kemarin dulu
BATU, KOMPAS.TV - Terletak di dataran tinggi, Kota Batu di Jawa Timur memiliki pemandangan alam indah dan udara yang sejuk.
Berada di kaki dan lereng pegunungan, perekonomian kota batu sebagian besar ditunjang dari sektor pariwisata dan pertanian. Di ujung Kota Batu, tepatnya di bagian barat di bawah kaki gunung banyak, ada sebuah dusun terpencil yakni Dusun Brau di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji. Disini 90 persen lebih warga hidup dari beternak sapi perah. Jumlah populasi sapi perah tiga kali lebih banyak dari jumlah warga. Setiap harinya, produksi susu sapi perah terus mengalir, dan didistribusikan ke koperasi kelompok tani setempat. Dalam sehari, produksi susu sapi mencapai 6.000 liter, dan diolah menjadi susu. Beberapa warga desa, seperti Munir dan istrinya menyebut, dari tekun beternak sapi perah, mereka sudah bisa memenuhi kebutuhan sehari hari, bahkan memenuhi biaya pendidikan anak-anaknya. Karena tidak hanya susu, limbah kotoran sapi juga bisa diolah menjadi biogas dan pupuk. Alhasil semua hasil dari beternak bisa dimanfaatkan.
"Dusun Brau ini adalah salah satu sentra peternakan sapi perah di Kota Batu. Alhamdulillah sampai saat ini terus berkembang, bahkan jumlah sapi lebih banyak dibandingkan penduduk. Kami juga mengolah susu menjadi keju mozzarela. Ini juga menambah penghasilan warga dengan adanya keberhasilan mengelola susu sapi" Kata Munir.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/517121/susu-sapi-yang-tak-pernah-kering-dari-dusun-terpencil-di-kota-batu
Berada di kaki dan lereng pegunungan, perekonomian kota batu sebagian besar ditunjang dari sektor pariwisata dan pertanian. Di ujung Kota Batu, tepatnya di bagian barat di bawah kaki gunung banyak, ada sebuah dusun terpencil yakni Dusun Brau di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji. Disini 90 persen lebih warga hidup dari beternak sapi perah. Jumlah populasi sapi perah tiga kali lebih banyak dari jumlah warga. Setiap harinya, produksi susu sapi perah terus mengalir, dan didistribusikan ke koperasi kelompok tani setempat. Dalam sehari, produksi susu sapi mencapai 6.000 liter, dan diolah menjadi susu. Beberapa warga desa, seperti Munir dan istrinya menyebut, dari tekun beternak sapi perah, mereka sudah bisa memenuhi kebutuhan sehari hari, bahkan memenuhi biaya pendidikan anak-anaknya. Karena tidak hanya susu, limbah kotoran sapi juga bisa diolah menjadi biogas dan pupuk. Alhasil semua hasil dari beternak bisa dimanfaatkan.
"Dusun Brau ini adalah salah satu sentra peternakan sapi perah di Kota Batu. Alhamdulillah sampai saat ini terus berkembang, bahkan jumlah sapi lebih banyak dibandingkan penduduk. Kami juga mengolah susu menjadi keju mozzarela. Ini juga menambah penghasilan warga dengan adanya keberhasilan mengelola susu sapi" Kata Munir.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/517121/susu-sapi-yang-tak-pernah-kering-dari-dusun-terpencil-di-kota-batu