• tahun lalu
Gebug Ende adalah ritual pemanggilan hujan sekaligus permainan rakyat pada masyarakat Desa Seraya, Kabupaten Karangasem, Bali. Ritual ini dilakukan dalam bentuk permainan oleh laki-laki dewasa maupun anak-anak saat musim kemarau dan setelah berladang. Permainannya menggunakan alat yang disebut Gebug dan Ende.

Tradisi Gebug Ende dimulai setelah pertempuran yang terjadi antara Kerajaan Karangasem dan Kerajaan Selaparang, Lombok. Pasukan Kerajaan Karangasem terdiri dari masyarakat Desa Seraya, Desa Angantelu dan Desa Bugbug. Pasukan ini memenangkan pertempuran akibat turunnya hujan lebat yang kemudian diyakini sebagai pertolongan dari Hyang Widhi. Mereka kemudian kembali ke desa masing-masing setelah perang berakhir.

Desa Seraya saat itu dilanda oleh kekeringan berkepanjangan. Mengingat kemenangan mereka dalam perang, para pasukan ini kemudian melaksanakan upacara memohon hujan kepada Hyang Widhi disertai dengan permainan peperangan. Sejak saat itu ritual Gebug Ende menjadi tradisi masyarakat Desa Seraya.

Dianjurkan