Kisah Perjuangan Pelajar Demi Bisa Belajar

  • 3 tahun yang lalu
SUBANG, KOMPAS.TV - Seperti inilah kondisi anak-anak sekolah dasar di Desa Tanjungsari Timur, Kecamatan Cikaum, Subang, setiap harinya ketika berangkat ke sekolah atau berangkat nengaji. Mereka terpaksa menempuh jalur berbahaya dengan menantang maut menggunakan rakit menyebrangi sungai.

Hal ini dilakukan karena jembatan gantung yang biasa mereka gunakan untuk ke kampung di seberang sungai hanyut, terbawa banjir saat awal tahun ini. Sedangkan jembatan gantung tersebut menjadi akses utama penghubung Dusun Krajan Dua, dengan kampung Empangsari desa Tanjungsari Timur, Cikaum Subang. Sebenarnya ada jalan lain untuk menyerang ke kampung sebelah, namun jaraknya lumayan jauh dan memutar. Sehingga mereka lebih memilih menyebrang menggunakan rakit daripada menggunakan jalur alternatif.

Meski demikian, Kepala Desa Tanjungsari Timur, Ahmad mengaku ketika sungai meluap, pihaknya melarang anak-anak untuk menyebrang sungai menggunakan rakit karena sangat berbahaya. Untuk solusinya, pihak desa menjemput anak-anak dengan menggunakan kendaraan fasilitas desa.



Untuk lebih tahu berita terup date seputarJawa Barat, bisa klik link di bawah .

IG:https://www.instagram.com/kompastvjabar/

Youtube:https://www.youtube.com/c/kompastvjaw...

Twitter:https://www.twitter.com/kompastv_jabar/

Facebook:https://www.Facebook.com/kompastvjabar/



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/233352/kisah-perjuangan-pelajar-demi-bisa-belajar

Dianjurkan