Denpasar, Bali memiliki berbagai aneka hasil kebun dapat dipasarkan ke industri usaha kecil maupun menengah.
Seperti salah satunya produk Kopi asli dari Desa Pucaksari, Kabupaten Buleleng.
Produk Kopi jenis robusta ini bernama E,Kofee Bali.
Produk Kopi robusta ini disebut berbeda lantaran ditanam di ketinggian rata-rata 700 hingga 900 meter di daerah Pucaksari.
Tanaman kopi ini disebut Owner E,Kofee Bali, I Made Arta Tanaya menyampaikan, sangat cocok ditanam kopi jenis Robusta karena, variannya bermacam-macam dan rasanya pun berbeda dengan tanaman kopi-kopi lain pada umumnya.
"Kalau robusta rasanya agak pahit dan berasa kacang," jelasnya.
Dirinya menceritakan, Penanaman robusta di daerah ini diawali sejak tahun 80 an.
Dahulu pohon kopi ini agak tinggi jenis robusta juga, namun pohonnya tinggi sampai 12 meter.
Semenjak ada program dari Pemerintah seperti peremajaan atau regenerasi, pohonnya sekarang agak pendek yang ditanam di lahan seluas 3,5 hektar semua pohon kopi dan dipadukan juga dengan tanaman tumpang sari.
"Kalau dulu pasca panen kopi ini langsung dijual namun sekarang untuk ada nilai tambah diproduksi menjadi kopi bubuk disamping menambah kesibukan juga menambah lapangan pekerjaan. Panen kopi sekitar setahun sekali dengan sekali panen menghasilkan rata-rata 1 hektarnya sampai 2 ton kopi," paparnya.
Dirinya mengatakan, perbulan produksi kopi mencapai 4 kwintal, dikemas per gram, menyasar daerah Denpasar, Klungkung, dan daerah Bangli.
"Rata rata respon lumayan bagus karena juga ini brand baru kita masih bersaing dengan brand lama. Kopi ini dipasarkan secara grosir dan ke beberapa toko-toko di Denpasar, Klungkung, dan daerah Bangli," ucapnya.
Dirinya berharap agar Kopi asal Pucaksari, Bukit Kutul ini dapat dikenal lebih luas karena, kopi ini tidak kalah dengan kopi lain dan rasanya juga berbeda.
#beritabali #umkm #ukm #umkmbali #kopi #ekofee #pucaksari
Seperti salah satunya produk Kopi asli dari Desa Pucaksari, Kabupaten Buleleng.
Produk Kopi jenis robusta ini bernama E,Kofee Bali.
Produk Kopi robusta ini disebut berbeda lantaran ditanam di ketinggian rata-rata 700 hingga 900 meter di daerah Pucaksari.
Tanaman kopi ini disebut Owner E,Kofee Bali, I Made Arta Tanaya menyampaikan, sangat cocok ditanam kopi jenis Robusta karena, variannya bermacam-macam dan rasanya pun berbeda dengan tanaman kopi-kopi lain pada umumnya.
"Kalau robusta rasanya agak pahit dan berasa kacang," jelasnya.
Dirinya menceritakan, Penanaman robusta di daerah ini diawali sejak tahun 80 an.
Dahulu pohon kopi ini agak tinggi jenis robusta juga, namun pohonnya tinggi sampai 12 meter.
Semenjak ada program dari Pemerintah seperti peremajaan atau regenerasi, pohonnya sekarang agak pendek yang ditanam di lahan seluas 3,5 hektar semua pohon kopi dan dipadukan juga dengan tanaman tumpang sari.
"Kalau dulu pasca panen kopi ini langsung dijual namun sekarang untuk ada nilai tambah diproduksi menjadi kopi bubuk disamping menambah kesibukan juga menambah lapangan pekerjaan. Panen kopi sekitar setahun sekali dengan sekali panen menghasilkan rata-rata 1 hektarnya sampai 2 ton kopi," paparnya.
Dirinya mengatakan, perbulan produksi kopi mencapai 4 kwintal, dikemas per gram, menyasar daerah Denpasar, Klungkung, dan daerah Bangli.
"Rata rata respon lumayan bagus karena juga ini brand baru kita masih bersaing dengan brand lama. Kopi ini dipasarkan secara grosir dan ke beberapa toko-toko di Denpasar, Klungkung, dan daerah Bangli," ucapnya.
Dirinya berharap agar Kopi asal Pucaksari, Bukit Kutul ini dapat dikenal lebih luas karena, kopi ini tidak kalah dengan kopi lain dan rasanya juga berbeda.
#beritabali #umkm #ukm #umkmbali #kopi #ekofee #pucaksari
Category
🗞
Berita