• last year

Akibat kemarau panjang, debit air di Bendungan Katulampa, Bogor terus mengalami penyusutan drastis sejak 1 bulan silam. Saat ini, limpahan volume aliran air di bendungan jarang melewati ketinggian dari batas minimal 0 sentimeter.

 

Volume air di bendungan yang biasanya berada di 5.000-10.000 liter per detik, kini menurun drastis ke 200 liter per detik. Petugas kini harus mengatur pembagian distribusi aliran Sungai Ciliwung ini mulai dari ekosistem, saluran irigasi, bahan baku air PDAM, hingga jalur Istana Bogor.

 

Kontributor: Andi Firmansyah

Produser: Kristo Suryokusumo

Category

🗞
News
Transcript
00:00 [MUSIK]
00:02 [MUSIK]
00:04 [MUSIK]
00:06 [MUSIK]
00:08 [MUSIK]
00:10 [MUSIK]
00:12 [MUSIK]
00:14 [MUSIK]
00:16 [MUSIK]
00:18 [MUSIK]
00:20 [MUSIK]
00:22 [MUSIK]
00:24 [MUSIK]
00:26 [MUSIK]
00:28 [MUSIK]
00:30 [MUSIK]
00:32 [MUSIK]
00:34 [MUSIK]
01:02 Dalam satu bulan ini memang surah hujannya sudah ada ya.
01:06 Dari debit surah apa?
01:08 Surah hujannya no.
01:10 Sehingga mempengaruhi terhadap debit air.
01:14 Selama ini, hampir dalam satu bulan ini memang debitnya adalah no.
01:18 Jadi air dikualitaskan untuk keirigasi.
01:24 Ini keirigasi juga sekarang sudah mulai di 24 cm.
01:28 Di 24 cm ini kadang-kadang isinya juga tidak stabil ya.
01:34 Kadang di 24, nanti ke 23, sampai paling-paling minimnya itu di 2021.
01:42 Jadi air ini sementara harus dikualitaskan ke adaerah keirigasi.
01:46 Karena memang keirigasianya untuk kebutuhan masyarakat.
01:50 Sehingga pada debit air yang biasanya ke arah Jakarta sekarang di nolkan.
01:56 Karena memang surah hujannya sudah tidak ada.
02:00 Jadi memang debit air ini dipengaruhi oleh surah hujannya.
02:04 Kalau surah hujannya memang no, debit airnya akan dipengaruhi oleh surah hujannya.
02:10 [MUSIK]
02:14 [MUSIK]

Recommended