SEMARANG, KOMPAS.TV - Menyikapi adanya anak di Jawa Tengah yang terindikasi gagal ginjal akut. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mengkonfirmasi ada tiga kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak di Jawa Tengah. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yunita Dyah Suminar mengatakan, awalnya memang benar ada lima anak yang terkena gagal ginjal akut.
Namun, setelah dilakukan pendalaman bersama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI ditemukan fakta baru. Ia menjelaskan, dari lima anak itu kemudian diperoleh beberapa fakta. Satu anak yang menderita gagal ginjal akut ternyata sudah diketahui penyebabnya, sementara satu kasus lainnya terjadi pada bulan Maret.
Satu kasus bisa diketahui penyebabnya, jadi bukan yang tidak diketahui penyebabnya atau misterius yang sekarang ini. Kemudian progresif cepat sekali dari mulai sakit sampai sembuh atau meninggal itu prosesnya cepat. Lalu satu kasus lainnya, kejadian bulan Maret sehingga tidak masuk dalam kategori Kementerian Kesehatan yang mulai Juli hingga sekarang.
Meski tidak menyebut rentang usia anak yang terserang gagal ginjal akut, namun dari tiga kasus tersebut, dua anak meninggal dunia. Dinas Kesehatan juga belum mengetahui apakah mereka terpapar dari konsumsi obat sirop.
"Terkait dengan informasi lima pasien asal Jawa Tengah yang di rawat di Rumah Sakit Sardjito terkait gangguan gagal ginjal akut, maka perlu kami jelaskan bahwa dari lima pasien itu sebetulnya yang memenuhi kriteria gangguan gagal ginjal akut yang belum diketahui penyebabnya periode Bulan Juli sampai dengan saat ini hanya tiga," jelas Yunita Dyah.
"Satu sembuh dan dua meninggal. Yang dua merupakan gagal ginjal akut yang telah diketahui penyebabnya," tambahnya.
Yunita meminta masyarakat terutama para orang tua untuk memantau frekuensi buang air kecil anak. Selain itu, orang tua diharapkan waspada terhadap anak terutama yang di bawah enam tahun, jika mengalami gejala batuk, demam dan gangguan urine, agar orang tua tidak sembarangan memberikan obat ketika anak sakit.
#gagalginjal #obat #jawatengah
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/343309/gagal-ginjal-akut-di-jateng-dua-anak-meninggal-dunia
Namun, setelah dilakukan pendalaman bersama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI ditemukan fakta baru. Ia menjelaskan, dari lima anak itu kemudian diperoleh beberapa fakta. Satu anak yang menderita gagal ginjal akut ternyata sudah diketahui penyebabnya, sementara satu kasus lainnya terjadi pada bulan Maret.
Satu kasus bisa diketahui penyebabnya, jadi bukan yang tidak diketahui penyebabnya atau misterius yang sekarang ini. Kemudian progresif cepat sekali dari mulai sakit sampai sembuh atau meninggal itu prosesnya cepat. Lalu satu kasus lainnya, kejadian bulan Maret sehingga tidak masuk dalam kategori Kementerian Kesehatan yang mulai Juli hingga sekarang.
Meski tidak menyebut rentang usia anak yang terserang gagal ginjal akut, namun dari tiga kasus tersebut, dua anak meninggal dunia. Dinas Kesehatan juga belum mengetahui apakah mereka terpapar dari konsumsi obat sirop.
"Terkait dengan informasi lima pasien asal Jawa Tengah yang di rawat di Rumah Sakit Sardjito terkait gangguan gagal ginjal akut, maka perlu kami jelaskan bahwa dari lima pasien itu sebetulnya yang memenuhi kriteria gangguan gagal ginjal akut yang belum diketahui penyebabnya periode Bulan Juli sampai dengan saat ini hanya tiga," jelas Yunita Dyah.
"Satu sembuh dan dua meninggal. Yang dua merupakan gagal ginjal akut yang telah diketahui penyebabnya," tambahnya.
Yunita meminta masyarakat terutama para orang tua untuk memantau frekuensi buang air kecil anak. Selain itu, orang tua diharapkan waspada terhadap anak terutama yang di bawah enam tahun, jika mengalami gejala batuk, demam dan gangguan urine, agar orang tua tidak sembarangan memberikan obat ketika anak sakit.
#gagalginjal #obat #jawatengah
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/343309/gagal-ginjal-akut-di-jateng-dua-anak-meninggal-dunia
Category
🗞
Berita