Menilik Tradisi Jemparingan yang Unik, Lomba Memanah Di Atas Sungai

  • last year

Tradisi Jemparingan atau memanah secara tradisional menjadi salah satu warisan budaya. Uniknya, lomba memanah ini diadakan di atas sungai dan pesertanya mengenakan busana adat 

 

Bagi kaum hawa mengenakan kebaya dan jarik, sementara untuk pria mengenakan blangkon atau udeng di kepala. Acara ini diselenggarakan oleh Persatuan Panahan Tradisional Indonesia dan berlangsung di Desa Plentrek, Kabupaten Pasuruan pada Minggu (10/09/2023) 

 

Sebagai informasi, gelaran lomba memanah tradisional ini sekaligus sebagai kampanye konservasi sungai 

 

Reporter : Jaka Samudra 

Producer : Erlangga Agung Asmoro

Category

🗞
News
Transcript
00:00 [Musik]
00:08 [Suara air]
00:13 [Musik]
00:33 Kita juga bertujuan untuk konservasi alam dan budaya.
00:38 Nah, budaya yang kami tarik adalah budaya Jemparingan, karena Jemparingan merupakan bagian daripada edu wisata di destinasi Dambaran 1904 ini.
00:50 Untuk tahun ini jumlah pencertaan berapa dan dari mana saja?
00:54 Untuk tahun ini lebih banyak dari tahun kemarin, sekitar 125 peserta dari 13 kota.
01:04 Dan alhamdulillah kita juga masih ada yang antusias dari Bali.
01:09 Tahun kemarin Bali mengirimkan 4 orang, sekarang mengirimkan 10 orang.
01:16 Pernah ikut atau pertama kali?
01:18 Ini pertama kalinya.
01:19 Pertama kali?
01:20 Iya.
01:21 Tadi sudah memana?
01:22 Sudah memana, sudah dapat kepala.
01:24 Bu, tantangannya gimana sih kalau ikut Jemparingan memana di atas sungai? Tantangannya apa ini bu?
01:31 Luar biasa sekali, pertama kalinya saya mencoba kemudian di atas air pula.
01:36 Sebelumnya latihannya kan biasa di atas sana gitu, ini di air pengalaman yang luar biasa sekali.
01:43 Kami?
01:44 Kami.
01:46 [Musik]
02:05 [Musik]

Recommended