Jejak Wisata Seks di Sukabumi, Kisah Rosalinda di Leuwigoong Cibadak

  • tahun lalu

Salah satu spot wisata seks di Sukabumi yang kini tinggal sejarah adalah leuwigoong Cibadak. Dulu ujung jalan suryakencana ini, adalah tempat mangkalnya Rosalinda dan kawan-kawan, waria pekerja seks komersial.

Berada di jalan nasional Sukabumi - Bogor, Leuwigoong adalah nama jembatan yang melintasi anak sungai cicatih. Bentuknya tak seperti jembatan umumnya, lebih mirip gorong-gorong besar.

Leuwigoong sebagai prostitusi terselubung cukup terkenal, khususnya di kalangan pria hidung belang. Leuwigoong bahkan selalu masuk daftar target operasi penyakit masyarakat atau pekat oleh pihak berwenang.

Saat malam makin meninggi dan pertokoan cibadak tutup, kehidupan disana
berganti canda tawa para waria yang berkumpul di sekitar leuwigoong. Mereka mangkal di warung-warung pinggir jalan, menggoda siapapun yang melintas.

Aris (50 tahun) pedagang warung kopi di bawah pohon mahoni besar jembatan leuwigoong adalah saksi sejarah keberadaan wisata seks tersebut. Warungnya bahkan jadi salah satu tempat berdandan para PSK Leuwigoong.

Pria kelahiran Cibadak 1973 ini mulai mendirikan warung kopi di leuwigoong sejak tahun 2013. Tahun-tahun ‘kejayaan’ leuwigoong sebagai prostitusi kaki lima di Sukabumi.

“Ramainya waria mangkal disini itu sejak tahun 1995 kalau nggak salah. Dulu itu kebanyakan waria dari luar Sukabumi, tapi lama-lama yang dari Sukabumi juga banyak,” jelasnya.

Saat itu Aris tak hanya menjadi tukang bikin kopi bagi mereka (waria dan pelanggannya), tapi juga teman curhat. Sehingga ia banyak tahu latar belakang kehidupan para psk khususnya waria Leuwigoong.

Seiring waktu, hukum pasar juga yang membuat leuwigoong akhirnya ditinggalkan para waria. Karena menurut Aris, mulai tahun 2019 transaksi seks waria di leuwigoong terus berkurang dan akhirnya menghilang.

"Ada yang tobat, ada yang pindah ke tempat lain. Banyak juga yang memilih tidak mangkal di jalan. Waria benar-benar menghilang dari leuwigoong itu pas covid-19 kemarin. Pelanggannya hilang, mereka bubar,” beber Aris.

Menurut pria tua ini, salah satu ikon waria leuwigoong yang terkenal adalah Rosalinda (nama waria). “Rosalinda itu ikon waria leuwigoong yang kemudian tobat. Setelah itu teman-temannya pun satu persatu meninggalkan leuwigoong, hingga benar-benar habis seperti sekarang,” papar Aris.