KOMPAS.TV - Badan Geologi merekam beberapa awan panas guguran setelah Gunung Semeru meletus pada 4 Desember 2021.
Tercatat ada 3 kali awan panas guguran tetapi jarak luncurnya tidak sejauh saat erupsi Sabtu (4/12/2021) kemarin.
Kepala Badan Geologi Kementrian Energy dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eko Budi Lelono mengatakan bahwa pasca letusan Semeru yang terjadi kemarin masih terekam beberapa erupsi lagi berupa awan panas guguran, hal tersebut merupkan ciri-criri khas dari Gunung Semeru.
Guguran pertama terjadi pada Minggu (5/12/2021) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB.
Kemudian guguran kedua terjadi pada pukul 05.00 WIB pagi, dan disusul oleh guguran ketiga pada pukul 10.00 WIB.
Baca Juga BNPB Akan Berikan Rp500 Ribu Setiap Bulan kepada Warga Terdampak Erupsi Semeru di https://www.kompas.tv/article/238984/bnpb-akan-berikan-rp500-ribu-setiap-bulan-kepada-warga-terdampak-erupsi-semeru
Awan panas pada guguran pertama dan kedua tak terlihat seberapa jauh jarak luncurkan dikarenakan adanya kabut sehingga visualnya tidak bisa dipantau.
Namun pada guguran awan panas yang ketiga yakni sekitar pukul 10.00 WIB, terpantau jarak luncurnya mencapai 2 km dari puncak guguran.
Menurut Eko Budi Lelono pada Sabtu (4/12.2021) kemarin, luncuran awan panas terpantau cukup jauh.
"Ada yang bilang 11 kilometer, ada yang bilang 4-5 kilometer. Tapi ini masih kami selidiki," jelasnya.
Badan Geologi Kementerian ESDM menyampaiakan, pihaknya kan terus memantau aktivitas erupsi Gunung Semeru selama 24 jam.
Baca Juga Update Korban Erupsi Gunung Semeru: 14 Orang Meniggal, 35 Luka Berat, Ribuan Mengungsi di https://www.kompas.tv/article/238980/update-korban-erupsi-gunung-semeru-14-orang-meniggal-35-luka-berat-ribuan-mengungsi
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/238999/jarak-luncuran-awan-panas-gunung-semeru-berkurang-tetap-waspada
Tercatat ada 3 kali awan panas guguran tetapi jarak luncurnya tidak sejauh saat erupsi Sabtu (4/12/2021) kemarin.
Kepala Badan Geologi Kementrian Energy dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eko Budi Lelono mengatakan bahwa pasca letusan Semeru yang terjadi kemarin masih terekam beberapa erupsi lagi berupa awan panas guguran, hal tersebut merupkan ciri-criri khas dari Gunung Semeru.
Guguran pertama terjadi pada Minggu (5/12/2021) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB.
Kemudian guguran kedua terjadi pada pukul 05.00 WIB pagi, dan disusul oleh guguran ketiga pada pukul 10.00 WIB.
Baca Juga BNPB Akan Berikan Rp500 Ribu Setiap Bulan kepada Warga Terdampak Erupsi Semeru di https://www.kompas.tv/article/238984/bnpb-akan-berikan-rp500-ribu-setiap-bulan-kepada-warga-terdampak-erupsi-semeru
Awan panas pada guguran pertama dan kedua tak terlihat seberapa jauh jarak luncurkan dikarenakan adanya kabut sehingga visualnya tidak bisa dipantau.
Namun pada guguran awan panas yang ketiga yakni sekitar pukul 10.00 WIB, terpantau jarak luncurnya mencapai 2 km dari puncak guguran.
Menurut Eko Budi Lelono pada Sabtu (4/12.2021) kemarin, luncuran awan panas terpantau cukup jauh.
"Ada yang bilang 11 kilometer, ada yang bilang 4-5 kilometer. Tapi ini masih kami selidiki," jelasnya.
Badan Geologi Kementerian ESDM menyampaiakan, pihaknya kan terus memantau aktivitas erupsi Gunung Semeru selama 24 jam.
Baca Juga Update Korban Erupsi Gunung Semeru: 14 Orang Meniggal, 35 Luka Berat, Ribuan Mengungsi di https://www.kompas.tv/article/238980/update-korban-erupsi-gunung-semeru-14-orang-meniggal-35-luka-berat-ribuan-mengungsi
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/238999/jarak-luncuran-awan-panas-gunung-semeru-berkurang-tetap-waspada
Category
🗞
Berita