Jadi Korban Pengeroyokan, Petugas Keamanan PT Karya Samo Mas, Geger Otak !
- 2 tahun yang lalu
Petugas pengamanan PT Karya Samo Mas terbaring di rumah sakit usai dipukul di bagian kepala saat ricuh pekan lalu. Airlangga mengalami geger otak ringan akibat pemukulan.
Saat itu massa dari SPPP memblokade akses menuju pabrik kelapa sawit PT Karya Samo Mas.
Airlangga sebagai petugas pengamanan mendapat arahan untuk menertibkan tenda yang didirikan massa aksi karena menutup akses jalan menuju perusahaan.
Manager GA PT KSM, Tulus Osin Hamonangan Naipospos menyebut, geger otak diketahui usai keluarnya hasil CT Scan rumah sakit.
Osin menambahkan, perusahaan sudah tandatangan Surat Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) dengan Serikat Pekerja Transpor Indonesia (SPTI).
Dalam surat kesepakatan pihak perusahaan bahkan mengakomodir warga tempatan.
"Tentu kami tidak dapat membatalkan kerjasama yang sudah kami sepakati dengan SPTI. Ada konsekuensi hukum jika kami batalkan sepihak," jelas Osin.
Pada 30 Mei 2022, massa dari SPPP mendatangi perusahaan disertai dengan menghalang-halangi keluar masuk kendaraan yang bekerja dan mengangkut Tanda Buah Segar (TBS).
Polisi sudah melakukan tindakan persuasif, tapi massa SPPP semakin bertindak anarkis dengan cara mengancam dan menghalangi masyarakat pemilik TBS mengantarkan hasil panen sawitnya ke PT. KSM.
Dampak dari tindakan tersebut, massa SPPP melakukan pengerusakan terhadap mobil pengangkut buah sawit masyarakat tersebut.
LEBIH LENGKAP
https://www.riauonline.co.id/
#riauonline #ricuh #ptksm
Saat itu massa dari SPPP memblokade akses menuju pabrik kelapa sawit PT Karya Samo Mas.
Airlangga sebagai petugas pengamanan mendapat arahan untuk menertibkan tenda yang didirikan massa aksi karena menutup akses jalan menuju perusahaan.
Manager GA PT KSM, Tulus Osin Hamonangan Naipospos menyebut, geger otak diketahui usai keluarnya hasil CT Scan rumah sakit.
Osin menambahkan, perusahaan sudah tandatangan Surat Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) dengan Serikat Pekerja Transpor Indonesia (SPTI).
Dalam surat kesepakatan pihak perusahaan bahkan mengakomodir warga tempatan.
"Tentu kami tidak dapat membatalkan kerjasama yang sudah kami sepakati dengan SPTI. Ada konsekuensi hukum jika kami batalkan sepihak," jelas Osin.
Pada 30 Mei 2022, massa dari SPPP mendatangi perusahaan disertai dengan menghalang-halangi keluar masuk kendaraan yang bekerja dan mengangkut Tanda Buah Segar (TBS).
Polisi sudah melakukan tindakan persuasif, tapi massa SPPP semakin bertindak anarkis dengan cara mengancam dan menghalangi masyarakat pemilik TBS mengantarkan hasil panen sawitnya ke PT. KSM.
Dampak dari tindakan tersebut, massa SPPP melakukan pengerusakan terhadap mobil pengangkut buah sawit masyarakat tersebut.
LEBIH LENGKAP
https://www.riauonline.co.id/
#riauonline #ricuh #ptksm