Budi Pekerti (2023)

Prani adalah seorang guru sekolah paruh baya yang dikenal karena etikanya yang tak tergoyahkan, dan hukuman kreatifnya – yang disebut “refleksi” – membuatnya dikagumi oleh rekan-rekannya dan dihormati oleh murid-muridnya. Ketika dia melihat seseorang mengantri di kedai kue kelapa yang populer, dia tanpa rasa takut berbicara menentang ketidakadilan tersebut. Namun perbuatannya berubah secara tak terduga ketika seorang vlogger memposting video dirinya, yang menjadi viral, disalahartikan, dan memicu gelombang kritik online. Reputasi Prani dan peluang untuk mendapatkan posisi wakil kepala sekolah yang ia cita-citakan tiba-tiba terancam, dan meskipun keluarganya berusaha membantunya membuktikan bahwa ia tidak bersalah, situasinya segera menjadi tidak terkendali.