Trauma Gempa, 50 Warga Kabandungan Sukabumi Mengungsi di Tenda Darurat

  • 5 bulan yang lalu
Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi menjadi wilayah yang paling parah terdampak gempa swarm berkekuatan Magnitudo 4,0 di lereng Gunung Salak pada 8 Desember 2023 lalu.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Sukabumi, total ada 137 rumah yang alami kerusakan di Desa Cipeutey akibat gempa darat tersebut. Dengan rincian, 38 rusak ringan, 26 rusak sedang dan tiga rusak berat. Tidak hanya itu, di desa ini dua unit fasilitas umum rusak dan jalan retak di dua titik.

Kepala Desa Cipeuteuy, Purnama Wijaya mengatakan, sebanyak 13 KK 50 jiwa memilih untuk tidur di pengungsian akibat rumah mereka terdampak gempa tektonik ini.

Mereka mengungsi ke dua tenda darurat yang telah disediakan BPBD dan Dinsos di Kampung Pasir Masigit.

Menurut Purnama, warga memilih tidur di tenda karena merasakan trauma setiap hari selama sepekan ini merasakan gempa bumi. Tak hanya itu, mereka juga khawatir gempa susulan sewaktu-waktu bisa mengancam jiwa mereka.

Ia menjelaskan bahwa lindu yang terjadi setiap harinya, sebanyak 3 hingga 5 kali. Meskipun kecil, tetap membuat warga merasa ketakutan.

Purnama menambahkan, gempa yang paling terasa besar adalah gempa M4,6 yang terjadi pada Kamis pagi. Dampaknya diperkirakan meningkatkan tingkat kerusakan rumah dari ringan menjadi sedang hingga berat.

Terkait rencana relokasi bagi warga yang terdampak, Purnama menyebut pihaknya menunggu arahan dari Pemkab Sukabumi yang masih menunggu hasil kajian BMKG dan PVMBG.

Meski begitu, ia menyebut sudah ada dua lokasi hunian sementara yang dijadikan rencana untuk tempat relokasi.

Ia menegaskan bahwa hunian baru harus memiliki sumber air dan rencananya lokasi yang dipilih memiliki akses jalan.

Sebelumnya diberitakan, BMKG menyatakan gempa bumi tektonik berkekuatan 4.6 magnitudo pada Kamis (14/12/2023) pukul 06.35 WIB di wilayah Sukabumi dan Bogor merupakan rangkaian aktivitas gempa yang terjadi secara beruntun sejak 6 Desember 2023.

Dalam konferensi pers online, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut berdasarkan hasil monitoring BMKG sejak 6 hingga 14 Desember 2023 pukul 07.57 WIB, telah terjadi gempa bumi di area episenter sebanyak 55 kali. Adapun magnitudo terbesar 4.6 dan terkecil 1.7 yang menyebabkan beberapa rumah rusak.

Menurut data terakhir, Dwikorita mengatakan telah terjadi empat kali gempa susulan sejak gempa terbesar 4.6 magnitudo pukul 06.35 WIB.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menerangkan episenter gempa bumi 4.6 magnitudo ini terletak pada koordinat 6.76 LS dan 106.53 BT atau tepatnya di darat pada jarak 25 kilometer Barat Laut Kabupaten Sukabumi pada kedalaman 5 kilometer.

Titik itu berada di sekitar Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, yang berada di kaki Gunung Salak. Namun guncangan juga dirasakan di wilayah Kabupaten Bogor dan sekitarnya bahkan Depok, Bekasi, dan Jakarta.

Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi ini akibat aktivitas sesar aktif.

Dianjurkan