Gara-Gara Salah Paham, Seorang Perempuan di Jaktim Jadi Korban Penganiayaan
- 10 bulan yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Hanya karena masalah sepele, 2 pedagang di wilayah Cililitan, Jakarta Timur terlibat pertengkaran.
Korban yang merupakan perempuan sempat ditendang oleh pelaku.
Bahkan sang pria juga sempat menarik paksa baju korban yang berusaha melepaskan diri.
Pelaku mengira korban adalah teman, namun saat dipanggil, terjadi kesalahpahaman antara keduanya yang berujung percekcokan.
Emosi memuncak, pelaku sempat menendang korban hingga kesakitan di bagian pinggang.
Kasus yang viral di media sosial ini sempat ditangani oleh polisi dan kedua orang yang merupakan pedagang di wilayah Cililitan, Jakarta Timur ini pun sepakat berdamai.
Mereka menandatangani surat pernyataan agar tak mengulangi perbuatannya.
Baca Juga Bripka Nuril Dicopot dari Jabatannya, Buntut Viral Istri Marahi Siswi Magang di https://www.kompas.tv/video/441148/bripka-nuril-dicopot-dari-jabatannya-buntut-viral-istri-marahi-siswi-magang
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/441149/gara-gara-salah-paham-seorang-perempuan-di-jaktim-jadi-korban-penganiayaan
Korban yang merupakan perempuan sempat ditendang oleh pelaku.
Bahkan sang pria juga sempat menarik paksa baju korban yang berusaha melepaskan diri.
Pelaku mengira korban adalah teman, namun saat dipanggil, terjadi kesalahpahaman antara keduanya yang berujung percekcokan.
Emosi memuncak, pelaku sempat menendang korban hingga kesakitan di bagian pinggang.
Kasus yang viral di media sosial ini sempat ditangani oleh polisi dan kedua orang yang merupakan pedagang di wilayah Cililitan, Jakarta Timur ini pun sepakat berdamai.
Mereka menandatangani surat pernyataan agar tak mengulangi perbuatannya.
Baca Juga Bripka Nuril Dicopot dari Jabatannya, Buntut Viral Istri Marahi Siswi Magang di https://www.kompas.tv/video/441148/bripka-nuril-dicopot-dari-jabatannya-buntut-viral-istri-marahi-siswi-magang
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/441149/gara-gara-salah-paham-seorang-perempuan-di-jaktim-jadi-korban-penganiayaan