• tahun lalu
Pernikahan sepasang anjing bernama Jojo dan Luna yang viral di media sosial belakangan ini ternyata menuai kontroversi dan protes. Pernikahan hewan yang kabarnya menghabiskan ratusan juta rupiah itu berbuntut panjang karena disebut melecehkan budaya jawa.

Seperti diketahui, pernikahan Jojo dan Luna yang diselenggarakan di Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta Utara mengusung adat jawa.

Tak hanya sekedar protes, Paguyuban Panatacara Yogyakarta (PPY) dan Persatuan Pambiwara Indonesia (PEPARI) melayangkan somasi terhadap penyelenggara pernikahan anjing tersebut.

PEPARI dan PPY menyatakan pernikahan anjing dengan adat jawa itu mencederai budaya Jawa yang adiluhung. Ki Abeje Janoko, ketua PEPARI sekaligus PPY menuturkan pernikahan adat Jawa yang adiluhung hanya berlaku untuk manusia, bukan untuk binatang.

Penyelenggara pernikahan anjing tersebut diminta untuk menyampaikan permohonan maaf secara terbuka baik melalui media elektronik maupun media cetak.

Sadar bahwa hal ini menuai kontroversi, Valentina Chandra (pemilik Jojo) dan Indira Ratnasari (pemilik Luna) meminta maaf.

Mereka mengatakan menyesal dan memohon maaf sebesar-besarnya kepada para pegiat budaya jawa dan seluruh masyarakat Indonesia yang kurang berkenan dan tersakiti dengan acara ini.

"Sedikit pun tidak ada niatan bagi kami untuk melecehkan atau tidak menghargai budaya Indonesia terutama budaya Jawa".

Dianjurkan