Perkembangan Terkini Sektor Jasa Keuangan Nasional

  • 3 months ago
OJK menilai sektor jasa keuangan nasional tetap stabil di tengah ketidakpastian Global. OJK menyampaikan stabilnya sektor jasa keuangan dalam negeri didukung tingkat permodalan yang kuat hingga likuiditas yang memadai.

Category

📺
TV
Transcript
00:00Terima kasih Anda masih bergabung bersama kami peserta OJK menilai sektor jasa keuangan nasional tetap stabil di tengah ketidakpastian global.
00:07OJK menyampaikan stabilitas sektor jasa keuangan dalam negeri didukung tingkat permodalan yang kuat hingga likuiditas yang memadai.
00:19Otoritas jasa keuangan menilai sektor jasa keuangan nasional tetap stabil di tengah ketidakpastian global.
00:25OJK menyebut ketidakpastian global akibat tingginya tensi geopolitik, potensi meluasnya perang dagang, serta kinerja perekonomian global yang masih dibawah ekspektasi.
00:36Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyampaikan stabilitas sektor jasa keuangan yang tetap terjaga didukung tingkat permodalan yang kuat hingga likuiditas yang memadai.
00:47OJK pada 29 Mei 2024 menilai sektor jasa keuangan terjaga stabil yang didukung oleh tingkat permodalan yang kuat dan likuiditas memadai di tengah ketidakpastian global akibat masih tingginya tensi geopolitik, potensi meluasnya perang dagang, serta kinerja perekonomian global yang masih dibawah ekspektasi.
01:15Tensi perang dagang kembali meningkat akibat kenaikan tarif AS dan beberapa negara AS Latin terhadap produk-produk dari Tiongkok.
01:28Sementara itu terkait perekonomian domestik, OJK menilai perekonomian Indonesia tetap cemerlang setelah tumbuh lebih tinggi pada kuartal 1 2024 sebesar 5,11 persen.
01:39Pertumbuhan ini diatas ekspektasi pasar yang didorong oleh pengeluaran pemerintah dan lembaga non-profit serta konsumsi rumah tangga.
01:48Tim Liputan IDX Channel
01:56Pemirsa rapat Dewan Komisioner OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga.
02:01OJK menyebut stabilnya sektor jasa keuangan nasional terjadi di tengah guncangan ketidakpastian global yang diakibatkan oleh sejumlah hal yang masih terus berlanjut hingga saat ini.
02:12Dalam pernyataan terbaru hasil rapat bulanan Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendrasiregar menyampaikan sejumlah sentimen global yang masih terus berlanjut
02:20diantaranya adalah konflik geopolitik, tensi perang dagang yang kembali meningkat akibat kenaikan tarif AS dan beberapa negara AS Latin terhadap produk-produk dari Tiongkok
02:31kemudian otoritas moneter Eropa yang diperkirakan akan lebih akomodatif untuk mendorong perekonomian yang lemah di tengah tingkat inflasi yang mulai meredah.
02:41Serta Bank Sentral Tiongkok yang mengambil langkah akomodatif sejalan dengan pemerintahannya yang menerbitkan insentif fiskal yang agresif.
02:49Di tengah berbagai sentimen tersebut perekonomian dan sektor jasa keuangan di Indonesia pun masih tercatat cukup berdaya tahan atau resilient
02:57dan sementara itu pemirsa stabilnya sektor jasa keuangan nasional tentunya tak bisa dilepaskan dari industri perbankan yang notabene menjadi salah satu pelopang utama sektor jasa keuangan nasional.
03:09Lantas bagaimana kinerja industri perbankan dalam negeri sejauh ini? Berikut kita simak informasinya.
03:18Otoritas jasa keuangan mencatat kredit perbankan per April 2024 tumbuh 13,09 secara tahunan menjadi 7.310 triliun rupiah.
03:29Kepala eksekutif pengawas perbankan OJK Dian Ediana Rai mengatakan penyaluran kredit yang cukup signifikan tersebut
03:35melanjutkan tren pertumbuhan kredit pada periode sebelumnya dan seara dengan target pertumbuhan kredit di tahun 2024.
03:44Dari sisi kinerja intermediasi pada bulan April 2024 kredit melanjutkan catatan double digit growth sebesar 13,09 persen year on year menjadi sebesar 7.310,7 triliun.
04:01Penyaluran kredit yang cukup signifikan tersebut ini melanjutkan tren pertumbuhan kredit sejak periode sebelumnya dan seara dengan target pertumbuhan tahun 2024.
04:12Tren pertumbuhan kredit yang baik ini menunjukkan dukungan dan tentu saja komitmen perbankan yang tinggi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
04:22Sejalan dengan pertumbuhan kredit dana pihak ketiga juga mengalami pertumbuhan positif baik secara bulanan dan tahunan.
04:29Pada April 2024, DPK tercatat tumbuh sebesar 8,21 persen menjadi 8.653 triliun rupiah dengan Giro menjadi kontributor pertumbuhan DPK terbesar yaitu 11,81 persen secara tahunan.
04:43Tim Liputan IDX Channel
04:50Sejalan dengan pertumbuhan kredit dana pihak ketiga perbankan juga mencatatkan pertumbuhan positif dan pada bulan April 2024 DPK tumbuh sebesar 8,21 persen secara year on year menjadi 8.653 triliun rupiah.
05:05Dari sisi kualitas kredit data OJK menunjukkan kualitas kredit perbankan tetap terjaga dengan rasio NPL net perbankan sebesar 0,81 persen dan NPL Gross sebesar 2,33 persen.
05:17Sementara itu likuiditas industri perbankan pada bulan April 2024 juga memadai dengan rasio alat liquid per non-core deposit dan alat liquid per dana pihak ketiga masing-masing sebesar 113,9 dan 25,6 persen atau jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.
05:38Adapun secara keseluruhan kinerja industri perbankan Indonesia per April 2024 dinilai oleh OJK tetap resilient dan stabil didukung oleh tingkat profitabilitas ROA sebesar 2,51 persen dan NIM sebesar 4,56 persen.
05:53Serta pemodalan perbankan yang tinggi sebesar 25,99 persen dan dari industri perbankan kita bergeser ke industri fintech peer-to-peer lending.
06:02Seperti apa situasi terkini dari industri peer-to-peer lending berikut informasinya.
06:09Otoritas jasa keuangan menyampaikan terdapat 3 penyelenggara dari 100 penyelenggara fintech peer-to-peer lending yang belum memenuhi ketentuan ekuitas minimum sebesar 2,5 miliar rupiah hingga akhir April 2024.
06:23Kepala eksekutif pengawas lembaga pembiayaan perusahaan modal Ventura, lembaga keuangan mikro dan lembaga jasa keuangan lainnya OJK Agusman mengatakan biaknya terus melakukan langkah yang diperlukan terkait kelanjutan action plan mengenai upaya pemenuhan kewajiban ekuitas minimum dari 3 perusahaan fintech lending yang dimaksud.
06:42April 2024 terdapat 5 perusahaan pembiayaan dari 147 perusahaan yang belum memenuhi ketentuan kewajiban ekuitas minimum sebesar 100 miliar rupiah.
06:55Sementara itu saat ini terdapat 3 dari 100 penyelenggara peer-to-peer lending yang belum memenuhi kewajiban ekuitas minimum 2,5 miliar rupiah.
07:06OJK terus melakukan langkah-langkah yang diperlukan terkait progress action plan upaya pemenuhan kewajiban ekuitas minimum dimaksud, baik berupa injeksi modal dari pemegang saham maupun dari strategic investor yang kredibel dan juga pengembalian izin usaha.
07:24Sementara itu terkait pertumbuhan industri, OJK mencatat outstanding pembiayaan peer-to-peer lending pada April 2024 mencapai 62,74 triliun rupiah.
07:34Pencapaian pada April 2024 tumbuh sebesar 24,16 persen secara tahunan lebih tinggi dibandingkan Maret 2024 yang tumbuh sebesar 21,85 persen.
07:45Tim Liputan IDX Channel
07:50Ya terkait industri pembiayaan terutama fintech peer-to-peer lending, OJK mencatat outstanding pembiayaan peer-to-peer lending pada April 2024 mencapai 62,74 triliun rupiah.
08:01Pencapaian pada April 2024 tumbuh sebesar 24,16 persen year on year.
08:07Dan sementara itu tingkat resiko kredit macet secara agregat atau TWP 90 pada April 2024 tercatat dalam kondisi terjaga.
08:17Perujuk data OJK TWP 90 pada April 2024 sebesar 2,79 persen atau tercatat menurun dari posisi April 2023 yang sebesar 2,82 persen.
08:27Dan secara bulanan nilai TWP per April 2024 juga menurun jika dibandingkan dengan posisi Maret 2024 sebesar 2,94 persen.
08:37Tak hanya soal pemenuhan ekuitas dan penyaluran kredit peer-to-peer lending, OJK juga menyampaikan telah menjatuhkan sanksi administratif kepada 10 perusahaan pembiayaan atau multifinance,
08:4910 perusahaan modal ventura, dan 13 penyelenggara peer-to-peer lending pada bulan Mei 2024.
08:54Dan OJK menyatakan pemberian sanksi itu dalam rangka menegakkan kepatuhan dan integritas industri.
09:02Dan OJK pun berharap upaya penegakan kepatuhan dan pengenaan sanksi tersebut dapat mendorong pelaku industri untuk peningkatan aspek tata kelola yang baik,
09:11kehatian dan pemenuhan terhadap ketentuan yang berlaku, sehingga pada akhirnya dapat berkinerja lebih baik dan berkontribusi secara maksimal.
09:20Sehingga dengan apa yang kemudian dilakukan oleh lembaga keuangan, apakah itu perbankan dan non-perbankan,
09:26dapat dilakukan secara maksimal untuk memberikan rasa aman dan juga nyaman kepada masyarakat pengguna.
09:32Dan menurut saya kita cukupkan informasi di segmen ini, pastikan Anda masih bersama kami dalam IDX Resession Closing.

Recommended