Sri Hartini, Sosok Penjaga Hutan dan Mata Air Bagi Warga
- 2 tahun yang lalu
GUNUNG KIDUL, KOMPAS.TV - Hutan adalah sumber kehidupan. Semboyan inilah yang kini dipegang teguh warga Desa Beji, Ngawen, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Setelah sempat tandus hingga sumber air menghilang akibat pembalakan, Hutan Adat Wonosadi kini telah menghijau kembali.
Sri Hartini menjadi salah satu saksi perjuangan masyarakat Desa Beji untuk mengembalikan kondisi hutan seperti sedia kala. Sri Hartini sejak masa kecil selalu diajak Sudiyo sang ayah, melestarikan hutan untuk menyelamatkan sumber air.
Setelah ayahnya tiada, ia pun mendapatkan titah untuk meneruskan perjuangan menjaga hutan demi kelestarian alam. Lebih dari satu dasawarsa, Sri Hartini menjalankan titah ayahnya agar air tetap mengalir, udara sehat pun terjaga, hingga warga di desanya dapat menikmati air sebagai sumber kehidupan.
Bukan hal yang mudah untuk menjaga Hutan Wonosadi ini tetap lestari. Edukasi tentang pentingnya hutan harus terus digaungkan dan masyarakat turut andil dalam pelestarian alam ini.
Hutan seluas 25 hektar menjadi warisan turun temurun warga di 2 dusun yakni Dusun Duren dan Dusun Sidorejo. Lahan seluas 20 hektar dibiarkan tumbuh, sementara lahan 5 hektar sebagian ditanami buah-buahan sebagai pasokan makanan kera ekor panjang, agar satwa ini tidak mengganggu tanaman milik warga.
"Dulu Hutan Wonosadi ini memang tinggal 4 pohon yang mana mata airnya juga kecil, untuk air minum aja juga masih kurang. Tapi sekarang selain mata airnya besar, Wonosadi sekarang bisa ijo royo-royo dan suasana di hutan menjadi sejuk dan nyaman" kata Sri Hartini, penjaga Hutan Wonosadi.
Saat ini sedikitnya 25 warga menjadi penjaga hutan yang tergabung dalam Kelompok Ngudi Lestari. Meski tidak pernah mendapatkan gaji, para penjaga ini tetap setia melestarikan Hutan Adat Wonosadi demi kehidupan yang lebih baik.
Pengalaman pahit mengalami masa paceklik akibat penggundulan hutan tak ingin terulang lagi. Prinsip sang ayah "Jangan meninggalkan air mata, namun tinggalkanlah mata air" selalu menjadi pegangan Sri Hartini dalam menjaga kelestarian Hutan Adat Wonosadi.
Kini Hutan Adat Wonosadi terus lestari, sumber air melimpah dan mampu mencukupi kebutuhan air bagi warga di Desa Beji, hingga pengairan untuk area persawahan di desa ini.
#hutanadatwonosadi #keraekorpanjang #kelestarianhutan
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/285799/sri-hartini-sosok-penjaga-hutan-dan-mata-air-bagi-warga
Sri Hartini menjadi salah satu saksi perjuangan masyarakat Desa Beji untuk mengembalikan kondisi hutan seperti sedia kala. Sri Hartini sejak masa kecil selalu diajak Sudiyo sang ayah, melestarikan hutan untuk menyelamatkan sumber air.
Setelah ayahnya tiada, ia pun mendapatkan titah untuk meneruskan perjuangan menjaga hutan demi kelestarian alam. Lebih dari satu dasawarsa, Sri Hartini menjalankan titah ayahnya agar air tetap mengalir, udara sehat pun terjaga, hingga warga di desanya dapat menikmati air sebagai sumber kehidupan.
Bukan hal yang mudah untuk menjaga Hutan Wonosadi ini tetap lestari. Edukasi tentang pentingnya hutan harus terus digaungkan dan masyarakat turut andil dalam pelestarian alam ini.
Hutan seluas 25 hektar menjadi warisan turun temurun warga di 2 dusun yakni Dusun Duren dan Dusun Sidorejo. Lahan seluas 20 hektar dibiarkan tumbuh, sementara lahan 5 hektar sebagian ditanami buah-buahan sebagai pasokan makanan kera ekor panjang, agar satwa ini tidak mengganggu tanaman milik warga.
"Dulu Hutan Wonosadi ini memang tinggal 4 pohon yang mana mata airnya juga kecil, untuk air minum aja juga masih kurang. Tapi sekarang selain mata airnya besar, Wonosadi sekarang bisa ijo royo-royo dan suasana di hutan menjadi sejuk dan nyaman" kata Sri Hartini, penjaga Hutan Wonosadi.
Saat ini sedikitnya 25 warga menjadi penjaga hutan yang tergabung dalam Kelompok Ngudi Lestari. Meski tidak pernah mendapatkan gaji, para penjaga ini tetap setia melestarikan Hutan Adat Wonosadi demi kehidupan yang lebih baik.
Pengalaman pahit mengalami masa paceklik akibat penggundulan hutan tak ingin terulang lagi. Prinsip sang ayah "Jangan meninggalkan air mata, namun tinggalkanlah mata air" selalu menjadi pegangan Sri Hartini dalam menjaga kelestarian Hutan Adat Wonosadi.
Kini Hutan Adat Wonosadi terus lestari, sumber air melimpah dan mampu mencukupi kebutuhan air bagi warga di Desa Beji, hingga pengairan untuk area persawahan di desa ini.
#hutanadatwonosadi #keraekorpanjang #kelestarianhutan
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/285799/sri-hartini-sosok-penjaga-hutan-dan-mata-air-bagi-warga