GUEST STAR: Makna dan Lirik Lagu Viral 'Kepada Noor' yang Dibawakan Panji Sakti

  • last year

Hai, okezoners! Pada ingat gak sama lagu "Kepada Noor" yang viral di media sosial? Kali ini, Guest Star kedatangan penyanyi lagu fenomenal tersebut, yakni Panji Sakti.

 

Dalam kesempatan ini Panji Sakti menceritakan makna dan lirik dari lagu "Kepada Noor".

 

Saksikan terus Guest Star setiap Sabtu dan Minggu pukul 16.30 WIB. Jangan sampai terlewatkan ya!

 

Reporter: Galuh Indrajita

Category

🗞
News
Transcript
00:00 [Musik]
00:06 Hai, hai, hai, pemirsa ketemu lagi sama Galuh disini di Gessar
00:12 karena setiap tamu adalah bintang.
00:15 Ini kali ini Galuh Indrajita tuh sedang merasakan
00:20 suasana-suasana senja.
00:22 Wih...
00:23 Karena kali ini kedatangan bintang tamu dari Bandung ya mas ya.
00:29 Ini aku panggilnya mas Akang AA atau apa nih?
00:34 Mas lah, Akang-Akang.
00:35 Akang.
00:36 Dari Bandung.
00:37 Akang, oke. Akang Panji Sakti hai, tepuk tangan dulu dong.
00:41 Senang banget nih aku ada Kang Panji tuh ngerasa
00:47 sini suasananya lagi Bandung banget gitu ya.
00:50 Iya, habis dari mana Kang?
00:52 Dari Bandung, Kerawang, terus ke Jakarta.
00:56 Ih sedep banget.
00:58 Aku dari Bandung, dulu aku lama di Bandung, Kerawang, rumahku di Kerawang.
01:01 Memang kita jodoh banget untuk dipertemukan hari ini ya.
01:04 Klop hari ini.
01:05 Klop banget.
01:06 Gimana nih perasaannya Kang?
01:07 Shooting senja.
01:08 Shootingnya senja.
01:09 Tadi aja kan sebelum sini, Akang-Akang kan ngopi dulu kan.
01:12 Senja banget ini, tinggal dengan senja.
01:15 Ini aku melihat lagu-lagu Kang Panji itu muncul di TikTok FYP aku,
01:21 lagu kepada Nur, terus kayak banyak banget,
01:25 hype-hype lagu yang para Genzy berikan tentang lagu itu,
01:31 itu gimana perasaan Mas tiba-tiba lagunya boom di TikTok?
01:36 Aku kalau seperti umumnya orang-orang ya pasti kalau viral,
01:41 terus bukan yang negatif ya,
01:43 kalau viral ya pasti senang.
01:45 Tapi yang paling aku syukuri dari viralnya lagu itu,
01:50 aku bersyukur karena anak-anak muda terutama,
01:55 mereka ngerti, oh itu ternyata dari puisi gitu.
01:58 Aku sangat bersyukur banget.
01:59 Karena musikalisasi puisi kan ada festivalnya tiap tahun tuh.
02:03 Oh gitu ada festivalnya.
02:04 Baru tau ya.
02:05 Baru tau aku.
02:06 Jadi tiap provinsi itu menyaring semua SMA untuk ada lomba festival musikalisasi puisi,
02:12 kemudian pemenang tiap provinsi itu akan dilanjut ke tingkat nasional.
02:17 Oh kayak FLS gitu gak sih?
02:19 Hampir kayak gitu.
02:21 Oh gitu.
02:22 Pantesan aku SMA disuruh musikalisasi puisi, itu ternyata ada lombanya.
02:26 Ada lombanya tiap tahun.
02:27 Oh gitu.
02:28 Dan aku selalu jadi jurinya, tapi musikalisasi puisi gak kunjung tenar-tenar juga gitu,
02:33 gak setenar dulu jaman, ada jaman Mas Ari Malibu Almarhum sama Mbak Ari Reda.
02:39 Oke.
02:40 Belum ada yang booming lagi, alhamdulillah.
02:43 Mungkin kebananur bisa mewakili gairah itu ya untuk musikalisasi puisi.
02:48 Kenapa Kang Panji itu memilih lagu itu kepada Nur?
02:54 Lagu itu yang milih aku.
02:56 Oh gitu.
02:57 Terus kenapa musikalisasi puisi gitu?
03:00 Karena itu memang pekerjaanku, jadi pekerjaanku kan cuma bikin lagu ya,
03:04 jadi kalau lu mengklaim diri lu sebagai penulis lagu,
03:09 maka semua kalimat, semua kata yang ada tuh bisa jadi lagu, bahkan apalagi puisi gitu.
03:15 Aku kenal puisi kan semenjak denger ya itu Mas Ari Malibu dengan Mbak Reda,
03:22 dengan Hujan Bulan Juni, Aku Ingin, Metamorphosis,
03:25 aku baru tahu juga, oh ternyata puisi bisa dibikin lagu juga.
03:29 Mulai dari situ aku mulai tertarik tuh, lihat-lihat puisi mana yang bisa dimusikalisasi puisi.
03:34 Itu kan, berarti kan ada puisinya sebelumnya, dapat inspirasi nadanya tuh gimana,
03:41 setelah membaca puisinya kayak, oh kayaknya cocoknya digini ini,
03:44 apa mengalun begitu saja apa gimana sih?
03:46 Mengalun begitu aja pertamanya, tapi kan begitu lagunya jadi kan ada revisi tuh,
03:51 kita kan sering revisi lagu-lagu kita tuh.
03:53 Eh ternyata ini gak enak, ternyata ini gak,
03:55 misalnya ada kata, misalnya contoh nih, kayak ada kata yang terbang tinggi tapi,
04:01 oh gak mungkin nih, aku ngambil nada yang rendah misalnya,
04:04 nadanya gak boleh rendah nih, karena ini terbang tinggi,
04:06 atau misalnya, misalnya naik-naik ke puncak gunung lah,
04:09 kenapa lagu naik-naik ke puncak gunung itu sangat populer?
04:12 Karena pas kata naiknya, dia memang naik nadanya, nah kayak gitulah,
04:16 jadi ada penyesuaian gitu.
04:18 Oh iya bener ya?
04:19 Iya, misalnya-misalnya contoh, nah itu aku mencoba menyesuaikan itu.
04:25 Kalau lagu Kepada Nur ini ciptaannya Sapardi ya?
04:28 Bukan, Sari Fidayat.
04:30 Sari Fidayat, oh gitu aku kira, itu susah gak sih kayak tiba-tiba baca puisi Kepada Nur?
04:37 Yang susah itu karena, biasanya teman-teman yang muda-muda terutama,
04:44 karena aku sudah tua.
04:46 Enggak loh, gak kelihatan.
04:48 Jadi orang-orang muda itu selalu terhalang, kok susah ya bikin,
04:51 karena lu gak mau mulainya, lu terlalu berat sama makna puisinya,
04:57 ini kalau gak sesuai sama makna puisinya gimana ya?
04:59 Dia jadi takut sendiri, padahal musikalisasi puisi yang kamu bikin itu,
05:04 gak harus jadi lagu yang penting lah gitu.
05:07 Itu justru musikalisasi puisi itu jalan besar mengerti makna puisinya.
05:12 Oh gitu, jadi untuk mengetahui makna puisi tersebut, makanya musikalisasi.
05:18 Dan gak harus akurat seperti yang di, misalnya puisi Akut karya Hairel Anwar gitu ya,
05:24 harus akurat seperti yang dibuat oleh Hairel Anwar, gak harus juga.
05:30 Jadi karena itu puisinya sudah rilis, jadi itu menjadi milik elu, milik gue puisi ini.
05:36 Jadi interpretasinya bisa bebas, bisa apa pun.
05:40 Kayak kepada Nur itu kan buat istrinya Sarif Hidayatun,
05:44 itu begitu nyampe ke saya, "ah enggak, ini bukan buat istrinya Sarif Hidayatun,
05:49 ini untuk Nur yang Nur Tuhan, untuk ada nilai ketuhanan di puisinya."
05:54 Jadi aku persembahkan si musikalisasi puisi itu memang untuk Tuhan,
05:58 jadi muknya aku berubah jadi kapital gitu.
06:02 Dan itu boleh, boleh, sangat boleh.
06:04 Kalau misalnya ini kan, Kang Panji kan sudah berapa lama menjalani profesi sebagai juri musikalisasi puisi.
06:12 Biasanya apa sih yang dilihat dari peserta-peserta untuk menjadikan kandidat,
06:17 "ini kayaknya enak nih lagu ini, apa sih yang menjadi patokan gitu untuk Mas Panji sendiri?"
06:22 Kalau aku sebagai juri sudah tujuh atau enam atau tujuh kali gitu, berarti kan tujuh tahun.
06:31 Wah banyak juga, lama juga.
06:33 Jadi juri terus, jadi juri terus.
06:36 Itu aku merindukan kebaruan gitu.
06:40 Karena setiap orang pasti beda-beda kan.
06:42 Iya beda-beda, puisinya mungkin satu, dibawakan oleh sekian banyak sekolah gitu.
06:47 Kadang mereka, ya mereka berhak punya idola ya.
06:50 Misalnya mereka suka A, suka B, suka C gitu.
06:54 Tapi begitu ikut lomba musikalisasi puisi, apa yang mereka idolakan itu gak muncul.
07:00 Mereka suka tulus tapi gak ada tulus-tulusnya amat di lagunya.
07:04 Itu aku sangat, bukan kecewa ya, menyayangkan gitu.
07:08 Mereka kan zaman-zamanya K-pop, misalnya suka K-pop, misalnya yang sekarang lagi booming, misalnya suka kodplay.
07:14 Tapi begitu berkarya, gak ada sedikit pun ciri khasnya kodplay, ciri khasnya yuranunita, ciri khasnya tulus, misalnya kalau mereka suka tulus gitu.
07:25 Jadi gak masuk ke situ.
07:27 Kalau mas terinspirasinya dari siapa?
07:29 Kalau aku bikin lagu atau musikalisasi puisi?
07:33 Bikin lagu dan musikalisasi puisi.
07:36 Kalau bikin lagu aku suka Beatles, meskipun lagu-laguku gak terlalu Beatles-Beatles amat.
07:41 Kalau misalnya musikalisasi puisi, saya suka ya itu, mas Arie Malibu dan mbak Reda.
07:48 Setelah memusik, gimana ya, disebutnya gimana sih, memusikalisasi puisi.
07:55 Mengalihwahanakan biasanya suka disebut.
07:56 Mengapa?
07:57 Mengalihwahanakan, dari puisi menjadi karya lagu.
08:00 Mengalihwahanakan, dari puisi menjadi karya lagu.
08:04 Susah ya, bahasa Indonesia ternyata.
08:06 Itu apa yang menjadi favorit mas setelah banyak lagu yang telah dibuat?
08:14 Ada gak yang paling favorit satu lagu aja yang sudah dibikin?
08:18 Sangen.
08:21 Sangen? Lagunya kayak gimana?
08:23 Artinya apa?
08:26 Sangen tuh alat petik tradisional Jepang.
08:29 Kayak apa, ada nama lainnya tapi saya lupa.
08:32 Jadi kalau di kita kan rebab tuh, tapi rebab kan digesek.
08:36 Sangen tuh jadi alat musik tradisional Jepang yang dipetik.
08:39 Dan mungkin dua atau tiga senar aja.
08:41 Kenapa?
08:44 Karena ada kalimat ini nih, itu karya pak Soni Farid Maulana Almarhum.
08:50 Jadi, ada kalimat, aku harus nyanyi nih.
08:58 Ya, sambil nyanyi gak mau gak dong?
09:00 Gak apa-apa dong?
09:02 Gak apa-apa dong?
09:04 Kau dan aku saling mencari dan saling menemukan, itu luar biasa.
09:08 Kau dan aku saling mencari dan saling menemukan, itu maknanya luar biasa ya.
09:12 Coba dong nyanyiin dong, please.
09:15 [Lirik] Perada lagu itu, petikan sangen itu, telah menarik bintang langitku.
09:23 [Lirik] Berlabuh di telukmu, tidur lelap dalam matamu, kau dan aku saling mencari, saling menemukan.
09:35 Oh, tolong tangan dong.
09:39 Bisa banget ya bikin lagu kayak gitu.
09:41 Sempet viral banget tuh lagu-lagu kepada Nor di TikTok.
09:46 Rasanya gimana kalau misalnya ada muda-mudi bikin lagu itu, bikin sound itu, terus ngeliat kontennya yang bucin, ya kan?
09:58 Gimana tuh perasaannya, mas?
10:00 Ya, seneng sih.
10:02 Seneng banyak orang yang appreciate.
10:04 Kalau karyamu banyak diputar atau karyamu banyak dimainkan sama orang, kan berarti karyamu sedang dihargai.
10:10 Iya.
10:11 Jadi itu aku sangat seneng sih, happy.
10:13 Dan aku pengen itu jadi, apaya, kalaupun lagu, kan gak harus selalu viral, kan gak mungkin selalu viral, kan?
10:21 Iya.
10:22 Akan tergantikan. Aku pengen nanti kalau satu saat lagu itu ada penggantinya, aku pengen musikalisasi puisi juga.
10:28 Mungkin dari yang teman-teman lain yang lebih segar gitu, fresh.
10:32 Pengennya gitu.
10:33 Kalau menurut Kang Panji, antara lagu buatan Kang Panji dengan musikalisasi puisi itu bedanya apa?
10:40 Apa yang menjadi pembeda?
10:42 Mungkin pembedanya, kalau lagu aku kebanyakan sekarang, itu maknanya belakangan jadinya, taunya.
10:55 Sesuai dengan perkembangnya pengetahuan.
10:57 Tapi kalau musikalisasi puisi, kadang kelemahan saya dalam musikalisasi puisi adalah aku kenal dengan penyairnya.
11:04 Padahal gak harus kenal juga.
11:06 Tapi kebetulan selama sejauh ini, puisi yang aku musikalisasi puisi, aku kenal dengan penyairnya.
11:13 Jadi aku bisa berdialog.
11:15 Jadi aku bisa lebih paham maknanya duluan, puisinya.
11:21 Tapi kalau lagu-lagu aku belakangan, aku bahkan saat menuliskan lagunya gak ngerti artinya.
11:27 Jadi artinya belakangan.
11:29 Oh jadi...
11:30 Mungkin ada orang yang dengar, "Oh ini artinya ini ya, Ji?"
11:33 "Oh ya benar juga ya."
11:34 Oh gitu.
11:35 Bisa gitu.
11:36 Jadi memang pemahamannya beda ya.
11:38 Kok bisa luas banget kebukanya.
11:41 Aku senang deh ngobrol-ngobrol sama kamu Panji ini.
11:44 Tapi bentar lagi nih kita bakal main games.
11:46 Tapi ini akan break dulu sebentar, jadi jangan kemana-mana, tetap di Gestar.
11:50 Karena siap tamu adalah Vintang.
12:04 Ayo!
12:06 [MUSIK]

Recommended