LUMAJANG, KOMPAS.TV - Gunung Semeru erupsi pada Sabtu (4/12/2021) sore. Ini bukanlah pertama kalinya Semeru mengeluarkan erupsi.
Dalam data yang dihimpun oleh Litbang Kompas, Gunung Semeru pertama kali meletus pada tahun 1918.
Selanjutnya dalam 31 tahun terakhir, Semeru telah tercatat berkali-kali mengalami erupsi dengan tipe letusan vulkanian dan strombolian.
Dalam catatan Kompas, aliran lava bahkan pernah sejauh 12 km pada tahun 1994.
Erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) sore, diikuti oleh guguran awan panas dengan jarak luncur 4 km dari puncak.
Erupsi juga diikuti dengan banjir lahar hujan.
Baca Juga Keluarga Korban Erupsi Gunung Semeru Mulai Datangi Posko Antemortem Polri, Berikut Selengkapnya! di https://www.kompas.tv/article/239002/keluarga-korban-erupsi-gunung-semeru-mulai-datangi-posko-antemortem-polri-berikut-selengkapnya
Dari data BNPB, aliran lahar dari Gunung Semeru menerjang Kecamatan Candipuro dan Kecamatan Pronojiwo di Kabupaten Lumajang.
2 desa di Kecamatan Candipuro dan Kecamatan Pronojiwo hancur di terjang oleh awan panas.
Sementara itu, ada 8 kecamatan dan beberapa desa di Lumajang dan Malang yang terdampak abu vulkanik.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG belum menaikkan status Gunung Semeru.
Hingga saat ini Gunung Semeru berstatus waspada level 2 sejak Mei 2012.
Lantaran kondisi Gunung Semeru masih berbahaya, sejumlah akses jalur menuju aliran lava Semeru ditutup oleh relawan bencana dan anggota TNI.
Hal ini dilakukan agar warga tidak mendekat ke lokasi berbahaya.
Baca Juga Jarak Luncuran Awan Panas Gunung Semeru Berkurang, Tetap Waspada! di https://www.kompas.tv/article/238999/jarak-luncuran-awan-panas-gunung-semeru-berkurang-tetap-waspada
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/239009/bukan-kali-pertama-berikut-data-erupsi-gunung-semeru-dalam-31-tahun-terakhir
Dalam data yang dihimpun oleh Litbang Kompas, Gunung Semeru pertama kali meletus pada tahun 1918.
Selanjutnya dalam 31 tahun terakhir, Semeru telah tercatat berkali-kali mengalami erupsi dengan tipe letusan vulkanian dan strombolian.
Dalam catatan Kompas, aliran lava bahkan pernah sejauh 12 km pada tahun 1994.
Erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) sore, diikuti oleh guguran awan panas dengan jarak luncur 4 km dari puncak.
Erupsi juga diikuti dengan banjir lahar hujan.
Baca Juga Keluarga Korban Erupsi Gunung Semeru Mulai Datangi Posko Antemortem Polri, Berikut Selengkapnya! di https://www.kompas.tv/article/239002/keluarga-korban-erupsi-gunung-semeru-mulai-datangi-posko-antemortem-polri-berikut-selengkapnya
Dari data BNPB, aliran lahar dari Gunung Semeru menerjang Kecamatan Candipuro dan Kecamatan Pronojiwo di Kabupaten Lumajang.
2 desa di Kecamatan Candipuro dan Kecamatan Pronojiwo hancur di terjang oleh awan panas.
Sementara itu, ada 8 kecamatan dan beberapa desa di Lumajang dan Malang yang terdampak abu vulkanik.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG belum menaikkan status Gunung Semeru.
Hingga saat ini Gunung Semeru berstatus waspada level 2 sejak Mei 2012.
Lantaran kondisi Gunung Semeru masih berbahaya, sejumlah akses jalur menuju aliran lava Semeru ditutup oleh relawan bencana dan anggota TNI.
Hal ini dilakukan agar warga tidak mendekat ke lokasi berbahaya.
Baca Juga Jarak Luncuran Awan Panas Gunung Semeru Berkurang, Tetap Waspada! di https://www.kompas.tv/article/238999/jarak-luncuran-awan-panas-gunung-semeru-berkurang-tetap-waspada
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/239009/bukan-kali-pertama-berikut-data-erupsi-gunung-semeru-dalam-31-tahun-terakhir
Category
🗞
Berita