Mengenal Sosok Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi yang Dibesarkan di Tanah Papua

  • tahun lalu
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia membagikan kisah hidupnya dengan para wisudawan Universitas Muhammadiyah Jakarta. Sebagai seorang yang berasal dari Papua, Bahlil membagikan cerita tentang keluarganya yang sederhana. Ibunya yang bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga dan ayahnya yang seorang buruh, menjadikan kehidupannya penuh dengan dinamika.

Bahlil Lahadalia memang terlihat memiliki gaya hidup yang sederhana. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa gaya hidup tersebut telah menjadi bagian dari dirinya sejak kecil. Ia memulai ceritanya dengan menyampaikan bahwa ia dilahirkan di sebuah kampung di Papua.

Ibunya bekerja sebagai asisten rumah tangga, sedangkan ayahnya bekerja sebagai buruh bangunan dengan penghasilan Rp7.500 per hari. Bahlil juga menceritakan bagaimana ia harus berjalan kaki sejauh 4 kilometer untuk pergi ke Sekolah Dasar tempat ia menimba ilmu.

Meski demikian, Bahlil mengatakan bahwa ia tetap yakin dan optimis untuk meraih masa depan yang lebih baik di kemudian hari. Ia melanjutkan ceritanya dengan menyebut bahwa saat ia menempuh pendidikan di perguruan tinggi, kampus tempatnya belajar bahkan tidak tercantum dalam hasil pencarian di Google.

Namun, Bahlil menegaskan bahwa ia memiliki prinsip bahwa tidak ada satu perguruan tinggi pun yang dapat menjamin kualitas seorang mahasiswa. Menurutnya, yang dapat menjamin kualitas seorang mahasiswa adalah mahasiswa itu sendiri.

Dari pengalaman hidupnya tersebut, Bahlil memberikan pesan bahwa tidak ada hal yang mustahil dalam kehidupan dan tidak ada yang dapat menjamin masa depan seseorang.

Sementara itu melalui podcast di kanal YouTube Sekretariat Kabinet RI beberapa waktu lalu, Bahlil juga membagikan kisah inspiratif pada masa lalunya yang penuh perjuangan, saat masih sekolah di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
Untuk melanjutkan pendidikannya, Bahlil tidak merasa malu untuk menjual kue dan menjadi sopir angkot ketika masih duduk di bangku SMP yang di mana penumpangnya terdiri dari teman-teman sekolahnya.

Saat menjadi mahasiswa, Bahlil dikenal sebagai seorang aktivis dari Himpunan Mahasiswa Islam yang pada akhirnya membawanya menjadi ketua senat mahasiswa. Bahlil menjelaskan bahwa dalam hidupnya, ia tidak pernah bermimpi untuk menjadi seorang menteri.

Sebab Ia merasa tidak pantas untuk menjadi pembantu seorang presiden. Namun, Presiden Joko Widodo mempercayai kualitas dan pengalaman Bahlil dalam menangani isu-isu yang terkait dengan investasi agar dapat segera diperbaiki, sehingga investasi di Indonesia dapat berjalan dengan lancar.

Sebelum mencapai kesuksesan sebagai pengusaha, Bahlil memiliki pengalaman bekerja sebagai karyawan bank selama enam bulan. Namun, ia kemudian memutuskan untuk berhenti dan mencari pekerjaan di tempat lain.

Bahlil kemudian mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan konsultan keuangan dan berhasil memperoleh keuntungan hingga miliaran rupiah. Namun karena masih merasa belum puas, ia pun memutuskan untuk mengundurkan diri dan membangun perusahaan sendiri.