Meneladani Kakek Penambal Ban di Prabumulih yang Tidak Memungut Bayaran Lebih

  • 2 tahun yang lalu
Setelah selesai menyiapkan semua peralatan untuk pekerjaannya hari itu, beliau duduk di bangku kecil sembari menatap setiap pengendara yang lewat. Seember penuh air berada tak jauh dari jangkauannya. Sepeda tua yang selama ini menemaninya kemanapun terparkir di dekatnya.

Tak ada yang bisa dilakukan oleh beliau selain menunggu. Lapaknya yang sederhana tidak memiliki atap. Beliau hanya menjadikan tempat itu sebagai tempat mangkal. Teriknya matahari sudah menjadi sahabat. Namun tidak dengan hujan yang turun. Beliau sudah siap sedia membawa payung. Siapa tahu hujan turun hari itu.

Dianjurkan