Jelang G20 Bali Banyak Pembangunan, Permintaan Genteng Naik di Badung

  • 2 tahun yang lalu
Seiring menggeliatnya sektor pariwisata ditambah dengan perhelatan konferensi tingkat dunia di Bali memberi dampak pada usaha genteng khususnya di Banjar Baler Pasar, Desa Darmasaba, Badung.

Salah satu Pelaku usaha genteng di Darmasaba, Ni Made Linaestiani mengaku penjualan gentengnya mulai mengalami peningkatan salah satunya karena faktor pariwisata yang mulai perlahan menggeliat.

Namun di satu sisi juga didukung pertemuan G20 yang akan digelar di Bali bulan depan. Dalam persiapannya beberapa instansi pemerintahan melakukan pembenahan serta pembagunan gedung baru.

"Naik karena banyak pembangunan menjelang digelarnya G20 beberapa Minggu lagi," katanya, Selasa (4/10).

Sejumlah imbasnya terlihat pada pembangunan seperti renovasi kantor, pembangunan gedung-gedung baru, program pemerintah bedah rumah sampai permintaan perorangan untuk merenovasi rumahnya.

"Permintaan cukup meningkat seiring mulai adanya pembangunan-pembangunan di tengah-tengah masyarakat," ucapnya.

Adapun jenis genteng yang diminati konsumen diantaranya jenis plentong atau genteng press, kalau untuk genteng kodoknya ada lestari, sejati, dan karang pilang. Permintaan dari proyek Pemerintah biasanya menggunakan jenis genteng press lokal dengan kisaran harga mulai Rp1.600 sampai Rp5.000 tergantung jenisnya.

"Untuk pesanan dari perkantoran dan Perumahan dari harga Rp 1.600 per satu genteng. Sekali kirim itu bisa 5.000, bisa 2.000 tergantung luas bangunan," paparnya.

Untuk per bulannya, permintaan genteng bisa mencapai kurang lebih 20.000 biji per bulan dengan pengiriman di daerah Denpasar, Gianyar, Badung dan sekitarnya.

"Ini juga mengirim untuk toko bangunan hampir di seluruh Kabupaten Kota di Bali," cetusnya.

Untuk melakukan produksi, Linaestiani mempekerjakan tenaga sebanyak 2 orang untuk cetak dan tenaga kirim ada 2 orang serta beberapa tenaga cat.

"Kami rata-rata per hari bisa menyelesaikan 300 sampai 500 biji genteng," sebutnya.

Dianjurkan